Merasakan Sentuhan dalam Dunia VR Mungkin Segera Jadi Kenyataan

VR

Segmentasi Virtual Reality dalam industri video game ataupun industri hiburan secara umum terus mengalami perkembangan dalam beberapa tahun ini. Seperti yang awalnya masih memiliki respon yang kaku, kini berhasil mengaplikasikan dengan baik gerak-gerik tubuh kita di dalam permainan.

Satu hal yang mungkin jadi tanda tanya oleh banyak pihak adalah kapan kita bisa merasakan sentuhan yang terjadi dalam dunia VR? Memegang tembok atau objek solid atau berinteraksi dengan pemain lain seperti melakukan tos misalnya. Dan keinginan tersebut nampaknya akan segera terwujud, karena seorang mahasiswa asal Carnegie Mellon University bernama Cathy Fang tengah melakukan penelitian dan mengembangkan alat yang akan menstimulan rasa sentuhan di dalam dunia virtual tersebut.

Dilansir dari Wevolver, Cathy Fang bersama timnya telah membuat alat tersebut dengan serangkaian tali yang akan terikat ke pergelangan dan jari-jari tangan penggunanya. Ketika pengguna menyentuh tembok atau suatu objek lainnya di dalam dunia virtual, tali-tali tersebut akan seperti tertarik sesuai intensitas tekanan dan poin-poin sentuhan.

Beberapa peneliti lain sebenarnya juga telah mencoba menggunakan tali untuk menstimulan sentuhan, namun banyak dari mereka menggunakan mesin motor untuk mengontrol gerakan tali tersebut. Namun Cathy Fang menjelaskan bahwa hal tersebut tidaklah efektif karena terlalu berat dan memakan terlalu banyak energi baterai, sehingga ia memilih menggunakan konsep spring-loaded retractor (pegas) yang mirip dengan tarikan pada ID Card yang bisa ditarik atau gantungan kunci, dan hanya membutuhkan energi dalam jumlah yang jauh lebih kecil.

Saat ini belum ada nama untuk alat tersebut, namun Cathy Fang bersama timnya menginginkan alatnya tersebut bisa dijual dengan harga terjangkau. Dengan berat yang kurang dari satu kilogram, mereka berharap harga jual saat produksi massalnya bisa kurang dari $50 atau sekitar 750 ribu rupiah.

Sebagai informasi, penelitian yang dilakukan oleh Cathy Fang bersama timnya tersebut mendapatkan penghargaan best paper pada pagelaran Conference Human Factors in Computing System (CHI 2020). Penelitian tersebut kini telah dirilis di Association for Computing Machinery’s Digital Library dan kamu bisa melihatnya pada halaman ini.

Hal ini tentunya membuktikan bahwa dunia virtual reality yang lebih hidup akan segera terwujud. Game-game seperti VR Chat sebagia tempat untuk bersosialisasi misalnya, begitu juga game seperti Half-Life: Alyx yang rilis beberapa minggu lalu juga tentunya semakin membuat game terasa lebih nyata karena adanya sensasi sentuhan.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Virtual Reality atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. You can contact the author via andy@gamebrott.com

Exit mobile version