7 Mitos Prosesor AMD yang Sering Disalahpahami oleh Para Gamer, Wajib Tahu!

Mitos Prosesor Amd 2023

Mitos Prosesor AMD – Dunia teknologi, khususnya komputer, ternyata juga tidak luput dari bermacam mitos dan fakta menarik di belakangnya. Termasuk salah satunya AMD yang juga dikenal dengan sebutan kubu merah ini, ternyata menyimpan bermacam mitos yang menarik untuk diulik dan masih terpatri di ingatan gamer sampai sekarang.

Bahkan, meski dengan bermacam perkembangan dan inovasi teknologi yang diimplementasikan, ternyata mitos tersebut masih saja berseliweran. Entah itu soal performa, efisiensi daya, maupun hal bersifat teknis lainnya yang membuat para gamer dan awam berpikir bahwa prosesor kubu merah sama sekali tidak worth untuk dipertimbangkan, apapun kebutuhannya.

Jadi, pada kesempatan kali ini, kami akan mengajakmu membongkar bermacam mitos dari prosesor AMD yang sampai detik ini banyak yang tidak rekomendasikannya kepada siapapun. Penasaran? Yuk kita ulik bersama!

Disclaimer:

Semua informasi terkait mitos prosesor AMD ini telah diobservasi oleh penulis selama geluti dunia komputer. Bisa saja ada informasi yang terlewat, namun tidak menutup kemungkinan bahwa yang terlewat hanyalah misinformasi belaka.

Mitos Prosesor AMD yang Sering Disalahpahami oleh Gamer

Masih banyak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan gamer

Gak usah berlama-lama, inilah mitos prosesor AMD yang sering disalahpahami oleh para gamer, terutama di Indonesia.

1. Processor AMD Tidak Cocok untuk Gaming

Padahal tetap bisa untuk main game

Mitos prosesor AMD yang pertama adalah mindset di mana semua prosesor berbasis AMD tidak akan pernah cocok untuk kebutuhan gaming. Padahal, semenjak kubu merah mengeluarkan lini Ryzen, semua masalah tersebut sirna karena prosesor AMD menawarkan jumlah core dan thread yang lebih superior dari kompetitornya.

Mungkin dulunya prosesor ini tidak cocok untuk gaming. Namun, dengan perkembangan teknologi dan penyempurnaan yang dilakukan oleh manufaktur tiap generasi, justru seharusnya makin mematangkan prosesor ini untuk diadu kemampuannya dengan para kompetitor. Gaming dan pembuatan konten adalah hal yang mudah, dan ini hanya masalah pada preferensi.

2. Tidak Memiliki Dukungan Software yang Bagus

Harus pintar dalam memilih software

Menurut kami, ini adalah salah satu mitos yang sering disalahpahami oleh para gamer di luar sana. Bagaimana tidak, AMD tentunya tidak mungkin meluncurkan software yang bermasalah untuk merugikan perusahaannya sendiri.

Justru, sebenarnya letak permasalahan pada software ini merupakan kesalahan dari pihak Microsoft dikarenakan metode pembaruan software atau driver secara otomatis. Ya kali sudah adem ayem dengan driver AMD Adrenaline 22.5.1 yang bebas masalah, malah dipaksa update? Ya ini mah namanya menyusahkan user, dan pastinya mengkambinghitamkan AMD.

3. Rentan Rusak

Modelan Pin Grid Array (PGA)

Mitos prosesor AMD selanjutnya adalah rentan rusak. Nah, rusak di sini itu dalam artian kita tidak bisa sembarangan mencopot pasang prosesor AMD karena modelan kaki prosesor yang digunakan adalah Pin Grid Array (PGA), alih-alih Land Grid Array (LGA) yang digunakan kompetitornya. Alhasil, kita membutuhkan ketelatenan saat akan mencopot pasang prosesor AMD.

Bila kita tidak telaten dan tidak sabaran, sudah barang tentu pin atau kaki pada prosesor tersebut bisa bengkok dan sulit untuk diluruskan. Nah, mitos remeh inilah yang senantiasa menghantui dan menghalangi para gamer dan awam untuk tidak memilih prosesor AMD.

4. Hanya Cocok untuk Kaum Kere Hore

Pemikiran yang aneh meski keduanya sama-sama bagusnya

Mitos lainnya yang tidak kalah nyelenehnya adalah kebanyakan prosesor AMD hanya cocok untuk kaum kere hore. Bagaimana tidak, hal ini dikarenakan harga dari mayoritas prosesor kubu merah ini memang termasuk terjangkau, menjadikannya salah satu pilihan untuk kaum mendang-mending alias kere hore di luar sana.

Sayangnya, mitos tersebut sama sekali tidak benar. Dalam kebanyakan kasus, hal ini dikarenakan generasi zaman now sudah melek teknologi dan sudah mulai sadar bahwa kompetitor hanya menawarkan gimmick semata. Bisa dibayangkan, satu socket cuma bertahan dua tahun? Itu mah malak namanya. Gak heran kalau fanboy sebelah nyindir fanboy kubu merah dengan cara begini.

5. Cuma Bisa Menjalankan Game Ringan

Prosesornya lemah banget, tapi bisa mainin Apex Legends dengan nyaman

Melanjutkan poin sebelumnya, mitos lainnya adalah kebanyakan prosesor AMD hanya bisa menjalankan game ringan. Padahal faktanya prosesor AMD Ryzen (bahkan generasi pertama) bisa dikatakan masih mampu untuk jalankan bermacam game yang lumayan berat saat ini, lho.

Kalau yang dimaksud adalah prosesor dengan grafis terintegrasi (semua prosesor AMD dengan akhiran G), hal tersebut tidaklah salah. Hal ini dikarenakan peruntukan prosesor dengan grafis terintegrasi tersebut memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan komputasi yang tidak serius. Contohnya, Athlon 200G milik penulis masih lumayan buat menjalankan Genshin Impact rata kiri pada 900P.

6. Sangat Sulit untuk Overclock

Tergolong mudah untuk di-overclock

Mitos lainnya yang menghantui processor AMD adalah kurang ideal saat di-overclock. Ya, overclock merupakan aktivitas di mana prosesor yang kita gunakan dinaikkan sedikit daya dan kemampuannya demi mendapatkan kinerja yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan komputasi harian kita.

Mungkin hal ini ada benarnya. Namun, sebagai awam atau gamer generasi zaman now, bukankah kalian bisa mengintip spesifikasi yang bisa mendukung kemudahan untuk lakukan overclock? Tidak hanya prosesor doang, tapi kalian wajib mengecek motherboard dan RAM karena dua komponen tersebutlah yang memiliki kaitan erat dengan overclock. Jangan salah yah, brott!

7. Mitos Processor AMD Terparah, Boros Daya!

Cuma butuh 35W tapi bisa main Genshin Impact 720P? Gas!

Memasuki mitos terakhir dan terparah adalah anggapan bahwa semua prosesor AMD itu boros daya. Penulis yakin bahwa orang yang berasumsi hal ini benar-benar fanboy kompetitor garis keras karena semenjak era Ryzen konsumsi daya dari prosesor AMD sudah sangat hemat daya di kisaran 35-105W saja.

Tentu saja mitos ini sudah tidak relevan sama sekali dikarenakan prosesor AMD zaman now sudah bisa diadu efisiensi dayanya, tidak seperti generasi terdahulu yang dengan mudahnya bisa menyentuh ratusan Watt.

Akhir Kata

Nah, itulah beberapa mitos prosesor AMD yang sering disalahpahami oleh kebanyakan awam dan gamer. Salah rasanya bila kita terus berasumsi buruk terhadap suatu produk karena seiring dengan perkembangan zaman, bisa saja terdapat satu dua peningkatan masif alias game changer dari manufaktur untuk meningkatkan kualitas dari produknya seara keseluruhan.

Kalau menurut kalian, poin manakah yang pernah kalian alami? Jangan lupa, kalau kalian memiliki pengalaman unik lainnya, silahkan berkomentar dan bagikan keseruan yang kalian alami!


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version