Tagar dukung studio lokal Di Game ‘Pamali’
Story Tale Studio, adalah tangan dingin dibalik lahirnya game Horror buatan Indonesia bernama Pamali. Bagi kalian para gamers tentu sudah tau apa itu Pamali, atau setidaknya mendengar nama ‘Pamali’ dibicarakan gamers lain. Pamali sendiri tanggal 28 Desember baru saja merilis gamenya Platform Steam, dan bagi kalian yang sudah mencoba game tersebut kalian akan dengan mudah menemukan sebuah poster kampanye yang menyerukan suara ‘Anti Pembajakan‘ di dalam kamar tidur. Lalu apa tanggapan Pamali mengenai poster ini ?
Melalui Interview khusus dengan Gamebrott dengan Developer Pamali, Andreas Andika selaku Techincal Director, Story Tale Studio beranggapan bahwa dirinya memiliki mimpi dimana ekosistem Kreatif di Indonesia bisa menjadi lebih kuat dan mature. Dari segi “Akademis“, ” Industri“, dan juga segi “(penikmat) Awam“. Namun hal tersebut baru dapat dicapai apabila masyarakat tau dampak buruk dari pembajakan produk kreatif apapun.
Mengenai Pembajakan di Indonesia
Indonesia sendiri memang tak dipungkiri akrab dan dekat dengan dunia pembajakan. Mulai dari lagu, film hingga Industri Game. Dilansir dari Merdeka.com pembajakan di Indonesia telah merugikan negara serta pihak yang terlibat dalam Industri tersebut sebesar triliunan.
“Kalau tahapnya mungkin saya kurang tahu ya, karena belum pernah melihat datanya. Tapi kalau berdasarkan pengalaman pribadi saya, attitude bajak membajak ini mungkin bersumber dari kurangnya apresiasi masyarakat secara umum terhadap produk kreatif.” Kata Andreas “Saya berlatar belakang desain, dan saya mengalami secara langsung dimana kadang sulit untuk mengedukasi umum tentang nilai sebuah karya kreatif.”
Pihak Pamali sendiri sudah aware akan masalah pembajakan ini, namun meski sudah mengkampanyekan hashtag #dukungstudiolokal serta tahu akan resiko pembajakan di Indonesia ataupun di luar negeri. Andreas Andika mengaku tetap merasa Kecewa apabila game Story Tale Studio terutama Pamali sampai dibajak.
Ketika Andreas ditanya mengenai keyakinan mimpinya tentang Ekosistem Kreatif di Indonesia