Apakah terlalu memaksakan ?
Kita sekarang telah hidup di era dimana segala hal yang dirasa terlampau ambisius harus pula dibarengi dengan standar ekspektasi yang juga sangat besar. Game-game seperti Marvel’s Avengers dan Cyberpunk 2077 sempat mengalami fase yang membuat mereka harus dimusuhi oleh para konsumen. Menggembar-menggemborkan trailer serta gameplay yang memesona tentunya tidak akan cukup bila hasil akhir yang dibawakan hampir dekat ke arah “zonk”.
Baru-baru ini, kebetulan ada satu sosok developer yang ingin coba bermain ke jalur yang dianggap penuh resiko itu. Melalui game open world yang berjudul The Day Before, developer asal Rusia Fntastic telah memperkenalkan keberadaan suatu game MMO yang menempatkan pemain hidup di masa Zombie Apocalypse, namun dalam porsi yang betul-betul realistik. Pikirkan seperti The last of Us dan The Division yang konsepnya dapat saling bersinergi satu sama lain.
https://www.youtube.com/watch?v=AI0k1V0t_SI
Bisa kamu lihat dari trailernya di atas, The Day Before memang merupakan game Third-person yang memadukan unsur crafting, stealth, dan tentunya shooter. Selain itu, ada pula padanan gameplay untuk perlu menjaga sejumlah kondisi bar-bar tertetnu ketika karaktermu tengah menjelajah. Membicarakan tentang dunianya sendiri, game ini pun juga siap hadir dalam open world dimana kamu akan bertemu dengan para musuh zombie dan manusia yang dikendalikan oleh sesama player
Seperti yang telah diperlihatkan dalam trailer tersebut, karaktermu nantinya dapat bertemu sekaligus berkomunikasi (lewat voice chat) dengan player lain, entah untuk saling bekerja sama ataupun menyerang atas agenda tujuan yang mungkin berbeda. Disamping menampilkan detil grafis, serta gameplay yang cukup mumpuni, tidak semua pemain nampak cukup terkesima dengan trailer yang ditampakkan oleh The Day Before.
Sebagian ada yang masih merasa skeptis, sampai memberi kritikan tajam bila The Day Before terlampau kasar dalam mengadaptasi template atau gambaran dari game-game yang sudah ada. Cotnohnya, seperti The Division dari detil dunianya serta The Last of Us secara combat. Namun dari itu semua, yang paling dikhawatirkan adalah bentuk promosi game ini yang diduga bisa palsu dan akan berbeda total dalam artian yang negatif dengan versi finalnya.
Istilah “Too good to be true” sendiri menjadi suatu deskripsi yang paling bisa menggambarkan keberadaan game ini. Entah benar atau tidak, pengalaman gamer yang merasa pernah dikecewakan dengan janji-janji manis developer atas peristiwa yang terjadi sebelumnya memang dapat menjadikan The Day Before sebagai buah bibir yang hangat untuk diperbincangkan.
Game ini jelas masih belum memberikan informasi terkait jendela rilisnya. Akan tetapi, halaman Steam dari game The Day Before untungnya telah resmi tersedia agar perkembangannya dapat terus kamu ikuti.
Baca pula informasi lain terkait The Day Before, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com
