Meskipun telah berjalan selama hampir 4 tahun tanpa henti, peperangan antara Teroris dan pasukan Counter Teroris di dalam Counter Strike: Global Offensive kelihatannya masih belum usai. Bahkan, untuk membuat peperangan antara keduanya menjadi lebih bervariasi dengan kemungkinan mampu mengubah cara tim-tim yang bermain dalam merencanakan strategi game yang satu ini kini memiliki fitur cuaca dinamis. Yang tentunya ketika cuaca dalam map yang sedang dimainkan berubah ketika ronde baru dimulai akan memaksa baik tim teroris maupun CT untuk memanfaatkan kondisi yang ada atau mengantisipasinya dari keunggulan tim lawan.
Namun sayangnya, hal tersebut masihlah sebatas mod yang dibuat oleh modder Lewis Palfrey dan Luke Millanta. Dalam mod yang mereka buat dan kini tengah berada di dalam Steam Workhsop ini salah satu map CS:GO yang paling legendaris, de_dust2 mendapat sentuhan yang berpotensi membawa permainan ini ke jalur yang lebih segar. Map yang diberi kode nama de_dust2_w ini kini dilengkapi bukan hanya 1 efek cuaca, namun 10 efek cuaca yang akan dipilih secara acak di setiap awal permainan. Setiap cuaca pun memiliki karakteristik sendiri-sendiri mulai dari kabut tipis (Light Fog) yang hanya akan sedikit mempengaruhi jarak pandangmu, hingga badai petir (Thunderstorm ) dan badai pasir (Heavy Sandstorm) yang pastinya akan lebih membutakan daripada sekedar kabut tipis.
Fitur cuaca ini juga bukan hanya sekedar kosmetik yang merubah kondisi map de_dust2 dengan efek cuaca, namun juga mampu berinteraksi dengan apa yang dilakukan pemain. Sebagai contoh ketika sedang dalam cuaca hujan ataupun setelah hujan maka genangan air yang ada di map mampu memadamkan api ketika dilempari molotov. Kamu bisa melihat bagaimana map tersebut akan terlihat dalam video di bawah ini yang diunggah oleh dumb gamer:
Dikutip dari Eurogamer, Millanta menjelaskan bahwa ide untuk memanipulasi cuaca di dalam CS:GO ini muncul Agustus lalu, namun ia membutuhkan bantuan dari seseorang yang lebih baik dalam memodifikasi map CS:GO. Maka dari situlah akhirnya Millanta bertemu Palfrey yang akhirnya mau membantunya merealisasikan idenya. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa ketika cuaca badai aktif maka kedua tim akan sulit melacak musuh yang mendekat dan melihat ke kejauhan tanpa bantuan sniper rifle. Namun, dilain pihak ketika musuh sedang berfokus dalam membidik AWP-nya kamu bisa mendekatinya dan membunuhnya secara diam-diam.
Mayoritas tanggapan yang diterima dari ide ini di Workshop sangatlah positif. Dimana para pemain yang sebagian merasa telah bosan dengan kondisi map CS:GO yang stagnan dan cerah selama 4 tahun ini menganggap hal inilah yang dibutuhkan oleh CS:GO. Dan mereka pun berharap Valve untuk segera merealisasikannya ke dalam game. Lalu bagaimana bila fitur cuaca ini diimplementasikan dalam mode kompetitif? Hal tersebut masih menjadi perdebatan dimana sebagian beranggapan bahwa fitur cuaca ini akan membuat kompetisi lebih menarik dengan tiap tim harus lebih teliti dalam merancang strateginya, dan sebagian lain merasa hal ini hanya membuat permainan menjadi tidak imbang. Lalu bagaimana menurutmu sendiri? Apakah ini adalah ide yang bagus?
sumber: pcgamer