Dari seri pertama, Assassin’s Creed telah usung peta open-world untuk dieksplorasi pemain. Sedikit tak lengkap untuk game dengan peta besar tanpa dibarengi side mission atau aktivitias sampingan lainnya. Ubisoft awalnya tidak berencana lakukan hal tersebut pada game pertama mereka, dan baru ditambahkan setelah permintaan dari sang CEO, Yves Guillemot.
Menurut deretan curhat di Twitter dari Charles Randall, mantan programmer Ubisoft, Assassin’s Creed pertama baru ditambahkan aktivitas sampingan setelah anak dari Yves menyebut game “membosankan.” Atasan dari Randall datang kepada timnya dan diskusikan rencana untuk tambahkan berbagai misi sampingan dan aktivitas lainnya untuk mengisi konten open-world di game.
Bermodalkan tim berisi 5-6 orang dan juga waktu hanya 5 hari karena game harus dicetak dalam disc sesegera mungkin, Charles Randall dan timnya entah bagaimana berhasil mengeksekusi ide mereka. Dan yang membuat takjub ialah tidak ada bug, setidaknya tidak ada yang merusak progres bermain.
Seri pertama Assassin’s Creed dirilis pada 2007, saat ini franchise telah produksi belasan sekuel dan belasan game spinoff. Seri terbaru yang tengah dikerjakan ialah Assassin’s Creed Valhalla yang direncanakan rilis pada musim liburan tahun ini.
Baca pula informasi lain terkait Assassin’s Creed Valhalla beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.