[Opini] Melihat Harga PS5 – Terlalu Mahal atau Masih Kurang Mahal?

Opini Tentang Harga Ps5

Tawarkan pengalaman gaming penuh inovasi yang memanjakan mata serta hadirkan serangkaian potensi game eksklusif yang terasa begitu menggiurkan, tapi mendapatkannya dengan harga yang pantas terasa “setengah mati” ? Jika Xbox Series X maupun S terkesan disepelekan oleh kalangan gamer-gamer konsol di Indonesia, hal itu tetap merupakan deksripsi yang nampak menjelaskan situasi tentang Konsol PS5 saat ini.

Sejak mulai diperkenalkan dan pertama kali meluncur pada akhir tahun 2020 kemarin, banyak gamer mulai khawatir terhadap jumlah ketersediaan stok yang ditawarkan olehnya. Dan benar saja, mendapatkan konsol ini secara nyaman serta konvensional pun memang menjadi hal yang begitu susah dicari. Menimbang faktor-faktor seperti pandemi Covid-19 lalu ditambah kesadaran banyak orang dalam memanfaatkan platform marketplace sebagai sarana baru untuk mencari nafkah, kondisi ini pun memicu adanya rasa yang tak menguntungkan bagi sejumlah pihak. Khususnya, dari pihak Konsumen.

Sebelum membahas lebih lanjut, patut kamu tahu bila konsol PS5 awalnya secara resmi dibanderol dengan harga $499 untuk versi standard serta $399 pada versi Digitalnya (tanpa disc tray). Bila dikonversikan ke dalam Rupiah,  $499 setara dengan Rp 7,2 juta. Sedangkan $399 setara Rp 5,7 Juta.

Tunggu! Harga yang sudah ditentukan produsen Itu (MSRP) nampak cukup berbeda bukan dengan harga yang secara resmi ditawarkan di Indonesia ? Dimana dengan harga 7 jutaan, kalian baru dihipotesiskan bisa mendapatkan versi digitalnya. Sementara 8,8 Juta justru malah diperuntukkan untuk versi Standard. Dengan selisih sekitar 1 setengah juta lebih, diasumsikan ada suatu kebijakan yang memang membuat konsol PS5 harus ditawarkan secara di negeri kita tercinta ini. Selain mungkin sudah termasuk jumlah perhintungan bagi untung untuk ke pihak retail, kita juga perlu mengekspektasikan keberadaan faktor bea cukai beserta kerumitan birokrasi yang harus ditanggung ketika si “hardware” datang ke Indonesia.

Jadi, patokan harga 8,8 dan 7,3 memang sudah menjadi harga Default yang mau tidak mau harus kita semua terima. Sebenarnya ini bukanlah sebuah masalah. Masih tergolong sebagai hal yang dapat dikompromikan mengingat berdasarkan review kami sebelumnya, konsol next-gen PS5 memang punya kapabilitas fitur dan performa yang memang pantas diapresiasi lebih. Namun, hal yang paling terasa memuakkan muncul ketika ketersediaan stok konsol ini ternyata menipis. Lalu sebagai gantinya malah lebih mudah tersedia di harga yang terpaut jauh dari patokan produsen.

Ya, fenomena untuk menyebutnya sebagai scalper, tengkulak, dan lain-lain harus jadi penghalang bagi pemain yang mengingini konsol PS5 dengan harga “fair”. Dari sana pun, inisiasi menarik melalui para retailer lokal (authorized dealer) yang terpercaya pun muncul. Mereka untungnya masih tetap memegang amanah untuk mau bersedia memasarkan konsol PS5 dengan harga yang sudah disepakati pihak produsen.

PS5 kok Gacha ?

Akan tetapi, tidak semua gamer bisa dimenangkan. Seperti yang kita tahu bersama, proses pembelian konsol PS5 dengan harga resmi kini terpaksa dilakukan dengan cara reshuffle atau secara familiarnya bisa disebut “Gacha”. Sama seperti ketika mengharapkan jackpot dari karakter banner *5 Genshin Impact muncul, para konsumen seolah harus mempersiapkan mental kecewa di saat mereka masih menjadi sosok yang belum beruntung.

Sementara bila memandangi langsung harga-harga produknya yang tengah tersedia di banyak platform e-commerce saat ini, rata-rata penjual di sana langsung mengusung harga “2 digit juta” dalam 1x.xxx.xxx sebagai patokan nominal yang mendasar. Harga tersebut jelas dapat mengubah mood orang-orang yang awalnya cukup bersemangat dalam membeli menjadi lesu sekaligus emosional.

Apakah keberadaan harga-harga yang ditawarkan itu termasuk keterlaluan ? Sebenarnya, ini merupakan situasi alamiah yang sulit untuk dihindarkan, apalagi ketika diperparah dengan kehadiran pandemi. Fenomena kenaikan harga barang berkat stok yang sedikit, scalping ataupun bisnis “ambil lempar” sendiri memang bukanlah barang baru di dunia jual beli. Jeli dalam melihat peluang selalu menjadi kunci sukses yang harus dianut oleh mereka.

Yah beginilah kenyataannya…

Sementara bagaimana dari sisi konsumen ? saya pribadi menyarankan bahwa ada baiknya untuk punya sikap dalam memilih ketimbang memikirkannya secara berlebihan. Bagaimana pun juga, konsol PS5 merupakan sebuah barang yang bersifat tersier. Bila harga 1x, 2x, hingga 3x juta terlampau jauh dari batas kemampuan daya belimu, kalian punya opsi untuk menolak atau ikutan jeli dalam menunggu datangnya peluang perubahan harga yang ada. Sebagai bocoran, Jim Ryan selaku CEO SIE sudah memberi pernyataan bahwa paruh kedua tahun ini dijanjikan akan menjadi waktu di mana stok ketersediaan konsol PS5 bisa kembali pulih dan meningkat secara normal. Sehingga kamu tidak perlu lagi khawatir untuk tidak kebagian stok atau masih terus menjumpai konsol PS5 dengan harga yang tergolong bengkak.

Jadi, apakah harga PS5 itu mahal ? Kenyataannya, kelangkaan stok dan ancaman dari penimbun memang telah sukses membuat harga konsol ini terasa lebih mahal. Namun perlu diingat, saat ini PS5 ataupun Xbox Series bukanlah satu-satunya barang gaming yang tengah coba digelembungkan. Kumpulan perangkat GPU kelas mid-end menuju high-end pun juga tengah mengalami fase yang serupa berkat tingginya aktivitas crypto mining.

Bahkan, peningkatan harganya pun sungguh tidak main-main. Ambil contoh dari GPU RTX 3070 yang harga dasarnya sama persis dengan PS5 ($499). Percaya tidak percaya, Kini harga dari VGA yang cukup gahar ini sudah menyentuh (dari yang saya temukan di Tokopedia) di angka 15 juta sampai 20 jutaan Rupiah lebih. 15 Juta atau bahkan 14 setengah juta sendiri merupakan harga termurah yang saya pribadi catat paling dari vendor yang sudah bisa ditebak.

Sehingga melalui kejadian tersebut, para gamer konsol setidaknya patut bersyukur bila konsol PS5 tidak mengalami tingkat penggelembungan yang seekstrim itu, terlepas dari pastinya ada segelintir yang nekat ingin menjual konsol ini dengan harga demikian.

Jadi, merasa butuh banget ngga ?

Kembali lagi, ini adalah gambaran yang bisa kalian semua ketahui mengenai harga dari konsol PS5. Istilah “tidak ada barang yang mahal, tapi kamunya yang miskin” mungkin bisa menjadi pecutan semangat untuk bekerja keras, menabung, dan membersihkan gejolak rasa “kemiskinan” tersebut. Sementara itu, kalian tetap juga punya pilihan untuk terus bersabar dalam menanti adanya opsi yang lebih bersahabat dari itu semua.

Intinya, selalu upayakan untuk berpikir dengan kepala dingin ya ketika harga PS5 saat ini memang seperti itu ? Harap dimaklumi saja…..


Baca pula informasi lain terkait konsol PS5, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version