Black Lives Matter bisa dibilang salah satu protes yang tidak hanya mempengaruhi Amerika Serikat, di mana kejadian tersebut terjadi. Akan tetapi, juga mempengaruhi seluruh dunia, serta berbagai industri termasuk industri game. Banyak kasus dalam industri game terjadi karena rentetan dari aksi protes Black Lives Matter.
Dilansir dari Nichergamer, seorang player dibanned Capcom karena dianggap menghina Black Lives Matter. Player tersebut bernama Ryan “Filipino Champ” Ramirez yang dikenal sebagai pemain game fighting profesional. Ia dibanned Oleh Capcom karena menuliskan Watermelon Lives Matter dengan sebuah gambar semangka sebagai ganti Black Lives Matter melalu twitternya. Hal tersebut sebenarnya hanya sebuah lelucon untuk temannya, namun beberapa orang menganggapnya sebuah penghinaan.
Ia sempat meminta maaf atas kejadian tersebut. Namun, Turnamen East Coast Throwdown segera mengeluarkan larangan bermain kepada Ryan Ramires pada kompetisinya. Hal tersebut berlanjut pada tangal 17 juni, dimana Capcom juga ikut mengeluarkan larangan bermain. Larangan tersebut berlaku untuk semua jenis pertandingan dan acara yang Capcom adakan di seluruh dunia.
Pemaparan di atas memberikan gambaran kasus Ryan Ramirez lebih ke arah ke salah paham. Namun, kasus tersebut telah memicu persinggungan dengan publik sehingga menimbulkan masalah pada Ramirez. Terutama karena fenomena Black Lives Matter yang terjadi di Amerika Serikat merupakan masalah yang dianggap sangat serius.
For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com