Terhitung sudah 3 hari berjalan sejak masa Open Beta dari game FPS milik EA yang paling diantisipasi tahun ini dibuka untuk umum. Sejak diumumkan awal tahun ini, Battlefield 1 memang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya terutama dengan berbagai trailer dan gameplay yang ditunjukkan. Setting Perang Dunia 1 di dalam sebuah alternate world timeline memang menjadi sebuah penyegaran di tengah gempuran game-game FPS dengan setting masa depan yang futuristik. Kami pun sudah mencoba game ini sejak hari pertama dibuka, lalu bagaimana Battlefield 1 ini terasa dari secuil pengalaman yang diberikan oleh masa Betanya? Berikut impresi kami:
- Engine grafik Frosbite 3 yang diusung bekerja dengan sangat-sangat optimal. EA memang tidak mengumumkan spesifikasi sebesar apakah yang dibutuhkan untuk menjalankan game ini. Namun, dengan PC gaming standar kami bisa mendapat 60 FPS secara stabil lewat settingan automatic. Grafik yang dihasilkan pun benar benar memukau, dengan efek ledakan, partikel, asap yang menakjubkan. Tidak ada FPS drop ataupun stutter terjadi selama game ini berlangsung. Bug atau glitch pun sangat jarang terjadi, jikapun hal tersebut terjadi hal tersebut hanyalah minor glitch yang tidak akan berpengaruh terhadap jalannya permainan.
- Kostumisasi pemain yang ditawarkan sangat beragam untuk semua kelas yang tersedia. Mulai dari pilihan senjata, gadget, hingga peledak yang bisa di-upgrade dengan poin yang didapatkan selama permainan. Meskipun pada masa beta ini variasi yang ditawarkan masih sangat terbatas, namun tetap memberikan impresi yang berbeda ketika kami mencoba mengganti senjata semi otomatis kami dengan shotgun untuk pertarungan jarak dekat.
- Kebutuhan penyesuaian yang mutlak ketika pertama kali bermain. Sistem mekanik kontrol yang diberikan pada Battlefield 1 mungkin tidak terlalu berbeda dari seri-seri sebelumnya. Namun nyatanya ia akan terasa sangat berbeda ketika dimainkan, penggunaan senjata, peledak, kendaraan dan hal lainnya terasa lebih kuno dan manual. Meskipun kamu tidak akan mendapatkan sebuah sensasi FPS yang realistis sesuai dengan kenyataannya, setidaknya kamu mendapatkan sebuah perasaan pertempuran Perang Dunia 1 layaknya di film-film Hollywood.
- Map Sinai Desert yang disediakan selama masa beta ini merupakan map terbuka dengan area luas dan pedesaan kecil di sisi utara. Entah kenapa semua post yang harus diduduki mayoritas terletak di sisi utara saja. Menyisakan satu post saja di sisi selatan dan sisanya hanyalah padang pasir luas yang hanya berguna bagi para pengemudi pesawat untuk melakukan haluan putar. Sedangkan pedesaan yang ada sudah sangat memfasilitasi pertarungan jarak dekat, serta mobilitas pemain untuk berlindung ataupun menjebak musuh lainnya. Sedikit pendapat pribadi, area tebing di sebelah timur map memberikan nuansa Star Wars Battlefront yang sangat kuat (Battlefront juga dibuat oleh EA dan DICE serta juga menggunakan engine yang sama).
- Pertempuran terus diseimbangkan seiring waktu berjalan. Dalam Battlefield 1, terutama pada mode Conquest yang merupakan sebuah mode capture the flag pertempuran akan terus dibuat berimbang seiring waktu. Bila satu tim mulai terdesak dan tertinggal jauh dalam hal perolehan nilai, maka game secara otomatis membantu pihak yang kalah dengan tambahan armada perang seperti tank, pesawat, dll sehingga tim tersebut bisa mengejar ketertinggalan mereka. Puncaknya, apabila waktu pertempuran sudah di masa-masa akhir maka pihak yang kalah mendapat bantuan utama untuk mengejar ketertinggalan yang pada map ini adalah Behemoth, sebuah kereta api full armor yang dilengkapi dengan berbagai persenjataan berat yang mampu membantu pihak yang kalah untuk mengejar ketertinggalan secara cepat.
- Fitur Cuaca Dinamis menambah efek seru dan tantangan dalam game ini. Perubahan cuaca tersebut pun tidak bisa diprediksi karena ia bisa datang secara tiba-tiba ataupun tidak datang sama sekali dalam satu pertempuran. Dari pengalaman kami selama bermain terdapat bermacam perubahan cuaca yang bisa terjadi di dalam map, antara lain badai pasir, munculnya kabut yang menyelimuti map, hingga cuaca yang tiba-tiba berubah menjadi mendung dan gelap. Munculnya perubahan cuaca ini mempengaruhi permainan secara instan dan real-time, karena sistem pertempuran pun akan berubah disebabkan pandangan yang terbatas.
- Sistem strategi yang belum teraplikasi secara penuh. Battlefield series biasanya identik dengan pertempuran taktik dimana 32 pemain dalam satu tim dibagi dalam beberapa skuad agar bisa didistribusikan ke titik tertentu selama pertempuran berlangsung. Dalam Battlefield 1 hal ini belum diterapkan secara penuh, entah karena para pemain baru yang masih kurang familiar dengan sistem ini atau memang para pemain sedikit tidak perduli dengan komando atau perintah yang telah dikeluarkan. Yang pasti kenyataannya selama masa beta berlangsung, para pemain berhamburan sesuai kehendak mereka.
Berikut tadi adalah impresi dan mini review yang kami berikan terhadap Battlefield 1 Open Beta. Game ini menawarkan sebuah pengalaman game Battlefield yang benar-benar berbeda dari seri sebelumnya. Ia memiliki potensi untuk menjadi sebuah game pertempuran yang seru dan intens terutama bila nantinya semua fitur yang ditawarkan telah dibuka. Fakta bahwa engine Frosbite 3 telah bekerja sangat optimal di platform PC serta server yang terhitung stabil selama permainan berlangsung menjadi nilai plus untuk game ini. Dan tentunya tema Perang Dunia 1 yang fresh bisa menjadi daya tarik utama. Battlefield 1 akan dirilis pada 21 Oktober mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan PC. Sedangkan masa beta dari gamenya masih berlangsung higga waktu yang belum diumumkan oleh EA. Jadi bagi kamu yang belum mencoba, segera download sekarang selagi ada waktu. Dan bagi kamu yang sudah mencoba betanya, bagaimana game ini menurutmu?