Segera dirilis di Jepang akhir tahun ini rupanya dibarengi oleh perilisan demo God Eater 3 yang hanya bisa dimainkan melalui PlayStation Store Jepang saja. Beruntung, kami mendapatkan kesempatan untuk mencobanya lebih awal di PlayStation 4 dan membagikan pengalaman kami pada kalian.
https://youtu.be/HO-PKZ4YQes
Di awal permainan, kamu akan dihadapkan dengan character creation yang kurang lebih mirip dengan seri sebelumnya. Kamu bisa memilih jenis kelamin, model rambut, pupil mata, warna rambut, highlight rambut, aksesoris, hingga voice.
Sama seperti namanya yakni “Action Demo”, Bandai Namco tak hadirkan cerita sama sekali. Kamu langsung ditempatkan di sebuah ruangan lengkap dengan terminal screen dan mission screen. Monitor terminal bisa kamu gunakan untuk mengedit beberapa ability mulai dari equipment, arts, burst effect, dan kostummu.
Terdapat empat misi latihan dan tiga misi standard dengan Aragami tipe Kaiiki atau Ashland yang menjadi “dasar” tipe Aragami di gamenya. Sayangnya tak semua kontrol yang ditunjukkan bisa kamu coba untuk memenuhi tutorial. Berkali-kali saya mencoba bagaimana sulitnya untuk mengubah senjata dual sword yang saya pakai menjadi senapan yang telah saya set di terminal.
https://youtu.be/Tf-3d-Qy-0s
Saat battle kamu bisa lakukan Dive yang buat karaktermu langsung melakukan dash ke musuh dari jarak yang cukup jauh. Beberapa combonya berbeda dari seri sebelumnya, karena terdapat tiga tipe combo mulai dari ground attack, step attack, dan aerial attack. Tombol kotak dan segitiga akan menjadi teman baikmu saat melakukan combo karena berbeda posisi dan tombol maka berbeda pula combonya.
Berbeda dari seri sebelumnya, fitur eat atau consume bisa kamu lakukan dengan lebih cepat. Bahkan jika kamu berhasil memasukkan kombinasi tombolnya, kamu akan bisa melakukan consume di udara. Sayangnya, buah dari cepatnya consume buat Bandai Namco harus melambatkan pengambilan energi untuk masuk dalam mode burst. Jika kamu diserang saat consume dan kamu belum sempat mendapatkan energinya, maka ia otomatis akan batal dengan sendirinya.
Burst mode miliki berbagai keuntungan buatmu, karena dengannya kamu bisa melancarkan Burst Arts sesuai senjata yang kamu pasang. Karena senjata default yang dipasang adalah dual sword, maka kamu bisa melakukan combo tombol kotak sampai ia mengeluarkan slash energi yang mampu dilemparkan dari jarak jauh. Berbeda dengan ground attack, aerial Burst Arts juga sangat berbeda dari tiap-tiap senjata. Dual sword misalnya yang mampu lancarkan serangan menghantam dari udara dengan efek pilar energi di setiap sisinya.
https://youtu.be/FzeODfS0BUI
Sayangnya, dalam demo yang saya mainkan, Burst Effect tak bisa diimplementasikan karena telah disetting oleh Bandai Namco sedemikian rupa untuk demonya. Jadi saya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut selain pengaturan burst effect, engage effect, dan yang lain saat kamu mengakses terminal. Banyak passive skill dan effect yang tak bisa diakses untuk bisa menjelaskan tiap efek yang ada. Saya tidak tahu apakah itu bug atau sengaja dimatikan, namun yang jelas pada tulisan “Hint” yang diberikan, kamu tak bisa mengakses beberapa fiturnya. Buat saya sedikit kecewa, karena tak bisa berikan impresi maksimal tentang demonya.
Selain Burst Attack, kamu juga bisa mencoba Engage atau saya sebut dengan co-op attack. Di mana kamu akan saling membagi energi dan keuntungan bersama partnermu. Ia miliki efek yang berbeda-beda tergantung settinganmu di terminal.
https://youtu.be/-HqwGtKqbvI
Senapanmu akan membutuhkan oracle point atau OP untuk menembakkan peluru. Saya yang secara tak sengaja bisa menggantinya, bisa menembakkan dua tipe peluru yang telah diset secara default ke dalamnya. Jika OP terkuras habis, maka satu-satunya cara untuk mengembalikannya adalah dengan menyerang musuhmu menggunakan serangan jarak dekat.
Musuhnya sendiri, yakni Aragami tipe Kaiiki atau Ashland miliki tipe serangan yang berbeda-beda. Semakin tipis jumlah HP-nya, maka semakin beringas juga serangannya. Buatmu persiapkan strategi baru untuk mengatasinya.
Kesimpulan
Saya yang mencoba seri sebelumnya di PSP anggap bahwa God Eater 3 miliki banyak perubahan yang exciting. Combonya yang cepat dan animasinya yang lebih halus buatmu lebih mudah untuk mengatasi tantangan yang disajikan dalam gamenya. Mapnya yang nampak lebih luas bisa sedikit buat saya bernafas lega untuk sekedar menghindar atau persiapkan strategi. Sayang, beberapa fitur yang dikunci atau mungkin merupakan bug, buat saya kurang puas memainkannya karena tak bisa merasakan pengalaman maksimal saat battle.
Bagi saya pribadi, saya yang dasarnya kurang begitu suka tipe action RPG dungeon crawling, tidak begitu bisa merekomendasikannya pada saya sendiri. Namun, bagi kamu fansnya dan menyukai genre tersebut saya sangat merekomendasikannya dari sisi battle, meskipun masih banyak kekurangan karena masih dalam bentuk demo atau karena bug yang terjadi.