Mantan Dev. SimCity Akui Perilisan Game Terakhir-nya “Menyedihkan”

SimCity 2013

Sebelum eksistensi Cities Skylines besutan Colossal Order merebut tahta game simulasi membangun kota terbaik saat ini, penikmat video game yang lahir di era 90-an mungkin merasakan kejayaan serial SimCity garapan Maxis. Namun yang seperti kita tahu, game terakhirnya sendiri rilis satu dekade lalu, dan tidak ada tanda-tanda apakah game SimCity baru akan hadir kembali, terlebih setelah bubarnya Maxis sendiri.

Redaksi PC Gamer berbicara kepada beberapa mantan pengembang gamenya yang kini telah tersebar di berbagai tempat lain. Stone Librande selaku lead designer mengakui bahwa peluncuran game SimCity keluaran tahun 2013 tersebut sangat “menyedihkan”.

Salah satu penyebab utama gamenya mendapatkan respon yang cukup buruk adalah karena SimCity memerlukan pemainnya untuk “always online” atau terhubung ke Internet, terlepas jika pemain hanya bermain sendirian. Sehingga pemain yang memiliki koneksi internet tidak stabil mungkin akan sering mengalami kendala di tengah permainan, atau bahkan tidak bisa mengakses ketika servernya down.

Dan benar saja, server SimCity sendiri dilaporkan cukup sering mengalami down, bahkan di minggu-minggu awal perilisannya dimana begitu banyak orang mencoba mengakses gamenya. (red)

Lucy Braidshaw selaku senior vice precident di Maxis saat itu mengklaim bahwa SimCity harus always online karena “keputusan desain game kreatif”. Namun agaknya yang menjadi alasan utama adalah EA ingin mengurangi tingkat pembajakan dan mendorong konsumen untuk menggunakan launcher Origin.

SimCity merupakan serial game yang paling banyak dibajak (saat itu), sehingga ada arahan untuk mencari cara ‘bagaimana kita membuat game ini tidak bisa dibajak’.

Salah satu cara yang dilakukan adalah menyimpan banyak data di server sehingga tidak ada ada (data penting) yang bisa dibobol. Jika seseorang memiliki versi game yang dibajak, pemain tetap harus divalidasi (terlebih dahulu) oleh server.

Stone Librande
SimCity (2013)

Sebagai catatan tambahan, SimCity rilisan 2013 ini dihadirkan sebagai versi reboot dari game originalnya yang meluncur 1989. Bisa dibilang bahwa EA sendiri tengah mengikuti tren di industri video game yang mulai mencoba hadirkan remake, remaster atau bahkan reboo kala itu. Walau demikian, tidak sedikit orang yang tetap menyebutnya sebagai SimCity 5.

Lebih lanjut, Stone Librande bersama beberapa developer lain memutuskan untuk keluar dari Maxis. Dan tak berapa lama kemudian EA pun menutup studio yang juga membawakan serial The Sims tersebut. Stone Librande sendiri kini merupakan salah satu designer di Riot Games.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait SimCity atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version