Rasisme buatnya tak tahan.
Rasisme mungkin menjadi salah satu masalah manusia yang seharusnya sudah tidak terjadi lagi dewasa ini. Namun, ragam manusia yang berbeda buat fenomena tersebut tak terelakkan. Bahkan di dunia profesional sekalipun seperti perusahaan sekelas Blizzard Entertainment.
Hingga bulan April tahun lalu, Jules Murillo-Cuellar merupakan Koordinator Program eSports Blizzard yang mengurus turnamen Hearthstone dan dipindah tugaskan ke bagian operasi bisnis dan development. Ia kemudian keluar dan mengaku di TwitLonger bahwa alasan utamanya meninggalkan perusahaan pemilik WarCraft tersebut adalah masalah rasisme dan diskriminasi yang mengancam kejiwaannya. Dua seniornya yang gagal membantunya buat kasus yang dialami Jules tak dipedulikan sama sekali.
Dilansir PCGamesN, Blizzard menanggapi bahwa mereka akan lakukan investigasi jika pegawainya dilecehkan oleh pegawai lain dan lakukan pendisiplinan terhadapnya. Misi utama mereka untuk terus berikan lingkungan kerja yang baik akan terus mereka galakkan. Mereka juga mengaku untuk terus memperhatikan karyawannya dengan baik termasuk masalah kesehatan baik di dalam maupun luar kantor.
Menurut Jules, ia sering dibercandai berkat ia menjadi keturunan Meksiko. Awalnya memang biasa saja, namun lambat laun ia merasa terganggu dengan candaan tersebut. Saat ia menceritakannya pada Managernya, alih-alih diberikan solusi, ia justru disebut sebagai orang yang “moody” dan susah didekati. Setelah melalui berbagai diskusi Jules anggap semuanya telah berakhir, namun kenyataan memang pahit, dan justru semakin menjadi. Ia menjadi sering tidak diikutkan dalam rapat dan dapatkan pekerjaan lebih banyak saat jam kerja mulai berakhir.
Akibatnya, kejiwaannya terganggu, ia menderita panik dan gangguan stress pascatrauma bulan Agustus 2017 yang lalu. Rapat tak produktifnya dengan tim Esports Hearthstone dan kenaikan jabatan rekan kerjanya yang membully-nya hanya menambah kecemasan Jules. Buat performa kerjanya turun drastis.
Setelah berkali-kali panik dan mencoba untuk bunuh diri, Jules mengatakan bahwa ia tak digaji karena sering absen dan putuskan untuk tinggalkan Blizzard pada bulan Februari 2018.
Jules mengaku bahwa ia baru berani mengungkapkannya sekarang karena ia “terpicu” akan pengumuman bahwa hero Overwatch, Soldier 76 adalah seorang penyuka sesama jenis. “Pemikiran ‘semua pendapat penting’ dan ‘pemikiran luas’ (yang direpresentasikan dalam cerita tersebut, red) tak ada artinya untukku dan orang-orang yang kuajak bicara.”
Kamu bisa membaca lebih lanjut tentang Blizzard melalui link berikut.