Universitas Tohoku Jepang Kembangkan Game untuk Deteksi Gejala Awal Glaukoma

Gejala Awal Glaukoma

Walau memang bermain video game dikenal sebagai aktivitas yang menyenangkan dan melepas penat, tak jarang kita lupa akan ragam penyakit yang mengintai kala menghabiskan waktu terlalu lama menikmati permainannya. Beberapa di antaranya seperti sindrom lorong karpal, sakit kepala sebelah, nyeri punggung, hingga gangguan penglihatan misalnya.

Ragam institusi medis dari berbagai penjuru dunia pun telah melakukan banyak penelitian terkait pengaruh video game terhadap kesehatan, serta mencoba hadirkan cara-cara untuk meminimalisir dampak negatifnya. Salah satunya seperti Universitas Tohoku Jepang yang baru-baru ini bekerja sama dengan Sendai Television, dimana menghadirkan sebuah game yang dapat mendeteksi gejala awal penyakit glaukoma dalam waktu lima menit.

Bertajuk Meteor Blaster, game browser-based ini hadirkan permainan shooter luar angkasa dimana pemain hanya perlu menembaki meteor yang masuk ke dalam crosshair, serta “menangkap” anomali ekstraterestrial berbentuk titik putih yang akan muncul dan hilang dengan cepat.

Setelah melewati empat stage permainan, game mengevaluasi performansi dan kondisi matamu dengan memberikan skor satu sampai lima— nilai semakin rendah semakin baik. Skor tersebut akan dimasukkan ke dalam layar permainan sebelumnya yang telah dibagi menjadi 16 bagian, untuk masing-masing mata kanan dan kiri.

Saya selaku orang yang cacat mata (baca: pakai kacamata) pun turut langsung mencobanya. Berikut hasil yang saya dapatkan, dimana mungkin agak mengkhawatirkan untuk mata kiri saya.

Hasil mata kiri.
Hasil mata kanan.

Sebagai catatan penting, jika mendapat nilai lima bahkan pada satu bagian saja, maka hal tersebut kemungkinan besar akibat dari gejala awal penyakit glaukoma. Disarankan untuk segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis terkait sebelum terlambat.

Satu hal yang cukup menarik lainnya dari game simpel ini adalah soundtrack-nya yang ciamik dan sedikit berikan pengalaman bermain shooter luar angkasa yang immersive.

Saat artikel ini ditulis, Meteor Blaster sendiri baru bisa diakses lewat smartphone (red). Kamu yang tertarik untuk mencobanya bisa langsung scan QR Code pada gambar di bawah ini. Disarankan juga untuk bermain dengan jarak 30 centimeter dari layar smartphone untuk hasil evaluasi yang lebih akurat.

QR Code untuk memainkan Meteor Blaster.

Penyakit glaukoma sendiri dijelaskan sebagai kerusakan pada saraf mata akibat tekanan di dalam bola mata. Beberapa gejalanya meliputi nyeri mata, mata merah, penglihatan kabur serta mual dan muntah. (via Alodokter).

Profesor Toru Nakazawa (via SoraNews24) selaku salah satu pengembang game Meteor Blazer menyatakan bahwa di Jepang sendiri setidaknya terdapat lebih dari 4 juta penderita glaukoma di Jepang, namun sekitar 90% di antaranya justru menghiraukannya. Ia juga menambahkan penanganan lebih cepat lebih baik untuk mencegah kebutaan.

Jika glaukoma berhasil terdeteksi di awal, penanganan akan lebih efektif dan pada banyak kasus dapat mencegah kebutaan. Saat gejala glaukoma baru disadari di kehidupan sehari-hari anda, itu pertanda (penanganan) seringkali sudah terlambat.

Toru Nakazawa, Tohoku University

Secara tidak langsung hal ini tentu mengingatkan kita untuk selalu mengutamakan kesehatan. Rehat sejenak setiap satu jam sekali untuk menggerakan badan, kemudian banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi saat bermain. Tidak lupa olahraga secara berkala dan mengkonsumsi makanan sehat juga tak kalah penting demi menjaga kesehatan tubuh, agar bisa gaming sampai tua nanti.


Baca juga informasi menarik atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version