Pada suatu hari, ketika kalian sedang menggunakan PC atau laptop, tiba-tiba muncul sebuah notifikasi dari Windows Defender yang mengatakan komputer kalian sedang terjangkiti oleh sebuah malware. Untungnya, Defender mampu menangkis masalah tersebut sebelum terjadi hal yang merugikan.
Jika skenario diatas pernah kalian alami, mungkin kalian perlu tahu yang namanya malware dan implikasinya untuk komputer kalian seperti apa. Sebelum membahas cara menghilangkan malware, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu istilah yang sering dibicarakan orang-orang.
Daftar isi
Apa Itu Malware?
Secara etimologi, ia berarti program atau software yang bersifat merugikan. Malware adalah singkatan dari Malicious Software yang kalau diterjemahkan secara harfiah berarti perangkat lunak jahat. Jadi bisa dipastikan software itu tidak ada peran positif pada komputer yang dia hinggapi.
Malware atau yang mungkin sebelumnya kita kenal dengan istilah lebih umumnya: Virus sudah hadir sejak lama. Tepatnya pada tahun 1982 dimana virus yang bernama Elk Cloner menjangkiti komputer Mac. Sedangkan untuk komputer PC-based itu dijangkiti oleh software jahat bernama Brain pada tahun 1986.
Di era itu dimana belum ada koneksi internet yang mumpuni seperti sekarang, mereka menyebar melalui medium seperti floppy disk. Hal ini pun sukses membuat geger kala itu, namun perkembangannya yang paling pesat adalah ketika tahun 90an. Ketika internet sudah mulai lumrah digunakan oleh orang awam.
Perkembangannya paling cepat adalah melewati perantara email. Ketika itu berkembang jenis yang bisa menduplikasikan dirinya melalui email terutama melalui produk Microsoft Office.
Memasuki abad ke 21, perkembangan program jahat ini semakin tidak terbendung. Apalagi setelah internet telah mengadopsi Web 2.0, yang membuat perkembangan software jahat ini menjadi lebih ganas lagi. Kalian mungkin pernah mendengar virus ILOVEYOU, itu adalah salah satu virus yang cukup terkenal dan menjangkiti banyak pengguna komputer berbasis Windows.
Jenis Malware yang Sering Dijumpai
Membahas soal ini, mungkin kalian merasa bingung apakah malware dan virus adalah hal yang sama. Lalu bagaimana dengan istilah lainnya seperti worms, trojan, ransomware, atau spyware? Secara garis besarnya semua istilah diatas termasuk malware. Ingat seperti yang sudah dibahas diatas, ia merupakan apapun software yang bersifat jahat. Tapi tentu istilah ini dibagi lagi menjadi beberapa istilah lain sesuai cara kerjanya.
1. Virus
Contoh malware yang paling umum adalah virus. Sesuai namanya, virus bekerja dengan hinggap pada file di komputer ataupun laptop dan menduplikasikan dirinya seolah-olah dia adalah program yang asli. Begitu pengguna lengah dan mengklik virus ketika salah sangka itu adalah program asli, virus pun bekerja dan menginfeksi komputer tersebut.
Jadi sebenarnya virus tidak akan aktif sampai ada interaksi manusia terhadapnya. Yang terkadang hal itu sengaja dilakukan oleh sang pembuat virus dengan menjangkiti file yang rentan diakses pengguna komputer.
2. Worms
Jika ciri ciri virus adalah memerlukan interaksi dari pengguna, worm tidak membutuhkan interaksi manusia untuk bisa menduplikasikan diri. Begitu komputer disusupi oleh worm, itulah masa-masa penghabisannya bila tidak terpasang program anti-malware.
Hal yang membuatnya berbeda dari virus adalah worms memanfaatkan celah keamanan pada komputer tersebut. Sehingga cara paling efektif dalam mengatasi worms sebenarnya adalah menutup celah tersebut.
3. Ransomware
Sesuai namanya ransom berarti tebusan. Jadi pengguna yang sudah terjangkiti oleh ransomware, file pada komputernya akan ter-enkripsi olehnya dan tidak bisa diakses sampai pengguna tersebut membayar uang kepada pembuat ransomware.
Jika sudah terinfeksi oleh ransomware, tidak ada cara lain untuk menyelamatkan data selain membayar demi mendapatkan decryption key. Beberapa ransomware yang lawas mungkin bisa di-decrypt bila ada yang mengunggah kuncinya ke internet. Jika tidak, mungkin kalian harus merelakan datanya hilang dan harus install ulang OS.
4. Trojan
Jika kalian tahu dengan cerita Yunani kuno dimana pasukan Yunani berhasil menaklukkan kota Troy dengan menyusupi dari dalam, istilah ini kurang lebih sama dengan program berjenis Trojan di komputer.
Biasanya Trojan menyamar menjadi aplikasi yang sering dipakai oleh pengguna dan begitu pengguna menginstall program tersebut, Trojan pun menunjukkan wujud aslinya. Bisa dikatakan Trojan merupakan jenis paling berbahaya karena mampu mencuri data-data penting pada komputer seperti data bank, kata sandi dan juga alamat.
5. Spyware
Walau terdengar keren, ketika kalian terjangkiti spyware efeknya tidak akan sekeren namanya. Spyware adalah sebuah program yang dirancang sebagai spy atau penguntit. Malware ini akan memantau semua yang kalian lakukan secara diam-diam dan mengirimnya ke organisasi tertentu.
Spyware benar-benar bekerja dibalik layar dan banyak tidak terdeteksi oleh sistem. Biasanya spyware digunakan untuk mencuri data pribadi seperti nama, alamat, data bank, hingga informasi kartu kredit. Jadi kalian tahulah bagian mana yang merugikan dari program jahat ini.
6. Rootkit
Membahas soal di balik layar, rootkit mungkin adalah tipe yang paling susah dideteksi. Untuk melawan rootkit sendiri tidak mudah karena biasanya program yang diciptakan untuk melawan rootkit saja bisa dihabisi oleh malware ini.
Apabila rootkit yang dimaksud menghinggapi kernel dari suatu sistem operasi, maka cara satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan install ulang os tersebut.
Cara Membersihkan PC dan Laptop dari Malware
Nah, apabila tadi kita sudah membahas jenis-jenisnya, bagaimana dengan cara menjaga PC atau laptop kita biar aman dari infeksi tersebut. Berikut ada berbagai cara yang lumrah dilakukan:
1. Hindari Membuka Situs Rentan
Salah satu cara paling efektif menghindari yang namanya virus ya tentu saja dengan tidak membuka situs yang tidak kredibel. Memang terkadang kita susah membedakan situs mana yang berisi virus dan tidak.
Namun jika situs yang kalian tuju berisikan banyak iklan, atau merupakan situs “kakek zeus”, alangkah baiknya kalian tidak menekan apapun iklan yang muncul dan sebisa mungkin jangan melanjutkan browsing.
2. Update Windows dan Defender ke Versi Terbaru
Semua orang paham jika update Windows terkadang sangat menyebalkan. Baik itu karena durasi update yang lama ataupun update yang tiba-tiba hadir membuat kalian jadi tidak bisa menggunakan komputer disaat genting.
Tetapi, update Windows juga ada poin plusnya. Salah satunya ya itu tadi, sebagai cara menghilangkan malware bisa hadir di komputer atau laptop kalian. Windows update bisa menambal celah keamanan yang dimanfaatkan pembuat software jahat tersebut. Dan juga database Windows Defender yang selalu bertambah setiap waktu untuk menangkal virus baru yang setiap hari selalu ada yang baru.
3. Gunakan Anti-Virus Pihak Ketiga
Cara membersihkan laptop dari malware adalah dengan menggunakan anti-virus atau anti-malware pihak ketiga. Pilihannya pun sudah banyak dan kalian bisa riset seperti apa kriteria yang kalian butuhkan.
4. Tidak Sembarangan Menjalankan Software dari Sumber Tidak Dikenal
Cara paling klasik untuk terinfeksi oleh malware atau virus adalah dengan tidak hati-hati dan menginstall software ataupun hanya sekadar colok flashdisk ke komputer atau laptop. Bila isi flashdisknya terlihat aneh dengan ukuran file yang tidak wajar, sebaiknya jangan dijalankan software tersebut.
Selalu scan dengan anti-malware seperti Defender terlebih dahulu dan bila terdeteksi sesuatu, jangan melakukan apapun dan bila datanya tidak begitu penting ada baiknya di format saja flashdisk tersebut.
Mendownload file dari internet juga membahayakan bila sumbernya dari situs yang tidak terpercaya. Sebaiknya jangan langsung memasang software atau apapun bila anti-malware kalian mendeteksi sesuatu.
Jadi itulah cara singkat yang bisa dilakukan jika komputer atau laptop ingin terbebas dari serangan program jahat ini. Semoga informasi diatas dapat membantu kalian. Apa kasus terberat yang kalian alami karena malware, brott?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.