Mengecewakan, Inilah 10 Game Yang Dianggap Merusak Nama Besar Franchise-nya!

maxresdefault 2 2

Suatu Franchise dari suatu game tentunya sudah banyak yang kita kenal, hadir hingga terkenal dengan proses yang tidak instan, Franchise yang dianggap terkenal biasanya memang menyajikan konsistensi apik dalam setiap Game yang dirilis.

Namun sebuah fenomena dalam kehidupan memang selalu ada, Rusaknya suatu Franchise game terkenal misalnya, hal tersebut biasanya timbul berkat blunder atau kasarnya ketidak becusan Developer dalam menjaga konsistensinya dalam menyajikan Video Game.

Tidak jarang ada beberapa nama Game yang hadir bukan memperbaiki atau menjaga kualitasnya, malahan membuat fans kecewa dan marah, hingga berujung menggores nama Franchise besarnya atau lebih parahnya membuat Rusak Franhisenya yang sudah dibangun sejak lama.

Maka dari itu kami akan berikan List game-game yang menurut kami kehadiranya dianggap merusak nama besar Franchisenya, inilah list nya.


10. Fallout 76

Bethesda yang memang sudah terkenal dengan garapan seri dari Franchise Fallout memang harus menerima kenyataan pahit, bahwa dibalik embel-embel yang mereka sebut bahwa Fallout 76 adalah Game dengan effort terbesar yang pernah mereka buat tak menutup fakta bahwa Fallout 76 malahan dicap sebagai penghancur seri Fallout yang sudah mereka bangun selama ini.

Dengan banyaknya Bug dan Crashes yang terjadi membuat banyak orang kecewa, terutama penggemarnya, namun sepertinya memang patut-patut saja jika Fallout 76 disebut game dengan ‘effort’ terbesar Bethesda, karena pada nyatanya dengan upaya Fix dengan Patch-patch yang hadir dengan Size segede gaban, tetap tidak menolong seri satu ini, jadi kita bisa bilang Bethesda tidak “bohong” jika berbicara masalah ‘effort’, toh sudah susah payah melakukan Pembuatan hingga Fix, tetap saja hasil yang didapat tetap tidak membuahkan hasil positif dan maksimal.

Sungguh ‘Effort’ sampe ke tulang wahai kau Bethesda.


9. PES (Pro Evolution Soccer)  2014

PES tak pernah sepi, terutama Indonesia, game yang sudah akrab denga pecinta Sepak Bola di Nusantara pastinya tak mungkin jika tak pernah memainkan game satu ini, sempat sangat nge-boom tepatnya hingga versi PES 2013. PES mengalami penurunan ketika menyentuh nama PES 2014.

Dinilai ‘memaksakan’ fitur yang mungkin niatnya memberikan pengalaman baru pada PES agar tidak gitu-gitu saja, malahan PES 2014 disebut-sebut oleh banyak kalangan seolah meniru pesaingnya yaitu FIFA yang memang sejak lama identik dengan Gameplay yang agak rumit (main lambat) tidak seperti PES yang direct (main cepat), perubahan Gameplay ini banyak yang tidak terbiasa, terutama bagi para penggemarnya yang sudah terbiasa bermain direct, tentunya akan perlu banyak penyesuaian lagi hingga berdampak pada banyak gamer yang ‘malas’ bermain PES karena dinilai sudah berbeda dari seri-seri sebelumnya.


8. Medal of Honor: War Fighter

Seri Medal of Honor memang sudah sangat lama berada pada jagat gim-giman, bertema tentang perang yang memiliki latar perang dunia, Medal of Honor War Fighter menjadi penutup seri ini sejauh ini, namun terdapat suatu yang patut disayangkan karena game ini dicap jelek karena dianggap hanya sebagai game ‘Uji coba’.

Karena menggunakan Engine Frostbite yang dinilai baru pada saat itu, banyak yang menilai Medal of Honor menjadi berbeda dan kaku, sehingga muncul ejekan yang terlontar pada EA bahwa MOH Warfighter tidak lebih hanya sekedar game Uji coba Engine Frostbite saat itu.


7. Tekken Tag Tournament 1 & 2

Tekken adalah game Fighting lawas yang bertahan sampai sekarang, dengan Tekken 7 yang merajai game Fighting saat ini tentunya itu bukan hal instan, siapa sangka Tekken pernah terpuruk, yang diawali karena Bandai Namco merilis game Fighting dengan mekanisme baru bertema TAG, sampai akhirnya merilis Tekken Tag Tournament.

Tidak berkaca dengan generasi pertama, Bandai Namco tetap bersikeras merilis seri keduanya yaitu Tekken Tag Tournament 2, biarpun diusung dengan Grafis dan beberapa karakter yang diperbarui, nampaknya tetap tidak membuat pasar melirik game Tekken dengan tema tag tersebut.

Tekken yang dikenal dengan pertarungan duel 1 lawan 1 nampaknya harus menerima kenyataan bahwa mereka lebih menikmati sensasi pertarungan 1 lawan 1 dibadingan harus bermain 2 vs 2.


6. Dynasty Warriors 9

Dynasty Warriors adalah salah satu game yang berkembang bersama masa kecil kebanyakan para Gamer, tanpa terasa Franchise andalan Koei Tecmo ini sudah sampai judul ke 9 nya.

Dengan mencoba gaya baru dengan memberikan fitur Open World nampaknya tidak membuat game ini menjadi disukai oleh penggemarnya, tidak seperti biasanya. Dengan rilisnya tanpa menggunakan Split Screen pada awal rilisnya Dynasty Warriors 9 membuat banyak penggemarnya merasa kecewa, karena fitur Co-op dengan split screen ala Dynasty Warriors memanglah sangat Ikonik dan tak terlupakan.

Disisi lain yang membuat game ini semakin terpuruk adalah, dengan rilis pada tahun 2018, Koei Tecmo nampak ‘kecepetan’ merilis game satu ini, karena dengan tema Map yang semi Open World, nyatanya Koei tak mampu sajikan tampilan yang terbilang ‘Penuh’ pada map nya. Bisa bayangkan main Open World tapi sepi? past sangat aneh bukan.

Selain itu kasus Lag juga tak bisa dihindari karena saat ramai tawur ala Dynasty dengan ratusan musuh didepanmu seharusnya juga dibutuhkan teknologi mumpuni, atau optimasi yang pas dari Developer sebelum merilis suatu game, demgam spekulasi bahwa masih belum mendukung dengan teknologi yang ada pada saat itu, sehingga timbul drop FPS dan Lag tak terelakan, membuat Dynasty Warriors 9 dijauhi dari para penggemar Franchisenya.


5. WWE 2K20

Bugnya parah, pokoknya jelek, gak siap rilis tapi maksa. Tapi kalau kamu pecinta seri Smack Down ya sah-sah saja jika ingin membeli dan memainkan game satu ini.


4. Assassin’s Creed Unity

Rilis disaat era transisi antara penghujung umur PlayStation 3 dan Awal rilisnya PlayStation 4, Ubisoft seolah tidak ragu dengan merilis AC Unity yang tentunya memiliki penggemar tidak sedikit.

Dengan banyak Bug pada saat rilis, menjadikan game ini sempat menjadi olok-olokan dan disbut game belum jadi. Selain itu sebenarnya Unity juga memberikan tampilan grafis yang enak dipandang, karena memang datang dengan game era teknologi terbaru pada saat itu, selain itu cerita dari game tersebut juga tetap dinilai apik.

Namun ada fitur yang lebih membuat game ini terasa aneh, karena kamu harus terhubung dengan sebuah Aplikasi yang harus kamu instal lewat Handphone mu jika ingin mengakses sebuah side activity yang ada didalam game tersebut, sungguh tidak praktis!.


3. Star Wars: Battlefront II

EA memang sudah tidak asing dengan kata Microtransaksi, jika seri sebelumnya game ini dinilai laris karena dinilai ‘Adil’ atau Fair to Play, membuat game ini terkesan balance dan dapat dimainkan kapan saja, karena bisa mengadu kemampuan secara adil.

Namun pada seri Battlefront II EA membuat sebuah blunder dengan sistem Loot Box yang mungkinkan Player bisa menjadi lebih kuat asal memiliki uang banyak saja, berubah dari Fair To Play menjadi Play To Win sungguh fakta yang tidak enak untuk disadari.

Namun saat ini EA sudah merubah sistem itu, tapi sayangnya ya sudah telat, Player sudah banyak yang kabur dan kecewa.


2. Tony Hawk’s Pro Skater 5

Gim dengan tema Skateboard satu ini memang tak bisa dilupakan, sejak muncul pada PlayStation generasi pertama tahun 1999, kita selalu diperkenalkan dengan Franchise Freestyle Skateboard dengan hadirnya gameplay unik dengan tombol combo agar menciptakan Gaya yang keren.

Namun dengaan perjalanan yang panjangn hingga menutup dengan seri ke 5 yaitu Tony Hawk’s Pro Skater 5, kado perjalanan panjang tersebut harus ditutup dengan rasa kecewa, karena fans melihat seri ini sudah melenceng jauh dari THPS yang dulu-dulu. Jeleknya sistem kontrol dan input yang sering tidak terbaca oleh gim ini membuat banyak fans tentunya kecewa karena sulit mengeluarkan gaya andalan mereka.

Banyak juga yang menganggap bahwa game ini adalah Prototype yang tidak sengaja rilis, sungguh sangat disayangkan saja, selama perjalanan hingga seri ke 4 THPS belumlah mendapatkan noda, sampai seri ini keluar.


1. Duke Nukem Forever

14 tahun penantian fans Duke Nukem ternyata sangat sia-sia. Mengapa? tidak lebih dari sekedar Shooter Mediocre, game yang harusnya rilis tahun 90-an ini, dipaksakan rilis pada era milenium yaitu tahun 2011, maka tidak heran jika banyak yang menganggap Game ini hanya sekedar produk lawas yang dirilis dengan kardus baru, jadi ibarat kamu membeli makanan kadaluarsa namun dengan kardus/bungkus yang diperbarui saja.

Seharusnya dengan waktu tersebut 3D Realms dapat memaksimalkan waktu dan dana yang ada, karena ketidak becusan mereka dan arogansi sang kreator yang semat menggonta-ganti Engine tanpa izin hingga berujung bercerai dengan Publisher Take-two nampak semakin membuat masa depan game Ikonik ini semakin suram, sehingga Gearbox yang kedapatan getahnya berani mengambil resiko mengambil alih game ini dan merilisnya tahun 2011.

Sungguh malang nasib Take-two dan Gearbox.


Itulah game-game yang kami anggap menghancurkan nama besar Franchisenya sendiri, apakah kalian memiliki versi kalian sendiri? tulis di kolom komentar ya brott.

Baca juga Artikel dan Berita menarik lainya seputar AOV, Game, dan Tech dari Mohammad Abdul Fatah

Email: abdolefathah@gamebrott.com

Exit mobile version