Mencoba Demo Lost Sphear – To The Point

LOST SPHEAR Demo 20171008173945
Tokyo RPG Factory bawakan game RPG dengan kisah yang sekilas nampak sangat to the point.

Mungkin belum banyak gamer yang mengenal Tokyo RPG Factory. Studio yang bernaung di bawah nama besar Square-Enix ini adalah studio kecil yang karyanya fokus pada game JRPG klasik layaknya Chrono Trigger. Setelah kesuksesannya dengan I Am Setsuna yang banyak menuai kritik cukup positif dari para fansnya, kini Tokyo RPG Factory kembali menelurkan karya terbarunya berjudul Lost Sphear. Game yang akan dirilis tanggal 12 Oktober di Jepang ini tidak hanya kembali bawakan artwork layaknya I Am Setsuna, namun juga cerita yang lebih to the point tanpa penjelasan yang bertele-tele. Kali ini saya berkesempatan mencoba versi demonya yang dirilis di PlayStation Store PS4 Jepang minggu lalu. Menurut saya game ini cukup pantas masuk list-mu saat dirilis versi Inggrisnya tahun depan, terlebih bagi kamu yang suka sekali dengan game JRPG klasik.

Kamu akan memainkan seorang pemuda bernama Kanata yang ditugaskan oleh Kepala Desa untuk memburu monster bersama teman masa kecilnya Rumina dan Rock. Di tengah perjalanan, mereka mendapati bahwa beberapa tempat termasuk Desa Eru tempat tinggal mereka tiba-tiba berubah menjadi putih. Mengetahui hal tersebut, merekapun memutuskan untuk pergi ke sebuah gubuk tua untuk mencari orang yang selamat dari fenomena tersebut.

Kenapa semuanya menjadi putih? Apa yang terjadi?

Sayangnya ketika mereka sampai, gubuk tersebut kosong. Kanata-pun memutuskan untuk tidur di situ, ia kemudian bermimpi tentang Raja yang seluruh tubuhnya putih sama seperti desa tempat tinggalnya. Raja tersebut mengatakan bahwa Kanata memiliki kekuatan khusus yang bisa merubah “Memory” seseorang atau benda yang berkaitan dengan tempat/benda/seseorang menjadi kristal yang apabila digunakan akan mengembalikan orang atau benda tersebut seperti semula. Sempat tidak percaya, Kanata-pun mencoba kekuatannya di Desa Eru dan berhasil mengembalikan sebagian dari Desa Eru ke bentuk semula. Mereka-pun memutuskan untuk mencari beberapa benda yang berhubungan dengan Desa Eru dan tempat-tempat lain yang mengalami insiden yang sama.

Kanata mencoba kekuatannya untuk mengembalikan memori Desa Eru

Lost Sphear miliki sistem battle turn-based dengan active time battle layaknya I Am Setsuna, namun berbeda dari I Am Setsuna, kamu akan mampu menjaga jarak lawan dengan memindah karaktermu saat gilirannya untuk melancarkan serangan. Hal ini bisa jadi keuntunganmu dalam battle karena beberapa karakter memiliki range serangannya sendiri, misalnya saja Rock dengan crossbow-nya yang mampu menyerang dua musuh sekaligus apabila kamu memindahkan posisi Rock ke posisi yang tepat.

Setsuna System, yang memungkinkanmu menyerang dengan serangan tambahan

Terdapat sistem baru bernama “Setsuna System” atau secara harfiahnya berarti “Moment System”. Moment System akan terjadi apabila bola biru di samping gambar karaktermu telah penuh, sehingga karaktermu akan mengeluarkan lingkaran biru di atas kepalanya setiap kali menyerang. Jika kamu menekan tombol kotak saat lingkaran biru tersebut muncul, maka seranganmu akan berlipat ganda, yang awalnya hanya menyerang satu kali menjadi dua atau tiga kali.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Law Stone yang memungkinkan karaktermu miliki skill tertentu

Elemen I Am Setsuna seperti Spritnite juga kembali muncul, namun dengan nama Houseki atau “Law Stone”. Layaknya I Am Setsuna, Law Stone mampu berikan karaktermu skill sesuai kemampuannya masing-masing. Misalnya saja Kanata dengan kemampuan pedangnya, Rumina dengan kemampuan tinjunya, atau Rock dengan kemampuan snipingnya. Masih belum ada kejelasan apakah Law Stone bisa didapatkan melalui penjual atau hanya bisa dicari di dungeon tertentu saja.

Kamu bisa memancing di setiap danau atau sungai yang ditandai dengan papan bergambarkan ikan.

Dalam demonya juga ditunjukkan salah satu mini-game seperti memancing. Kamu bisa memancing di danau atau sungai yang memiliki tanda papan bergambarkan ikan. Mekanisme memancing cukup simple dan mudah dimengerti, kamu hanya perlu menekan lingkaran ketika umpanmu ditarik oleh ikan (atau malah sampah).

Sayangnya, tidak begitu banyak hal yang ditunjukkan dalam demonya selain hal yang saya tulis di atas karena terhenti setelah saya berhasil mengalahkan tiga boss saja. Namun demo yang cukup panjang ini bisa buatmu yakin untuk menunggu versi inggris gamenya tahun depan. Ceritanya yang tidak bertele-tele dan tanpa basa-basi membuat game ini menjadi salah satu game JRPG dengan cerita yang sangat to the point dan memiliki keunikannya sendiri. Kamu tidak perlu melewati event yang cukup panjang hingga akhirnya kamu bertemu dengan karakter baru atau event utama baru.

Salah satu adegan kocak saat bertemu dengan Rock

Penempatan humor game ini juga bisa dibilang cukup baik, kamu akan disuguhi tingkah bodoh Rock di awal kisahnya dan beberapa obrolan lucu lain untuk mencairkan suasana. Kamu juga tidak perlu bingung apabila tersesat atau lupa tujuanmu selanjutnya, karena kamu bisa bertanya pada anggota partymu dengan menekan R1. Sistem battle yang unik akan semakin memudahkanmu mengalahkan boss. Saat battle, kamu memiliki banyak peluang untuk melancarkan serangan, kombinasi, memanfaatkan momentum, dan skillmu agar mampu mendaratkan damage yang cukup besar pada boss.

Game ini akan tersedia di PlayStation Store Jepang tanggal 12 Oktober nanti bagi kamu yang sudah tidak sabar memainkan game ini atau kamu yang telah jatuh cinta pada I Am Setsuna. Namun bagi kamu yang tidak mengerti bahasa Jepang, maka mau tidak mau kamu harus menunggu versi Inggris game ini tanggal 23 Januari 2018 di PC, PlayStation 4, dan Nintendo Switch.

Exit mobile version