Biaya pembuatan game single player semakin mahal.
Beralihnya banyak developer untuk membuat game multiplayer seperti yang dilakukan oleh Call of Duty Black Ops 4 memang menjadi masalah tersendiri bagi beberapa gamer. Namun, sepertinya masalah tersebut bukan dialami oleh gamer saja, melainkan developer dan publisher.
Hal ini diamini oleh mantan Sutradara seri Uncharted 1-3, Amy Hennig. Dilansir Venture Beat, Amy jelaskan bahwa pembuatan game single player semakin sulit bagi publisher pihak ketiga karena pembuatannya yang membutuhkan semakin banyak biaya akhir-akhir ini. Namun, ia tidak mengatakan bahwa game single-player telah mati.
Bukan game single player mati atau player sudah tidak mau lagi memainkannya. Namun, beberapa publisher akan tutup usia jika rencana mereka tidak berjalan dengan baik dalam mendekati proyek tersebut. Hanya saja, cara yang developer dan publisher lakukan sejak dulu kini sudah semakin tidak berfungsi lagi dan semakin sulit untuk didukung. Kami telah membicarakannya sejak dulu. Bagaimana bisa kami membuat video game dengan cara yang sama ketika biaya untuk membuatnya semakin mahal? Kami tak ingin menghancurkan pengalaman single player, namun ada pressure tinggi untuk memberikan hal lebih sesuai harga wajar gamenya.
Menurutku hal tersebut takkan bisa bertahan. Kupikir hal tersebut justru akan menghancurkan tujuan game single-player dibuat. Aku bermain game karena aku ingin menamatkannya. Aku ingin melihat ceritanya. Aku suka dengan alurnya. Aku tak melihat sebuah akhir dari kebanyakan game.
Bagaimana jika kami mengatakan bahwa gamenya tentang cerita naratif, namun beberapa orang melihatnya sebagai akhir dari sebuah video game? Memilukan memang. Namun kuharap kita bisa melihat terobosan baru dari industri ini. Kami akan membuka portfolio yang kami punya, mungkin dengan model subscription (langganan, red) jadi kita akan bisa melihat game dengan cerita berdurasi empat jam dengan harga yang wajar. Saat ini kita telah miliki distribusi digital, jadi hal tersebut sangat memungkinkan. Kami tak boleh terjebak dalam situasi ini dan meningkatkan harga gamenya dengan membuat konten baru terus-menerus, menghancurkan semangat dari gamenya sendiri.
Pendekatan bisnis developer dan publisher mungkin memang harus lebih diperhatikan saat ingin membuat video game single-player, mengingat biayanya yang semakin mahal. Namun, di sisi lain, Sony hingga saat ini masih mendulang kesuksesan dengan game single-playernya, baik God of War maupun Detroit: Become Human. Bagaimana menurutmu atas pernyataan Amy di atas? Apakah kamu yakin game single-player akan tetap bisa bertahan, meskipun mungkin akan “dipecah” jadi DLC karena biaya pembuatannya semakin mahal?