Media Cina Sebut Game Bagaikan “Opium Spiritual”, Saham Tencent Anjlok

9bf9e05627236acc1453586e0854cdf2 Tencent Hq

Saham Tencent terjun drastis hingga 10 persen atau sekitar $6 triliun setelah media yang dipegang oleh pemerintahan Cina menyindir keras video game, mereka menyebutnya sebagai “spiritual opium” dan juga “narkoba elektronik”.

Dilansir dari Bloomberg, media The Economic Information mereferensikan kisah seorang pelajar yang ketagihan dengan game moba dari Tencent berjudul Honor of Kings sampai-sampai ia memainkannya selama 8 jam per hari atau bahkan lebih. Adiksi video game terus menjadi hal yang dipermasalahkan oleh pemerintahan Cina, dan mereka telah berlakukan regulasi untuk mengurangi jam bermain para gamer.

The Economic Information menjadi salah satu media yang paling populer dan berpengaruh di Cina, maka dengan bermodalkan satu artikel tersebut, para investor dengan mudahnya akan langsung ketakutan dan merasa kalau pemerintahan Cina akan melakukan sesuatu yang dapat merugikan investasi mereka ke industri game.

“Pemilihan kata spiritual opium itu benar-benar kasar, akan jadi sebuah kejutan apabila para regulator tidak melakukan sesuatu sesudah itu,” ucap Ke Yan, analis ekonomi yang andal dari Singapura bersama dengan DZT Research.

Tak lama setelah artikel diterbitkan secara online, saham Tencent langsung anjlok drastis. Tak lama kemudian, artikel tersebut pun dihapus. Namun versi cetak masih terus tersebar, membuat dampak yang dihasilkan masih berlangsung.

Setelah munculnya artikel itu juga Tencent mulai mengambil aksi baru. Mereka kini janjikan restriksi waktu bermain yang lebih ketat terhadap pemain di bawah umur. Restriksi ini nantinya ialah dalam bentuk membatasi jam bermain menjadi hanya 1 jam per hari dan 2 jam di saat weekend atau hari libur, serta melarang pemain di bawah 12 tahun untuk membeli microtransaction.

Lebih ekstrimnya lagi, Tencent dikabarkan juga merencanakan kemungkinan untuk memblokir akses game secara keseluruhan terhadap semua anak-anak yang masih di bawah 12 tahun, tanpa pengecualian sama sekali. Namun hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.

Pemerintahan Cina yang sebelumnya menolak penuh eksistensi video game, perlahan mulai terbuka akan media hiburan ini. Mereka tak hanya perbolehkan sebagian console masuk ke negeri mereka, tetapi juga telah mendukung penuh sektor bisnis game mulai dari eSports dan cloud gaming. Namun masalah adiksi terhadap game tetap menjadi masalah serius bagi mereka pada para generasi penerus, maka menurut analis Daniel Ahmad, regulasi selanjutnya akan lebih fokus pada restriksi bermain anak di bawah umur ketimbang membuat larangan keras layaknya di tahun 2018 silam.


Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.

For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version