Apa Itu Dekonstruksi Dalam Video Game?
Menjelaskan dekonstruksi dari awal sampai akhir cukup rumit, namun penulis akan berusaha menjelaskan sesederhana mungkin. Dekontruksi dalam dunia entertainment (novel, komik, film, game) merupakan metode untuk menghilangkan cliché dengan cara mengubah konstanta atau ketetapan yang sudah ada dalam suatu genre, perubahan konstanta tidak sama dengan mengubah core gameplay atau menggabungkan genre semata.
Perumpamaan
Contoh sederhana: bubur ayam terdiri dari bubur dan ayam, ini merupakan konstanta, menambah jamur, udang, roti, bawang dan topping lainnya tidak semata mengubah fakta bahwa itu adalah bubur ayam tersebut, namun apa jadinya jika kita menggunakan beras merah atau bahkan nasi kuning sebagai dasar buburnya, terasa aneh bukan? Bagaimanapun juga kita tidak bisa menyangkal kalau itu (bubur ayam nasi merah/nasi kuning) adalah bubur ayam. Game seperti Borderland, The Division, atau The Crew tidak bisa disebut sebagai dekonstruksi karena mereka hanya menambah elemen, namun tidak mengubah konstanta genre-nya. Di masa lalu banyak game yang melakukan metode ini, namun agar lebih familiar penulis akan menggunakan contoh yang lebih modern.
Contoh Dekonstruksi Dalam Dunia Game Modern
Contoh 1: Spec Ops The Line
Jika kalian memainkan game dengan genre military shooter, anda akan mendapat formula atau sekuens yang kurang lebih seperti ini:
Konstanta ini digunakan hampir di seluruh game military shooter modern, sebut saja Battlefield 3, 4, Hardline, CoD MW series, Homefront, Metro Last Light, MoH Warfighter, SOCOM dan masih banyak lagi. Di tahun 2011, game bernama Spec Ops The Line berani mengubah konstanta tersebut melalui formula berikut:
Spec Ops mengubah ketetapan dimana perang yang umumnya disajikan dalam perspektif video game terlihat megah dan heroik menjadi sesuatu yang mengerikan dan membuat anda enggan memainkannya, tentu saja dalam konteks yang positif. Secara garis besar, Spec Ops tetaplah game tembak menembak, tapi dengan perubahan ini anda bisa dibuat enggan menarik pelatuk dan bahkan merasa bingung dan ketakutan saat berada di medan perang, berbeda dengan konstanta yang ditetapkan Modern Warfare 13 tahun yang lalu.
Contoh 2: Portal
Portal merupakan contoh drastis dari dekonstruksi, bahkan game ini sanggup mendekonstruksi 2 main genre sekaligus (FPS dan Puzzle), untuk lebih jelasnya silahkan lihat perbandingan antara game puzzle ‘normal’ dengan Portal series:
Dalam perspektif genre puzzle, Portal mampu mengubah ketetapan atau formula yang ada pada genre puzzle sejak lama seperti gambar diatas, sedangkan dari perspektif FPS, Portal mampu menunjukkan bahwa game FPS tidak selamanya tentang membunuh dan merusak tapi bisa tentang berpetualang dan membangun suatu hal. Meskipun kental dengan unsur puzzle, Portal secara teknis tetaplah game FPS karena ada tetap ‘menembak’ sesuatu dengan portal gun.
Contoh Lain Game Yang Mendekonstruksi Genre-nya
Bioshock adalah game yang berhasil mendekonstruksi genre FPS secara keseluruhan, dimana di masa lalu FPS yang selalu berkaitan tentang militer ‘diubah’ menjadi sesuatu yang ‘lain’. Dari segi story Bioshock membawa narasi tentang ilmu pengetahuan, filosofi, dan hal berat lainnya yang belum pernah ada pada game FPS sebelumnya. Gameplay-nya pun lebih variatif karena adanya unsur RPG sehingga anda memiliki banyak pilihan selain menembaki musuh sampai mati.
Selain menjadi borderline antara JRPG dan western RPG, Undertale melakukan banyak hal untuk mendekontruksi genrenya. Undertale mampu mengubah cerita yang tampak seperti adventure-action sederhana menjadi cosmic horror yang menyeramkan. Gameplay yang disajikan pun ‘berbeda’, alih-alih menjadi turn based RPG sederhana, Undertale menyematkan unsur bullet hell, platformer, dan bahkan dating sim dalam gameplay-nya yang tentu saja menyatu dengan baik pada keseluruhan gamenya.
Stanley Parable adalah game yang membuat anda bingung sekaligus takjub dengan narasi yang ada pada gamenya. Pada sebagian besar game kita memiliki kontrol penuh untuk mengubah jalannya game, namun di Stanley Parable anda-lah yang diubah oleh gamenya. Melalui in-game narator, anda diminta untuk mengikuti berbagai arahan yang tidak hanya menentukan jalannya permainan tapi juga bagaimana anda memainkannya, menarik bukan?
Kesimpulan
Dekonstruksi merupakan metode inovasi yang tidak mudah dan butuh pemikiran yang matang, namun pengaplikasiannya bisa membawa dampak yang besar bagi suatu genre. Seorang developer harus mengerti luar-dalam suatu genre sebelum berniat mengubah genre tersebut, layaknya melempar kotak tanpa membiarkan isinya berantakan. Saat ini, dekontruksi genre mungkin diperlukan agar inovasi game tidak stagnan dan membawa angin segar baik bagi player maupun developer.