Berdasarkan informasi yang diberikan TheVerge melalui RegretsReporter peramban Mozilla, YouTube kerap merekomendasikan video berbahaya kepada para penggunanya. Berdasarkan data tersebut, lebih banyak laporan yang masuk dari negara yang tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa utama.
Ekstensi peramban yang diluncurkan pada September 2020 lalu ini bertujuan untuk menemukan konten yang dirasa tidak pantas. Setelah menerima kurang lebih 3.362 laporan, data tersebut menunjukkan pendekatan YouTube yang berbahaya kepada para penggunanya.
YouTube Melanggar Peraturannya Sendiri
DIlansir dari NBC News, YouTube kerap merekomendasikan video yang berbahaya kepada para penggunanya. Algoritma rekomendasi YouTube melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri, dikarenakan konten yang tampil sudah dianggap tidak pantas untuk direkomendasikan.
Mozilla Foundation meminta lebih dari 37.000 pengguna YouTube untuk bertindak sebagai pengawas dan melaporkan konten yang berbahaya. Konten yang dilaporkan umumnya termasuk misinformasi Covid-19, teori konspirasi politik, konten kekerasan, bahkan konten seksual yang tampak seperti kartu anak-anak.
Berdasarkan laporan tersebut, ini dapat memberikan pengguna sebuah pandangan baru tentang sistem rekomendasi YouTube itu sendiri. Selama beberapa tahun terakhir, YouTube mendapat kecaman karena kecenderungan algoritma yang mendorong beberapa penonton ke konten yang lebih ekstrem.
Kurangnya Transparansi Pihak YouTube
Brandy Guerkink, Mozilla Senior Director mengatakan bahwa YouTube perlu mengakui bahwa algoritma yang mereka buat dirancang dengan cara yang merugikan. “Ada sekitar 43,3% kasus di mana rekomendasi tersebut sama sekali tidak terkait dengan video yang ditonton sebelumnya”, tutupnya.
Terlepas dari data tersebut, agaknya hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu diperhatikan oleh Mozilla Foundation, termasuk negara yang menggunakan bahasa Inggris. Namun, dengan keuntungan yang diperoleh YouTube dari iklan, laporant transparansi sepertinya hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Itulah informasi yang dapat dikumpulkan saat ini terkait YouTube yang kerap merekomendasikan video yang berbahaya. Diharapkan YouTube setidaknya mampu untuk melakukan transparansi data ke depannya.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com