• Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
  • Android
  • iOS
  • PC
  • PS4
  • PS5
  • Switch
  • XBOX One
  • Xbox Series X
  • Genshin Impact
  • GTA
  • GB Live!
Gamebrott.com
  • Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
Gamebrott.com
No Result
View All Result

Gamebrott > Berita > Mengapa Belakangan Ini Optimalisasi Game Semakin Buruk?

Mengapa Belakangan Ini Optimalisasi Game Semakin Buruk?

by Andi
23 November 2025
in Berita
Reading Time: 6 mins read
A A
0
optimalisasi game
0
SHARES
644
VIEWS
Bagikan ke FacebookShare on Twitter

Buruknya optimalisasi game – Semakin dewasa industri gaming, semakin banyak pula developer yang merilis game mereka untuk dinikmati khalayak ramai. Dalam satu tahun saja bisa rilis ratusan judul game baru di Steam, dan belum termasuk platform konsol seperti PlayStation dan Nintendo.

Hanya saja meski pilihan game ada banyak, tidak jarang game keluaran baru-baru ini memiliki optimalisasi yang buruk. Judul baru yang bombastis, dengan bajet dan waktu pengembangan yang lama justru dihujat habis-habisan oleh gamer lantaran tidak bisa mengantarkan pengalaman bermain yang nyaman.

Biasanya game seperti ini disebut sebagai judul yang tidak dioptimalisasi dengan baik. Lantas apakah jawabannya memang sesederhana itu? Apakah game dengan engine tertentu atau ditangani oleh pengembang tertentu akan senantiasa alami performa optimalisasi buruk? Mari kita bahas.

Daftar isi

  • Mengapa Optimalisasi Game Belakangan Ini Kian Buruk?
    • Kompleksitas Game Saat Ini
    • Game Multiplatform, Mimpi Buruk Developer
    • Game Engine Terlalu Bloated
    • Hadirnya AI Upscale dan Frame-Gen
    • Distribusi Digital: Budaya Perbaiki Kemudian

Mengapa Optimalisasi Game Belakangan Ini Kian Buruk?

optimalisasi game
Optimalisasi buruk di industri gaming

Sebelum lanjut bahas game baru, mari kita kilas balik gaming di era konsol PS1 atau PS2 yang mana game di era itu bisa dikategorikan seperti memakai trik magis yang membuat kita mindblowing. Bagaimana mungkin, game saat itu bisa berjalan dengan lancar hanya mengandalkan RAM puluhan hingga ratusan MB, berbeda dengan game saat ini membutuhkan spesifikasi 32GB RAM atau setidaknya 12GB VRAM.

Bedanya, optimalisasi di kala itu adalah sebuah kewajiban karena developer memang tidak memiliki pilihan lain selain meracik sedemikian rupa agar game mereka bisa berjalan dengan konfigurasi konsol atau PC yang beredar saat itu tanpa ada kompromi.

Industri game saat ini juga sudah menjadi terlalu besar untuk terus mempertimbangkan kenyamanan bermain gamer. Ia kini berubah menjadi sebuah ajang untuk memuaskan pemegang saham dengan lincahnya merilis judul baru dari IP yang sudah diperas selama belasan tahun. Jadwal perilisan dimajukan, meski harus mengorbankan game yang belum siap dimainkan.

Hasilnya, gamer mendapatkan game yang tidak nyaman dimainkan pada hari pertama rilis. Banyaknya bug dan glitch dimana-mana, performa yang tidak konsisten, serta terburuknya sampai game crash to desktop (ctd). Lalu, dimana letak masalahnya? Mengapa developer tidak bisa optimalisasi game mereka?

Kompleksitas Game Saat Ini

open world
Kompleksitas game modern

Berbeda dengan game 15 hingga 20 tahun lalu, game zaman sekarang tidak hanya perlu mengandalkan gameplay yang unik, ia juga harus bisa menampilkan visual yang fotorealistis, terutama untuk game dengan bajet triple A. Game engine juga nge-push developer untuk terus mengembangkan game dengan grafis sekinclong mungkin.

Kombinasi antara grafis fotorealistis, ray–tracing dan path tracing, serta aset game dengan resolusi tinggi menjadi penyebab mengapa game perlu mendapatkan perhatian khusus dari segi optimalisasi. Perkembangan ini terjadi secara eksponensial dan berarti developer tidak hanya perlu mengatur bagaimana shader serta penggunaan memory oleh game. Tetapi bagaimana membuat kestabilan satu sistem tetap terjaga dengan banyaknya komponen yang berjalan dalam waktu bersamaan.

Game Multiplatform, Mimpi Buruk Developer

image 76
Dukungan mutliplatform

Ingat mengapa game PS2 sangat optimal berjalan di konsol Sony tersebut? Ya, karena mau bagaimana pun game tersebut sudah sejak awal dikembangkan hanya untuk PS2. Sehingga optimalisasi yang dilakukan cukup untuk satu sistem saja.

PS2 hanya punya satu spesifikasi saja. Baik CPU, GPU, RAM, dan kode yang digunakan sama. Developer tinggal menyesuaikan dengan spesifikasi yang sudah familiar dan tidak perlu menebak apakah ia akan berjalan di konfigurasi A atau B karena emuanya sama.

Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana game harus rilis secara mutliplatform, dengan spesifikasi dan sistem yang berbeda satu sama lain. Developer harus menyisihkan waktu mereka untuk optimalisasi di semua platform agar mempunyai pengalaman bermain yang sama.

Game Engine Terlalu Bloated

image 77
Apakah ini salah game engine?

Meski tidak dapat dipungkiri engine game seperti Unreal Engine 5 bisa menawakan visual yang luar biasa, namun tidak jarang banyak yang menyayangkan kalau judul yang memakai engine tersebut akan berakhir dengan optimalisasi buruk.

Kehadiran fitur seperti Lumen dan Nanite memang termasuk sangat menggemparkan, namun ia juga membawa petaka besar bagi gamer dengan hardware seadanya. Maka jangan kaget ketika game zaman sekarang membutuhkan spesifikasi sekelas RTX 3080 untuk kartu grafis atau bahkan RAM minimal 32GB di halaman spesifikasi rekomendasi Steam.

Lantas apakah ini sepenuhnya salah UE5? Sebenarnya tidak, namun developer yang mengadopsi engine ini seperti melakukannya dengan tergesa-gesa. Mereka harus mengadopsi teknologi ini lebih awal untuk bisa meriis game dengan grafis terbaik. Namun, pengetahuan yang minim berarti mereka harus diberikan waktu lebih banyak untuk melakukan optimalisasi. Waktu itu yang tampaknya tidak kunjung diberikan oleh produser atau jajaran direksi perusahaan.

Hadirnya AI Upscale dan Frame-Gen

image 78
AI Upscale dan frame-gen solusi instan?

Artificial Intelligence memang membuat hidup pengembang game lebih nyaman saat ini. Tapi, itu adalah harga mahal yang harus dibayar oleh gamer. Kehadiran fitur-fitur AI seperti DLSS, FSR, dan XeSS akan membuat game bisa berjalan dengan resolusi lebih rendah dan di-upscale (perbesar) ke resolusi lebih tinggi.

Developer kini tidak perlu lagi memusingkan diri dengan menerapkan optimalisasi yang memakan waktu, karena pada dasarnya gamer zaman sekarang juga akan mengaktifkan DLSS dan AI frame gen jika dirasa performa PC tidak kuat mengangkat game tersebut. Ia akan menjadi lingkaran setan yang terus-menerus terjadi.

Distribusi Digital: Budaya Perbaiki Kemudian

image 79
Patch di kemudian hari

Berbeda dengan game yang masih didistribusikan dengan cara disc atau cartridge yang serba offline, kini industri lebih memaafkan game yang memiliki performa optimalisasi buruk. Pasalnya, game masih bisa di-patch kemudian hari jika performanya buruk.

Hal yang penting adalah judul tersebut rilis dalam waktu secepatnya dari jadwal pengembangan. bagi produser, yang utama adalah meminimalisir biaya dan memperbanyak profit. Sehingga bug dan glitch bukan bagian dari agenda utama game mereka. Cukup rilis saja dulu, game dibeli dan dimainkan. Urusan komplain performa nanti akan dijanjikan rilis patch untuk perbaikan setelah ini.

Fenomena ini bahkan sudah menjadi budaya yang tidak lagi dilakukan sebagian kecil, namun kebanyakan studio besar yang terkenal dengan judul raksasa juga masih menerapkan metode serupa. Jadi ketika ditanya mengapa game tidak dioptimalisasi ketika rilis, jawabannya adalah: mereka tidak perlu melakukannya saat itu juga.

Nah, kombinasi dari semua ini adalah kunci mengapa game saat ini tidak bisa berjalan mulus dan punya optimalisasi buruk sejak awal rilis. Kalau menurut kamu apakah ada alasan lain yang cukup kuat? Coba berikan opini kamu ya brott.


Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

SummarizeShareTweetSend
Previous Post

Dataminer GTA Online Menemukan Adanya Aset Diduga Berasal dari GTA VI

Next Post

6 Kesalahan yang Bikin PC Gaming Cepat Rusak

Andi

Andi

Menyukai game namun terhalang motion sickness, hampir tidak bisa memainkan game FPS karena itu. Pencinta Fate series dan Nasuverse in general

Related Posts

Where Winds Meet CN Server Zelda TotK Creations FI

Where Winds Meet CN Dapatkan Fitur Kreasi Alat Mirip Zelda: Tears of the Kingdom

by Andy Julianto
11 jam ago
0

Nintendo bilek: masih saya pantau.

Hero Counter Freya Mobile Legends

7 Hero Counter Freya Mobile Legends, Hentikan Serangan Sang Valkyrie

by Friliando
15 jam ago
0

Berikut daftar Hero Counter Freya Mobile Legends yang harus kalian ketahui agar memudahkanmu mengalahkan musuh dalam game.

Build Freya Tersakit Mobile Legends

Build Freya Tersakit di Mobile Legends, Rasakan Tebasan Sang Valkyrie

by Friliando
15 jam ago
0

Berikut ini daftar Build Freya tersakit di Mobile Legends yang harus kalian ketahui saat ini agar bisa memenangkan match dalam...

Build Qiuyuan Wuthering Waves Terbaik

Build Qiuyuan Wuthering Waves Terbaik

by Sofie Diana
16 jam ago
0

Build Qiuyuan WuWa - Qiuyuan merupakan karakter B5 yang memegang elemen Aero dan senjata Sword. Dia merupakan sub-DPS Aero yang...

Load More
Please login to join discussion
Rectangle Desktop Bleach Gamebrott

Gamebrott Latest

Where Winds Meet CN Server Zelda TotK Creations FI

Where Winds Meet CN Dapatkan Fitur Kreasi Alat Mirip Zelda: Tears of the Kingdom

by Andy Julianto
11 jam ago
0

Hero Counter Freya Mobile Legends

7 Hero Counter Freya Mobile Legends, Hentikan Serangan Sang Valkyrie

by Friliando
15 jam ago
0

Build Freya Tersakit Mobile Legends

Build Freya Tersakit di Mobile Legends, Rasakan Tebasan Sang Valkyrie

by Friliando
15 jam ago
0

Build Qiuyuan Wuthering Waves Terbaik

Build Qiuyuan Wuthering Waves Terbaik

by Sofie Diana
16 jam ago
0

Producer Digimon Story Time Stranger Ryosuke Hara

Producer Time Stranger Berharap Gamenya Bisa Menunjukkan Perbedaan Digimon dengan Pokemon

by Arif Gunawan
16 jam ago
0

Gamebrott Live

Gamebrott Trending

Cheat GTA

Cheat GTA Terlengkap Bahasa Indonesia Terbaru November 2025!

by Muhammad Faisal
4 minggu ago
0

brand laptop

Brand Laptop Setop Jual RAM Terpisah Imbas Banyaknya Scalper

by Andi
3 hari ago
0

Nama Squad Mobile Legends

2000+ Nama Squad Mobile Legends (ML) Keren dan Artinya yang Berkualitas

by Jeri Utama
2 tahun ago
0

cover 39 low end games gamebrott

120 Game PC Ringan Terbaik di Dunia yang Takkan Buat Laptop dan PC Kentang Kalian Meleleh

by Muhammad Maulana
11 bulan ago
33

Mantan CEO Intel Memprediksi

Mantan CEO Intel Ungkap Era GPU akan Tamat Sebelum Akhir Dekade Ini

by Bima
19 jam ago
0

© Gamebrott.com Ltd. 
Untuk say hello, kerjasama, Press Release, dan kolaborasi lainnya silahkan hubungi;
Career
: hrd@gamebrott.com
Partnership: info@gamebrott.com
Press Release: pr@gamebrott.com
Phone/Whatsapp: (+62)-852-7134-8676

POWERED BY

Visit our GMA team:
Vietnam – EXP GG VN
Taiwan HK – EXP GG TW
Thailand – GamingDose

  • About Us
  • Contact Us
  • advertising
  • SITEMAP

© 2024 Gamebrott Limited

Share

Facebook

X

LinkedIn

WhatsApp

Copy Link
×
No Result
View All Result
  • Berita
  • Review
  • G | LIST
  • PLATFORM
    • Android
    • iOS
    • PC
    • PS4
    • PS5
    • Switch
  • TECH
  • Tutorial
  • Popular Games
    • Mobile Legends
    • Free Fire
    • PUBG Mobile
    • GTA
    • Genshin Impact
  • Videos
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • Topup

© 2024 Gamebrott Limited