Map Assassin’s Creed Mirage akan Lebih Kecil dari Game Pendahulunya

Map Assassin's Creed Mirage

Map Assassin’s Creed Mirage – Kalau bicara soal keluasan map dan banyaknya lingkungan yang bisa di eksplorasi. Tidak berlebihan rasanya kalau kita nobatkan Ubisoft sebagai juaranya. Banyak game-game Ubisoft mengedepankan map yang luas seperti Assassin’s Creed, Far Cry, dan yang paling besar adalah The Crew yang langsung mencaplok utuh Amerika Serikat sebagai arena bermain para player.

Namun, pada Assassin’s Creed Mirage Ubisoft justru agak membuang ideologi mereka yang selalu membuat map super besar. Mereka ingin membuat map yang lebih kecil padahal teknologi next gen sudah mampu untuk meneruskan kebiasan Ubisoft. Apa alasannya?

Map Assassin’s Creed Mirage Bakal Lebih Kecil untuk Memangkas Waktu Development

Map Assassins Creed Mirage Lebih Kecil

Game AC beberapa tahun ini, sejak dari AC Origins memang memberikan kesan ‘game raksasa’ berkat mapnya yang selalu memakan waktu lama untuk dijelajahi demi mendapatkan completion 100%. Setidaknya itu jadi ciri khas game-game AC yang bergenre RPG sejauh ini.

Namun, sepertinya dimulai dari Assassin’s Creed Mirage Ubisoft akan kembali menggunakan prespektif lama dimulai dengan memperkecil map Baghad, yang terletak di Irak menjadi latar utama AC Mirage. Hal ini langsung disampaikan oleh sang Creative Director Stephane Boudon saat wawancara bersama GamesRadar, ia mengatakan bahwa seri raksasa AC akan kembali ke akarnya. Hal tersebut ia mulai bersama timnya dengan memperkecil desain map.

Map AC Valhalla Yang Sangat Besar

Pengecilan tersebut mereka lakukan agar tidak terlalu memakan waktu pengembangan. Dari pengalaman yang Stephane Boudon dapat selama ini, pengembangan desain dan tata letak kota menjadi yang paling lama dan salah satu yang paling rumit untuk dikerjakan. Stephane mengungkapkan bahwa AC Mirage pasti akan membawa fans lama kembali.

Origins, Odyssey, Valhalla, ketiganya adalah game-game hebat dengan menjanjikan petualangan apik dengan bumbu fantasi yang kental. Formula tersebut berhasil menghidupkan ambisi kami dalam menggaet para gamers RPG kedalam seri Assassin’s Creed.

Namun di lain sisi, kita menerima masukan dari penggemar lama bahwa mereka ingin pengalaman Assassin’s Creed kembali ke akarnya dengan cerita yang berfokus ke pengembangan karakter utama.

Creative Director, Stephane Boudon

Ubisoft Ingin Mengulang Kesuksesan yang Sama Seperti Ezio

Ubisoft Ingin Mengulang Kesuksesan Ezio

Selain untuk memangkas waktu desain, pengecilan map juga memberikan celah waktu untuk para tim kreatif membuat aktivitas didalam map gamenya lebih padat dan lebih penuh dengan cerita-cerita menarik. Kombinasi ini merupakan formula sukses dari Assassin’s Creed 2 hingga Revelations yang mengantarkan Ezio Auditore menjadi karakter yang paling ikonik tak hanya pada seluruh seri AC, namun juga salah satu yang paling dikenal dalam industri video game.

Dari kembalinya serial AC ke akarnya semula, tentunya jadi kabar bahagia bagi para fans veteran yang sempat ngambek lantaran Assassin’s Creed belakangan ini selalu mengambil tema-tema fantasi dan mitologi yang sebenarnya sangat jarang ditekankan sebagai fokus utama gamenya.

Penulis Serial Netflix Assassin’s Creed Mengundurkan Diri dari Proyek

Serial Netflix Assassins Creed

Netflix berhasil menggandeng Assassin’s Creed untuk serial adaptasi game mereka selanjutnya. Namun kabar dari penggarapan serial itu harus dimulai dari mundurnya sang penulis naskah yaitu Jeb Stuart.

Padahal berdasarkan pengalamannya, Jeb Stuart adalah penulis yang sudah punya segudang pengalaman di genre action. ia sudah menulis naskah untuk film Die Hard yang meledak tahun 90an, Selain itu juga ada film Leviatan, Just Cause, dan Another 48 Hours. Hingga saat ini, baik Ubisoft ataupun Netflix belum mengumumkan siapa yang akan menjadi pengganti Jeb Stuart.


Baca berita terupdate Gamebrott terkait Assassin’s Creed dan informasi gaming menarik lainnya dari saya Ananda Pratama. For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com.

Exit mobile version