Crash Bandicoot selalu menjadi seri yang sangat dicintai oleh para fansnya. Game platformer yang jadi debut awal Naughty Dog untuk menorehkan namanya di PlayStation tersebut sukses raih jutaan pasang mata untuk memainkannya. Sempat jadi maskot utama console milik Sony, Crash Bandicoot hadir sebagai seri lain seperti Crash Bash, Twinsanity, hingga salah satu yang paling populer, Crash Team Racing.
Meski miliki banyak sekali seri spin-off, namun sejatinya Crash Bandicoot hanya miliki tiga seri utama: Crash Bandicoot, Cortex Strikes Back, dan Warped. Ketiganya miliki setting dunia unik dengan temanya masing-masing yang berpaut pada kisah si landak merah.
Sayangnya, Sony menjual franchise tersebut dan pada akhirnya dibeli oleh Activision. Sejak saat itu, Activision hanya mempublish seri consolenya di PlayStation 2 dan mobile pada tahun 2008. Mereka melanjutkannya dengan seri spin-off namun tak lagi di console rumahan karena fokus perusahaan yang berubah.
https://www.youtube.com/watch?v=5qF5JrciMnU
Namun tidak hingga akhirnya mereka merevitalisasinya kembali dengan N. Sane Trilogy pada tahun 2017 untuk PlayStation 4 dan 2018 untuk PC, Nintendo Switch, dan Xbox One. Activision juga kembali hadirkan game balapnya, Crash Team Racing: Nitro-Fueled untuk PlayStation 4, Nintendo Switch, dan Xbox One tahun 2019 kemarin.
Kepopuleran seri utamanya memang telah terobati oleh N. Sane Trilogy, namun siapa sangka bahwa mereka juga akan membuat sekuelnya. Ya, kali ini Activision menggandeng Toys for Bob untuk mengerjakan iterasi keempat dengan tajuk It’s About Time. Dalam pengumumannya, publisher Call of Duty tersebut jelaskan bahwa kali ini gamenya akan angkat tentang pengendalian waktu dengan topeng yang menjadi kekuatan barunya.
Toys for Bob sendiri bukan developer baru, mereka telah berpengalaman kerjakan Star Control pada tahun 1990 silam hingga akhirnya diakuisisi oleh Activision. Mereka juga ikut membantu mengerjakan Crash Bandicoot: N. Sane Trilogy untuk Nintendo Switch. Dengan kata lain, mereka memiliki visi yang cukup kuat untuk mengembangkan iterasinya. Namun, tentunya semua perlu pembuktian dengan mencobanya secara langsung, alih-alih hanya menonton trailer yang telah mengemuka.
Dalam demo “project marigold” yang diberikan Activision kepada kami, kami mencoba tiga level yang ditawarkan: Snow Way Out, Dino Dash, dan Snow Way Out: Cortex Timeline. Ketiga levelnya didesain dengan sangat menantang dan beberapa hampir mustahil untuk ditaklukkan. Namun kami berhasil mencoba semua levelnya, meskipun harus mati dan mengulangnya berkali-kali.
Crash Bandicoot 4: It’s About Time juga tawarkan dua mode gameplay utama: Modern dan Classic. Modern akan beri nyawa tak terbatas. Alih-alih beri hitungan nyawa, Toys for Bob berikan jumlah mati. Sementara Classic akan hadir dengan nyawa terbatas seperti iterasi sebelumnya.
Daftar isi
Quantum Mask, Si Topeng Pemberhenti Waktu
Sama seperti judulnya, It’s About Time hadirkan topeng pemberhenti waktu yakni Quantum Mask dan beberapa kotak yang hanya bisa dilewati dengan memanfaatkan kekuatan topeng tersebut. Timing dan ketangkasanmu akan diuji di setiap platforming levelnya. Topeng ini akan muncul berkali-kali, bahkan saat stage bonus sekalipun.
Sama seperti iterasi sebelumnya, Crash bisa melakukan double jump, gerakan berputar untuk menghancurkan kotak, hingga body-slam. Namun hal yang membuat kami frustasi saat memainkannya adalah double jump miliknya.
Berbeda dengan seri sebelumnya, double jump milik Crash tidak memberi jarak tambahan yang cukup jauh. Kemampuan tersebut akan melambatkan gerakan Crash untuk memilih di mana seharusnya ia harus mendarat. Pikiran wajar kami yang selalu menganggap double jump bisa melewati dua rintangan platforming sekaligus membuat kami melakukan kesalahan yang sama terus-menerus. Membuat kami frustasi meskipun level yang dipampangkan terlihat cukup mudah.
Terkadang terdapat beberapa level yang membutuhkan tiga kemampuan khusus: timing, ketangkasan, hingga presisi. Terdapat platforming yang mewajibkan untuk menggunakan Quantum Mask sekaligus menghajar lawan saat rampung melompat dari satu tempat ke tempat lain.
Absennya tutorial yang tersirat juga membuat kami seringkali frustasi untuk melewati levelnya. Namun karena yang kami coba adalah demo, maka cukup bisa dimaklumi.
Level Snow Way Out hadirkan stage platforming bersalju dengan beberapa tantangan seperti perompak undead pelempar ikan pedang dan bola berduri, hingga bongkahan es yang wajib ditaklukkan. Bongkahan es akan menjadi pijakan atau menjadi permukaan licin yang menguji akurasi lompatan dan timing pendaratannya. Beberapa es juga bisa hancur saat dipijak. Benar-benar berikan sebuah tantangan baru dan reflek cepat tanpa harus pikir panjang.
Tak hanya es, platform lompat seperti kayu yang akan hancur jika dipijak lama membuat player akan berpikir dua kali sebelum melewati tantangan tersebut dan kemudian disambut oleh tantangan baru di seberangnya.
Bermain Kejar-Kejaran Bersama T-Rex
Dino Rush sendiri merupakan level paling sulit bagi kami karena tantangannya yang cukup tidak masuk akal. Di awal permainan, kami disuguhi pemandangan ala Jurassic Park dengan dinosaurus berjalan yang wajib dilompati. Tak terkecuali tanaman beracun yang bisa menembakkan racun saat kami melompat di beberapa platform awal permainan. Serangga raksasa yang berlalu-lalang juga menjadi tantangan reguler yang akan buat frustasi.
Jelang transisi fase kedua setelah checkpoint, kami dihadapkan dengan topeng dengan kekuatan hologram yakni Lani-Loli. Berbeda dengan Quantum Mask yang bisa menghentikan waktu selama beberapa detik, topeng Lani-Loli akan menghilangkan beberapa obyek tertentu yang berbentuk… layaknya hologram atau istilah kerennya phasing. Obyek seperti tanaman jamur raksasa juga bisa dihilangkan dengan hologram.
Sayangnya, topeng Lani-Loli tak muncul berkali-kali seperti Quantum Mask hingga kami menyelesaikan levelnya. Membuatnya cukup sayang kenapa hanya muncul sesingkat itu.
Tak hanya topeng Lani-Loli dan dinosaurus yang wajib dilompati, Dino Rush juga hadirkan kejar-kejaran klasik ala Crash Bandicoot. Jika di seri pertamanya Naughty Dog akan hadirkan batu, kali ini Toys for Bob hadirkan T-Rex untuk mengejar Crash. Tak tanggung-tanggung, dinosaurus pemakan daging tersebut akan hadir tiga kali untuk mengejar. Kami harus melewati beberapa rintangan yang semakin membuat kami frustasi di setiap tingkatannya.
Platforming pertama menjadi platforming yang cukup mudah, di mana terdapat nitro, lubang, dan tanaman yang akan melambatkan gerakan Crash. Tak terkecuali kawah lava yang harus dilewati. Semakin meningkatnya frekuensi pertemuan kami dengan T-Rex, maka semakin sulit pula porsi platforming yang ditawarkan.
Level Dino Rush juga memberikan level platforming yang sangat sulit karena mewajibkan untuk menghafal timing platform berjalan yang tersedia. Di mana platform berjalan tersebut harus dilewati saat ia telah sampai di rintangan bukit yang hanya bisa dilewati dengan sliding. Cukup menantang namun juga sangat menjengkelkan. Kami pribadi berharap tantangan ini dihilangkan, mengingat kami sendiri sempat mati nyaris 20-30 kali hanya karena sangat sulit untuk dilewati.
Mainkan Cortex untuk Tahu Perspektif yang Berbeda
Berbeda dengan seri klasiknya, untuk pertamakalinya Crash Bandicoot 4: It’s About Time hadirkan tokoh antagonis yang bisa dimainkan. Level Snow Way Out: Cortex Timeline mungkinkan player untuk memainkan Dr. Neo Cortex, salah satu tokoh antagonis utama serinya.
Cortex sangat berbeda dengan Crash, ia miliki pistol yang mampu mengubah obyek makhluk hidup di depannya menjadi platform batu atau gel. Platform batu akan bertindak layaknya platform biasa sementara gel akan beri kemampuan lompatan tinggi mengingat Cortex tak miliki double jump layaknya Crash.
Meskipun tanpa double jump, namun Cortex bisa melakukan dash ke depan dengan kepalanya layaknya roket yang meluncur. Kemampuan inilah yang bisa dimanfaatkan untuk melewati beberapa platform yang mustahil untuk dilewati tanpa double jump. Termasuk platform berisi jejeran nitro yang siap meledak kapan saja saat disentuh.
Snow Way Out: Cortex Timeline akan beri sudut pandang Snow Way Out milik Crash dari sudut pandang Cortex. Di mana terdapat satu adegan saat salah satu level hancur yang rupanya dihancurkan oleh Cortex. Setelah adegan tersebut muncul, maka permainan akan dilanjutkan dengan mengendalikan Crash.
Level tersebut sekaligus membuat Snow Way Out lebih sulit dari biasanya. Jika dalam sudut pandang Crash levelnya sudah cukup sulit, maka dalam sudut pandang Cortex, level tersebut akan menjadi lebih sulit. Beberapa kotak seperti TNT atau tambahan bongkahan platforming es semakin membuat kami frustasi karena tidak bisa dilewati seperti Snow Way Out milik Crash. Terlebih dengan adanya tambahan kotak penyembur api yang jauh lebih menantang kami untuk melewatinya dengan timing yang tepat.
Berada di Jalan yang Benar
Levelnya yang masih tidak masuk akal membuat kami membenci diri kami sendiri karena tidak bisa memainkan platformer atau mungkin memang levelnya yang terlalu sulit. Toys for Bob memang mengerjakan gamenya dengan cukup baik, namun beberapa elemen seperti double jump dan salah satu level yang ada di level Dino Rush menurut kami perlu sedikit mereka ubah.