Setelah terdengarnya kabar masuknya cheater kedalam game Valorant ini, pihak developer berusaha memerangi cheater yang ada. Tidak hanya itu, mereka menjami kualitas gaming yang sportif dan kompetitif sampai-sampai berani menawarkan uang dengan jumlah yang besar kepada para hacker untuk mencari celah dalam anti-cheat yang mereka usung. Baru saja Twitter resmi developer anti-cheat Riot Games Koskinas mempost tentang cheater yang dibanned sejauh ini sudah mencapai hampir 9000 akun dalam Twitternya.
Meskipun Valorant masih dalam tahap perkembangan awal, Riot Games tetap tegas terhadap cheater-cheater yang merajalela. Program anti-cheat mereka, Vanguard terkesan sangat aktif sekali sampai-sampai ikut menutup driver-driver komputer seperti driver mouse dan keyboard karena dianggap cheat juga.
Even though this is just closed beta, we've promised that we're going to be heavily committed to anti-cheat. This banwave is still only the beginning. We're going to ensure the highest standard of competitive integrity in VALORANT. https://t.co/EjxuYG0JEE
— Riot Vanguard (@RiotVanguard) May 12, 2020
Dilansir dari Polygon bahwa pada 6 Mei lalu pemimpin program anti-cheat Paul “Arkem” Chamberlain menulis sebuah blog tentang program anti-cheat Vanguard ini. Disitu ia mengatakan bahwa Vanguard ini akan dibuat sekuat mungkin untuk menahan para cheater. Riot akan terus berusaha untuk mengembangkan program sampai sejauh mungkin yang berdampingan dengan perkembangan Valorant juga.
Apakah ini akan menjadi akhir dari para cheater? Atau malah justru menjadi tantangan menarik bagi mereka? Kita hanya bisa berharap kalau para cheater ini bisa segera tobat ya.
(Sumber: Polygon)