Mantan Executive Dragon Age EA – Game paling baru dari seri Dragon Age berjudul Dragon Age The Veilguard telah dirilis sejak 31 Oktober 2024 yang lalu. Meski game tersebut pada awalnya dinantikan oleh Gamer terlebih penggemar serinya, namun Dragon Age Veilguard justru mendapat respon kurang bagus ketika rilis.
Ada banyak simpang siur bagaimana game ini mengalami berbagai macam masalah internal dari tim developernya. Baru-baru ini mantan Executive Dragon Age sebut pihak EA sama sekali tidak mendukung tim developernya. Benarkah itu?
Mantan Executive Dragon Age, “EA Tidak Mendukung Developer”

Melalui video terbaru di channel Youtube miliknya, Mark Darrah selaku mantan Executive Producer Dragon Age mengungkap banyak informasi seputar kondisi tim developer Bioware. Dia juga membahas bagaimana EA dirasa tidak memberikan dukungan terhadap BioWare dalam mengembangkan Dragon Age Veilguard (dulunya Dreadwolf) dan juga Mass Effect Andromeda.
Mark Darrah menjelaskan semua ini bermula pada akhir tahun 2016 dimana dia dipindahkan ke tim mengurus pengembangan tahap akhir dari Andromeda. Pada waktu itu dia merasa bagaimana tim Dragon Age ‘terkekang’ dan tidak mendapat dukungan dari BioWare atau bahkan dari EA sendiri.

Dengan dirinya dipindahkan ke tim dan membantu mengurus Andromeda, dia berharap mendapatkan jalan keluar agar game Dragon Age selanjutnya bisa mendapat resource lebih banyak lagi. Namun pada akhirnya hal itu tidak terwujud karena Mass Effect Andromeda dianggap telah gagal.
Dari pengalaman tersebut, ini pertama kalinya dia merasa adanya Kepemimpinan yang tidak bekerja seharusnya dimana orang yang memimpin proyek justru disuruh membantu proyek orang lain. Apalagi ini terjadi di saat proyek yang dia kerjakan masih berlanjut. Apa yang dia lakukan beresiko tinggi terhadap proyek yang sedang dipegang.
Andromeda Gagal, EA Berfokus ke Anthem

Dengan kegagalan Andromeda, hal ini membuat pihak atasan tidak tertarik untuk melanjutkan lagi Mass Effect karena masalah pada saat perilisan yang terjadi terhadap Andromeda. Dari kejadian ini, dia sudah mulai merasa Dragon Age bakal bisa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan setelah apa yang terjadi pada Mass Effect Andromeda.
Lalu dia mencoba mendiskusikan bagaimana seri Dragon Age penting bagi perusahaan kepada Andrew Wilson (CEO EA) dan Patrick Soderlund (Mantan Executive EA). Pada Musim panas tahun 2017, Mark Darrah dan timnya tiba-tiba mendapat kabar kalau Casey Hudson seorang Veteran seri Mass Effect kembali bergabung tanpa sepengetahuan mereka.
Kehadiran Casey Hudson ini membuat Mark Darrah merasa pihak atasan tidak mendiskusikan dia akan bergabung terlebih dahulu kepadanya. Menurutnya dia sama sekali tidak dihormati oleh mereka sebagai seorang yang paling senior kedua di BioWare karena tidak ada sama sekali diskusi ataupun konsultasi terlebih dahulu.
Keberadaan Casey Hudson diminta oleh EA untuk mengerjakan proyek Anthem dan seperti yang kalian ketahui berakhir seperti apa pada tahun 2019 yang lalu. Dari kejadian tersebut Darrah merasa kepercayaan dia terhadap perusahaan benar-benar rusak.
Sementara itu resource untuk pengembangan Dragon Age baru secara berkala ditarik dan menjadi apa yang ada sekarang, yaitu Dragon Age The Veilguard. Dari tahun 2019 sampai Veilguard rilis berakhir dengan apa yang disebut oleh Darrah sebagai sesuatu yang “fundamental” terhadap adanya perubahan pada sifat dari proyek tersebut.
Itulah informasi mengenai mantan Executive Dragon Age menceritakan bagaimana EA tidak mendukung tim developernya. Bagaimana menurut kalian dengan informasi ini?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Dragon Age atau artikel lainnya dari Muhammad Faisal. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.