Meski Fornite dan PUBG hingga saat ini masih sangat diminati, genre battle-royale mulai kehilangan relevansinya. Satu-satunya game BR yang sukses diluar dari dua raksasa tersebut hanyalah Apex Legends, game lain yang mencoba ikuti trend berakhir gagal atau berhenti diperbarui lagi. Mavericks: Proving Grounds merupakan salah satu game BR yang menarik perhatian saat diumumkan, awalnya klaim dapat memuat hingga 1000 pemain dalam satu match, rencana jumlah pemain tersebut dikurangi menjadi 400 orang tentunya karena masalah teknis. Tetapi tampaknya proyek ambisius tersebut gagal untuk capai tahap akhir pengembangan.
Dilansir dari website resmi game (via Eurogamer), proyek dari Automaton Games ini terpaksa dibatalkan karena kurangnya dana untuk kembangan game. Studio tersebut kini memasuki tahap administrasi yang merupakan tahap dalam mengajukan kebangkrutan di Inggris. Disisi lain, game lain mereka, Deceit, akan terus hidup untuk kedepannya tetapi akan beralih ke tangan publisher yang berbeda.
“Harap diperhatikan bahwa karena pendanaan yang tidak mencukupi, pengembangan dari Mavericks: Proving Grounds kini telah dihentikan. Administrator bersama saat ini tengah dalam proses melisensikan Deceit agar tidak terjadi perubahan pada versi live maupun kelangsungan game.”
Ini tentunya menjadi berita yang cukup mengejutkan melihat game BR masif ini baru saja memasuki tahap alpha beberapa minggu lalu.
Maverick: Proving Grounds menjadi game kedua dengan engine SpatialOS yang dibatalkan tahun ini. Tak lama sebelumnya, World Adrift juga dibatalkan tetapi karena masalah yang berbeda dengan yang dihadapi oleh Mavericks: Proving Grounds.Untuk engine yang masih mencoba dalam menyari pamor di industri game yang sangat kompetitif, pembatalan dua game besar dalam waktu yang tak berjauhan tentunya menjadi pers yang buruk untuk Engine tersebut.