Game Flash merupakan bagian yang penting dalam sejarah budaya gaming. Di zaman dimana harga game AAA dan harga konsol mulai meningkat, game Flash memberikan alternatif yang mudah dan praktis. Tidak hanya gratis, game Flash juga bisa dimainkan dalam browser, sehingga tidak memerlukan waktu download yang lama.
Namun, apakah kalian tahu bahwa ada game karya anak bangsa yang menjadi bagian dari sejarah game Flash? Contohnya seperti Infectonator.
Infectonator adalah game Flash dimana pemain ditugaskan untuk menginfeksi dan menghabiskan seluruh umat manusia dengan zombie. Infectonator diterbitkan pada tahun 2009 oleh salah satu publisher game terbesar di Indonesia saat ini, yaitu Toge Productions. Gameplay dari Infectonator sendiri sangat unik di masanya. Ketika orang menyebut genre game RTS, seringkali yang terbayang adalah game yang sulit dan rumit seperti StarCraft atau Age of Empires. Namun, Infectonator mengambil esensi dari game RTS, dan mempermudah gameplay dasar hanya dengan sedikit klik dan keyboard shortcut saja.
Setiap level dalam Infectonator terdiri dari sejumlah manusia, dimana tugas pemain adalah untuk menghabiskan sebagian atau seluruh dari manusia tersebut. Pemain bisa melakukan ini dengan cara menginfeksi manusia dan mengubahnya menjadi zombie. Lalu menggunakan zombie tersebut akan menyerang manusia lainnya. Pemain juga dapat menggunakan senjata seperti bom dan ranjau, atau men-summon zombie lainnya untuk membantu.
Menggunakan resource yang ada, pemain harus menghabiskan cukup manusia untuk mencapai objective dari setiap level. Disini pemain diuji untuk menggunakan strategi dan positioning, menyebarkan virus di posisi yang tepat untuk menginfeksi sebanyak mungkin, lalu menggunakan senjata dan zombie lainnya di posisi yang tepat sesuai dengan arah gerakan para manusia.
Di awal permainan, resource yang dimiliki oleh pemain biasanya tidak cukup untuk mencapai objective dari tiap level. Zombie di awal permainan terlalu lemah, sehingga sulit untuk mengejar manusia lain dan mencapai objective. Oleh karena itu, pemain seringkali akan kesulitan di awal permainan, setelah melalui beberapa level dan mencapai difficulty spike.
Namun, setiap kill yang didapatkan akan memberikan uang, dimana pemain dapat melakukan berbagai macam upgrade, seperti meningkatkan power dan speed dari zombie. Pemain juga bisa membeli senjata, dan di game-game setelah Infectonator 1, pemain bisa meng-unlock dan meng-upgrade zombie untuk di-summon (dipanggil).
Ketika sudah mendapatkan uang yang banyak, pemain dapat melakukan upgrade yang lebih besar lagi, seperti menambah radius infeksi, memberikan zombie kesempatan untuk menginfeksi manusia lain, atau bahkan memberi pemain lebih dari satu kesempatan untuk menginfeksi manusia menjadi zombie.
Semua ini dilakukan hanya dengan klik kiri dan sedikit keyboard shortcut sehingga Infectonator menjadi game yang mudah dan praktis untuk dimainkan. Bahkan saat bermain dengan komputer lab di sekolah, pemain tidak akan kesulitan dengan kontrol dalam Infectonator.
Setelah kesuksesan dari Infectonator, Toge Productions menerbitkan banyak sequel dan spinoff, seperti Infectonator: Christmas Edition (2009), Infectonator: World Dominator (2010), Infectonator 2 (2012), Infectonator: Hot Chase (2014), Infectonator: Survivors (2016), sampai dengan Infectonator 3: Apocalypse (2018).
Seluruh game di atas, kecuali Survivors, menggunakan gameplay yang sama dengan Infectonator 1. Di sisi lain, Survivors adalah spinoff ber-genre RTS, dimana pemain mengambil peran sebagai kelompok manusia yang mempertahankan diri dari serangan zombie.
Tentu saja, seluruh game di atas masih bisa dimainkan sampai detik ini.
Di akhir tahun 2020, servis Adobe Flash Player dihentikan. Mulai tanggal 16 Januari 2021 kemarin, Adobe Flash Player sudah tidak bisa digunakan. Tapi, situs Kongregate menyimpan semua game Flash Infectonator, mulai dari game pertama sampai demo dari Survivors. Kongregate menggunakan Supernova Player untuk memainkan game Flash tanpa Adobe Flash Player. Untuk yang rela men-download, Bluemaxima Flashpoint adalah client yang mengarsip banyak game Flash klasik, termasuk seluruh game Infectonator dari 1 sampai Survivors.
Di luar versi Flash, Infectonator 1 dan Hot Chase bisa diunduh melalui Google Play Store dimainkan di sistem Android. Selain itu, versi full dari Survivors dan Infectonator 3 dijual di Steam untuk PC dengan harga sekitar Rp90.000.,-.
Penutup
Di tahun 2021 ini, era game Flash sudah berakhir dengan berhentinya servis Adobe Flash Player. Berkat adanya game engine yang berkualitas dan gratis, seperti Unity dan Unreal Engine 4, game developer Indonesia memiliki wadah dan fasilitas untuk berkarya. Sudah banyak studio game Indonesia yang merilis game berkualitas dan berhasil menjual di pasar internasional.
Namun, 2009 adalah waktu yang berbeda. Unity belum semudah sekarang untuk diakses, apalagi bagi developer indie, dan Unreal Engine 4 belum dirilis secara gratis untuk massal. Tapi, menggunakan Adobe Flash, Toge Productions berhasil membuat game seperti Infectonator.
Infectonator sendiri menjadi bukti bahwa, di era sebelum game development menjadi lebih mudah diakses di Indonesia, kita memiliki karya anak bangsa yang bisa dibanggakan, dan menjadi satu dari banyak game Flash yang menjadi bagian dari sejarah gaming.
Untuk membaca panduan, ulasan, dan konten-konten menarik lainnya, silakan baca artikel-artikel lain dari saya, Jothias Edbert. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com