Mantan Dev. Far Cry Buka Studio Baru, Langsung Dikritik karena “Kurang Diversitas”

1628797423511

Alex Hutchinson, otak di balik Assassin’s Creed III, Far Cry 4 dan juga mantan dari Typhoon Studios yang dibeli Stadia, bariu saja membentuk studio baru – Racoon Logic. Dengan peresmian studio kecil ini, Alex perlihatkan foto personil sekarang yang berisikan 20 pria berkulit putih. Hutchinson kemudian menjelaskan kalau hanya ada satu wanita di studio tersebut saat ini yang berkerja sebagai project lead yang tidak sempat untuk sesi foto tersebut.

Media sosial barat sangatlah… agresif, bisa dibilang. Foto tersebut mengundang kontroversi pada studio baru Hutchinson. Sang founder dianggap tidak mendukung diversitas sosial karena personilnya saat ini yang tidak miliki tokoh people of color (orang non-kulit putih), kurangnya personil wanita dan juga minoritas lainnya.

Jason Schreier, mantan jurnalis Kotaku yang kini beralih ke Bloomberg menjadi salah satu tokoh figur besar yang mempermasalahkan situasi ini. Ia merasa kalau sudah seharusnya sebuah studio mendukung diversitas dalam karyawannya, bahkan jika studio itu baru dibangun.

Tweet dari Jason tentunya mengundang respon buruk. Bagi banyak orang sudah menjadi hal wajar apabila studio baru akan memilih orang-orang yang dipercaya terlebih dahulu atau bahkan rekan dekat dari studio sebelumnya. Maka permintaan untuk menyesuaikan kuota diversitas adalah konsep yang bodoh. Akan tetapi Jason justru membantah komentar tersebut dengan “Ya benar, itu [membentuk studio baru] seharusnya jadi kesempatan yang sempurna untuk membuat nilai jelas [akan studio] dari awal.”

Rami Ismail yang dikenal sebagai developer Nuclear Throne ikut membalas tweet dari Schreier, menyebut kalau diversitas itu bukanlah hal DNA sebuah organisasi dan tak dapat dipaksakan begitu saja apalagi di studio baru yang merupakan “restart” bagi Hutchinson dan rekan-rekannya.

Alex Hutchinson pada akhirnya memberi respon akan situasi ini. Dia menjelaskan bahwa studionya baru saja dibuka, maka mustahil untuk dapat memenuhi kuota diversitas begitu saja. Namun dengan sejalannya waktu, ia akan terus mengisi staf studio barunya dengan orang-orang dari berbagai background.

Hutchinson sendiri bukan sosok yang lepas dari kontroversi. Sebelumnya ia pernah dilaporkan kurangnya staf wanita saat mengembangkan Far Cry. Ia juga sempat membuat statement kontroversial dimana para developer seharusnya mendapatkan uang dari streamer dan youtuber yang mainkan game mereka. Perkataan tersebut menuai banyak kritik keras dari netizen.


Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.

For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version