Halo, kali ini kita akan membahas sesuatu yang berhubungan dengan suhu pada sebuah komputer. Pendingin CPU, atau yang lebih umum disebut dengan Cooler (atau bahkan heatsink) merupakan salah satu komponen yang penting untuk menurunkan suhu yang dihasilkan oleh prosesor. By default, Cooler akan disertakan dalam setiap pembelian prosesor tertentu.
Ada beberapa jenis Cooler yang tersedia untuk komputer saat ini, diantaranya adalah seperti berikut.
Daftar isi
Stock Cooler
Sebenarnya, Stock Cooler ini tidak termasuk kategori “jenis” cooler yang akan kita bahas. Namun, cooler ini merupakan pendingin terstandar yang paling murah dan mudah ditemukan. Dengan mengusung model layaknya top-down cooler yang akan kita singgung di bawah, Stock Cooler selalu disertakan dalam setiap pembelian prosesor jenis tertentu.
Kita tidak boleh berharap terlalu banyak kepada kemampuan pendinginan dan noise yang dihasilkan oleh Stock Cooler. Karena yang namanya “stock” tentu akan mengeluarkan performa yang rata-rata dalam semua aspek.
Top-Down Cooler
Top-Down Cooler ini memiliki cara kerja dan model yang identik dengan Stock Cooler. Jenis Cooler satu ini bekerja dengan menembakkan udara dingin ke Motherboard dan komponen lain seperti VRM, dan bahkan RAM.
Perlu diperhatikan bahwa Top-Down Cooler ini memiliki ketinggian dan RAM Clearance yang berbeda-beda karena pada dasarnya Cooler ini lebih diperuntukkan untuk komputer berukuran kecil atau yang lebih dikenal dengan istilah Small Form Factor (SFF).
Dalam hal performa, umumnya maksimum TDP yang bisa ditahan oleh Top-Down Cooler ini berkisar dari 100-150W. Mengingat ukurannya yang kecil dan kipasnya yang hanya berukuran 80-92mm, Cooler ini tidak direkomendasikan untuk digunakan dengan prosesor ber-TDP tinggi, apalagi jenis prosesor yang overclock-able.
Sedangkan untuk noise-nya sendiri akan sangat-sangat bervariasi, tergantung brand Fan yang digunakan. Namun, perlu diingat bahwa semakin kecil kipas yang digunakan, umumnya noise yang dihasilkan akan semakin besar.
Sebagai referensi, jenis Top-Down Cooler yang pernah penulis gunakan adalah Noctua NH-L9a yang menurut penulis sangat mampu (dengan fan speed 85%) untuk mendinginkan dan menstabilkan Ryzen 5 3400G ketika bermain Genshin Impact pada resolusi 1080P Low yang menghasilkan suhu sebesar 64, dengan speed 3,6GHz 1.2V, dan iGPU 1600MHz 1.2v di casing Hagane H1 dengan 1 Fan 140mm Arctic PST dengan 60% Speed sebagai intake, tanpa exhaust.
Dengan jarak meja dan komputer penulis yang hanya berjarak 20cm, penulis bahkan tidak mendengar noise dari Cooler Noctua sama sekali. Bahkan, lebih kentara pula noise yang dihasilkan oleh Fan 140mm Arctic PST dengan kecepatan 60% yang penulis gunakan saat itu.
Bila pendengaranmu cukup sensitif terhadap suara seperti penulis, maka pemilihan jenis Cooler ini tetap wajib dilakukan berdasarkan user experience dari berbagai pihak.
Tower Cooler
Mayoritas Tower Cooler memiliki bentuk yang besar dan lebar, yang tentunya sangat berbeda bila dibandingkan dengan Cooler jenis lainnya. Cara kerja Tower Cooler yang memiliki tinggi mulai dari 10cm hingga 16cm ini menembakkan udara dingin ke heatsink. Setelahnya, udara panas tersebut akan dikeluarkan melalui celah yang menyerupai sirip, yang biasa disebut dengan fins.
Tower Cooler biasanya memiliki 1 Tower dan 2 Tower dengan tinggi mulai dari 10cm hingga 16cm. Cooler ini biasanya dapat dilengkapi 2 hingga 3 Fan dengan ukuran mulai dari 92mm, 120mm, 140mm, bahkan hingga 150mm.
Kebanyakan orang tidak akan yang meragukan performa dari Tower Cooler ini sedikitpun. Mengingat ukurannya yang besar dan didesain untuk mendinginkan prosesor bahkan ke seri tertinggi sekalipun, Cooler ini dipastikan dapat meredam amarah dari prosesor yang kita gunakan secara efektif. Biasanya, TDP yang bisa ditahan berkisar mulai dari 150W-300W, tergantung besar Cooler, brand, dan kipas yang digunakan.
Noise yang dihasilkan Tower Cooler umumnya masih berpedoman dengan jenis brand Fan yang digunakan pengguna. Namun, mayoritas yang menggunakan brand di rentang harga 200-600 Ribuan akan mengatakan bahwa noise yang dihasilkan memang terasa. Bahkan dari jarak 1 Meter sekalipun, suara putaran Fan yang berputar masih terdengar dengan jelas.
Namun semua kembali lagi terhadap brand Fan yang digunakan oleh Tower Cooler tersebut, sehingga hasilnya masih akan sangat-sangat relatif.
Sebagai Referensi, sampai saat ini penulis masih menggunakan ID-Cooling 902-SD untuk komputer kedua yang digunakan untuk usaha keluarga. Dengan spesifikasi Intel G3250 dengan casing Cube Gaming V-RED tanpa kipas tambahan, Cooler ini terbilang efektif dalam mengatasi panas berlebih.
Noise yang dihasilkan Cooler ini sama sekali tidak notice-able seperti NH-L9a yang penulis gunakan. Penulis juga merekomendasikan Tower Cooler satu ini buat kalian yang mencari Tower Cooler murah meriah dengan performa yang bagus.
Passive Cooler
Tidak suka dengan bisingnya suara Fan yang berputar di dalam komputer? Cooler jenis ini sepertinya bisa menjadi solusi, setidaknya kalau kamu masih betah dengan suhu yang cukup panas. Cooler ini memang tidak menggunakan Fan alias fanless, sehingga dipastikan tidak akan ada debu menumpuk dan noise yang akan mengganggu.
Sepertinya kita tidak perlu mempertanyakan performa dari Cooler tanpa kipas seperti yang satu ini. Hal ini dikarenakan peruntukannya bukan untuk mendinginkan prosesor yang memiliki TDP tinggi. Sehingga, performa pendinginannya pun pasti setidaknya biasa-biasa saja, atau bahkan underperformed bila dibandingkan dengan Cooler pada umumnya.
Tingkat kebisingan atau noise-nya sendiri dipastikan 0db alias sama sekali tidak mengeluarkan suara, sehingga pengguna yang membutuhkan ketenangan dan konsentrasi ketika menggunakan komputernya, dapat menggunakan Cooler jenis ini, walau sebenarnya kurang direkomendasikan.
AIO Liquid Cooler
Berbeda dibanding Cooler yang telah disinggung sebelumnya, AIO Liquid Cooler menggunakan bantuan liquid untuk mendinginkan radiator yang disertakan dalam Cooler tersebut.
AIO yang berarti all-in-one ini memungkinkan penggunanya untuk dapat langsung menggunakan AIO Liquid Cooler tanpa harus memasang dan merangkai komponen seperti tube, plating, dan lainnya.
Terdapat beberapa ukuran Fan yang dapat digunakan oleh radiator, mulai dari 120mm, 140mm, 2x120mm, 3x120mm, 2x140mm, bahkan 3x140mm, termasuk perbedaan ketebalan yang penulis rasa cukup notice-able.
Berbicara soal performa, AIO Liquid Cooler ini adalah juaranya mendinginkan secara efektif tanpa memakan banyak tempat, terutama yang berukuran 120mm. Dengan TDP yang dapat ditahan mulai dari 200W-350W (mungkin bahkan lebih), AIO Liquid Cooler termasuk salah satu solusi pendinginan paling efektif yang bisa kamu temukan.
Bahkan, noise yang dihasilkan umumnya sama sekali tidak kentara, karena selain menggunakan Fan, proses pendinginan sangat terbantu dengan penggunaan cairan dan radiator.
Sebagai referensi, penulis pernah menggunakan Deepcool Maelstrom 120T Red untuk mendinginkan Ryzen 7 3700X yang digunakan pada casing Paradox Gaming Dragon Slayer CQ2.
Suhu prosesor ketika full-load untuk bermain Apex Legends pada resolusi 1080P Medium-High dengan GPU RX570 4GB Strix tidak pernah tembus di angka 58C. Hasil yang sangat memuaskan, mengingat ini masih menggunakan satu buah 120mm Fan saja.
PERLU DIPERHATIKAN! Bahwa meskipun sangat kecil, kemungkinan terjadinya leak atau kebocoran bisa menjadi pertimbangan lebih untuk menggunakan Cooler dengan jenis ini.
Custom Loop Liquid Cooler
Sebenarnya, Custom Loop Liquid Cooler memiliki cara kerja dan fungsi yang kurang lebih mirip dengan AIO Liquid Cooler. Perbedaan Cooler jenis ini terletak pada cakupan, dimana Custom Loop Liquid Cooler ini mampu mendinginkan hampir semua komponen dengan custom-block dengan custom-tubing yang ditawarkannya. Salah satu contoh brand yang menawarkan Custom Loop Liquid Cooler adalah EKWB.
Sepertinya kita tidak perlu meragukan performa yang ditawarkan Custom Loop Liquid Cooler satu ini, karena dengan penggunaan cairan pada hampir seluruh komponen, hampir bisa dipastikan bahwa suhu dapat ditekan dengan sangat efisien.
Dengan TDP yang bahkan bisa digenjot hingga selisih 10-30% dibandingkan dengan AIO Liquid Cooler, inilah mengapa sebagian Enthusiast menggunakan Custom Loop Liquid Cooler.
Untuk noise-nya sendiri, sebenarnya kurang lebih sama dengan yang ditawarkan oleh AIO Liquid Cooler, namun kali ini mencakup hampir semua komponen, sehingga bila kita hitung-hitung, noise yang dihasilkan akan menjadi jauh lebih sedikit.
PERLU DIPERHATIKAN! Bahwa meskipun sangat kecil, kemungkinan terjadinya leak atau kebocoran bisa menjadi pertimbangan lebih untuk menggunakan Cooler dengan jenis ini.
Kesimpulan
Nah, kira-kira itulah beberapa informasi yang penulis ketahui terkait jenis-jenis Cooler yang ada untuk komputer. Setiap jenis Cooler tentu memiliki kelebihan, kekurangan, dan peruntukannya, sehingga tidak akan bisa kita sama-ratakan, apalagi dengan memberikan nilai.
Semoga informasi di atas dapat membantu kamu menentukan jenis Cooler yang tepat untuk komputer yang kamu gunakan. Mungkin pada lain kesempatan, penulis akan merekomendasikan Cooler yang sesuai dengan jenis-jenis yang telah penulis singgung di artikel ini.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com