Meski Tak Digunakan Lagi, Engine FFXV Masih Dikembangkan Square-Enix

Luminous Engine Path Tracing
Engine FFXV masih dikembangkan oleh Square-Enix.

Dari sekian banyak seri Final Fantasy, Final Fantasy XV merupakan seri paling ambisius dengan teknologi yang bisa dibilang sangat revolusioner dari Square-Enix. Investasikan jutaan dolar untuk kembangkan Luminous Engine yang mereka sebut sulit untuk digunakan, membuat perusahaan asal Jepang tersebut menghentikan penggunaannya di Final Fantasy VII Remake dan berpindah ke Unreal Engine 4. Namun alih-alih membuangnya begitu saja, mereka justru meneruskan pengembangannya dan tunjukkan bagaimana karakter video game generasi selanjutnya.


Dilansir dari postingan salah satu member resetera, Square-Enix dan Luminous Studio memamerkan apa yang mereka lakukan untuk Luminous Engine di CEDEC 2019. Bekerjasama dengan NVIDIA demi menyelesaikan teknologi path tracing. Kita juga ditunjukkan bagaimana wujud karakter next-gen yang mungkin saja akan Square-Enix implementasikan di game mereka selanjutnya.

 

 

Situs Jepang gamerne, menjelaskan bahwa setiap model karakter memiliki lebih dari 800,000 poly yang terdiri dari 440,000 poly untuk rambut, 40,000 poly untuk wajah, dan 320,000 poly untuk badan. Sementara baju akan membutuhkan setidaknya 200,000 sampai 600,000 poly. Meningkatkan kualitas engine tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.

Saking tingginya kualitas yang diaplikasikan dengan real-time raytracing. Semua perubahan dan kustomisasi modelnya akan langsung bisa digunakan dalam sebuah cutscene. Mereka juga mengupdate bagaimana mereka bisa membuat rambut yang mereka sebut sebagai LuminousHair yang bisa mengadaptasi apapun bentuk tubuh modelnya. Baik normal maupun gemuk. Data hasil scan dari manusia asli memang dimasukkan, namun hasil akhir dari modelnya akan bisa menyatu dan menyesuaikan bentuknya dari umur, ukuran tubuh, hingga yang lain. Sebuah proses kompleks yang akan memudahkan mereka untuk membuat video game.

 

 

Saat ini mereka tengah mengerjakan bagaimana emosi bisa tersirat di wajah tiap karakter serta bagaimana kulit mereka berinteraksi berkat pengaruh melanin maupun hemoglobin dalam kulit. Salah satu contohnya saat karakter marah maupun sedih. Mereka juga tengah meriset bagaimana baju bisa langsung menyatu dengan model karakter agar memudahkan proses membuatnya.

Salah satu perwakilan Luminous Studio menjelaskan bahwa demo awal yang sebelumnya pernah mereka pamerkan berjalan di PC dengan Windows. Untuk mengimplementasikan ray tracing, maka dibutuhkan DirectX Raytracing / DXR yang digunakan di Windows 10. Sementara untuk console next-gen PlayStation dan Xbox Project Scarlett yang disebut akan menyupport ray tracing, mereka akan miliki trik khusus agar game bisa berjalan di console tersebut.

https://i.imgur.com/V3GtKab.gif

https://i.imgur.com/nwFNoKo.gif

Disebutkan bahwa karena Xbox baru kemungkinan sudah menggunakan teknologi yang juga mereka test saat demo yakni DirectX dan Windows. Maka mereka perlu mengakalinya untuk PlayStation yang memiliki real-time ray tracing frameworknya sendiri. Salah satunya dengan menggantikan abstaction layer yang dikeluarkan oleh Luminous Engine.

https://i.imgur.com/u78SkvQ.gif

Meskipun begitu, sepertinya kita harus menunggu lebih lama lagi agar mereka selesai mengaplikasikannya, dan seperti apa game yang akan dikerjakan oleh Square-Enix selanjutnya untuk console next-gen.

Baca terus artikel terkait teknologi maupun Square-Enix atau tulisan menarik lain dari Ayyadana Akbar.

contact: akbar@gamebrott.com

Exit mobile version