Raphael Colantonio, mantan founder dari Arkane Studios tinggalkan perusahaannya pada Juni 2017 silam, tak lama setelah perilisan dari Prey. Setelah hiatus yang cukup lama, Colantonio kembali terjun ke industri game namun dengan skala indie. Bersama dengan teman-temannya dari Arkane, ia membentuk WolfEye Studios dan kini tengah sibuk dengan game berjudul Weird West.
Arkane Studios merupakan studio yang masih sangat sukses, dengan Bethesda sebagai publisher dan Dishonored masih tunjukan potensi penuh, menjadi pertanyaan besar mengapa Colantonio meninggalkan studionya di saat masih dalam posisi aman. Ternyata alasan peninggalannya lebih dari sekedar uang.
Lewat wawancara bersama PC Gamer, sang mantan bos studio asal Kalifornia tersebut menjelaskan bahwa ia sengaja beralih ke indie karena industri game AAA baginya tidak lagi soal membuat game yang sebebas dan sekreatif mungkin, tetapi lebih seperti membangun produk.
“Karena angka yang harus dicapai game AAA, dan angka tersebut begitu tinggi, kamu tidak lagi membuat sebuah game, kamu lebih seperti membuat produk,” ungkap Colantonio. “Tak mungkin saya kembali ke pembuatan game AAA, kerjakan sesuatu yang 90% usaha saya dihabiskan pada mencari cara game tidak gagal. Ini bukan hal yang saya inginkan ketika membuat game.”
Colantonio tahu jika perusahaan game adalah industri dan bukanlah hobi semata, maka profit tentu akan menjadi hal pertama yang dipikirkan. Namun dirinya tak mau kreatifitas harus terus dikorbankan untuk angka jual yang lebih tinggi. Dia ingin mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan idenya dan ide timnya. Dia lelah berkerja seolah-olah berada di industri mobil dimana setelah merilis model 3, satu departemen harus langsung mulai proyek model 4 dan seterusnya. Baginya hal semacam itu hanya akan memusnahkan kreatifitas dan semangat dari orang-orang yang kreatif.
Baca pula informasi lain terkait Dishonored kami beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.