Niantic Pokemon Go – Niantic selaku pengembang dari game mobile populer Pokemon Go dan Monster Hunter Now mengumumkan menjual divisi gaming mereka dengan nilai akuisisi sebesar 3,5 juta Dollar AS kepada Scopely, perusahaan dibawah naungan Savvy Games Group asal Arab Saudi.
Keputusan akuisis ini sayangnya mendapatkan respon kurang baik dari komunitas game yang terdampak. Hal ini karena mereka khawatir kebijakan ini justru akan berefek buruk terhadap keberlangsungan game-game tersebut.
Niantic Jual Divisi Gaming Ke Scopely

Niantic mengumumkan kesepakatan akuisisi divisi gaming mereka yang bertanggung jawab atas beberapa judul game seperti Pokémon Go, Pikmin Bloom, hingga Monster Hunter Now kepada Scopely, pengembang di balik game populer seperti Monopoly Go! dan Marvel Strike Force.
Selain game-game tersebut, Scopely juga akuisisi dua aplikasi lainnya, yaitu Campfire dan Wayfarer. Dari judul-judul dinatas, terdapat 2 judul game Niantic yang tak masuk transaksi ini, yaitu Ingress dan Peridot.
Adanya Perubahan Bisnis yang Ingin Difokuskan

kebijakan ini bisa dibilang tidak terlalu mengejutkan. Kegagalan mereka untuk mengulang kesuksesan game Pokemon Go seperti pada tahun 2016, ditambah beberapa judul game lainnya yang gagal mencapai ekspektasi diduga menjadi alasan kebijakan ini dibuat.
Perlu diingat bahwa pada rentang tahun 2022- 2023, perusahaan tersebut sempat melakukan PHK dan penghentian beberapa proyek game mereka sebagai dampak dari krisis finansial dan bentuk Restrukturisasi Perusahaan tersebut.
Perubahan arah bisnis tersebut semakin ditegaskan dengan akuisisi ini. Dalam rilis yang diterbitkan bersama oleh kedua Perusahaan, kedepannya Niantic akan lebih fokus mengembangkan teknologi berbasis augmented reality di luar sektor gaming.
Selain itu, pihaknya juga membentuk divisi baru bernama Niantic Spatial. Divisi ini berfokus pada pengembangan teknologi pemetaan 3D dunia nyata serta model geospasial berbasis AI.

Hadirnya kesepakatan ini justru tidak diterima dengan baik oleh para pemain dan komunitas dari game yang terdampak. Hal ini karena banyak diantara mereka yang khawatir setelah akuisisi ini, game yang merek mainkan akan menerapkan mekanisme mikrotransaksi yang semakin agresif.
Stigma buruk ini sendiri hadir bukan tanpa alasan. Melihat judul-judul game yang telah dikembangkan oleh Scopely, hampir semua game tersebut menerapkan mikrotransaksi yang masif dan agresif, hal ini ditakutkan merusak pengalam bermain dari game tersebut kedepannya.
Itulah informasi tentang akuisisi divisi gaming Niantic oleh Scopely. Bagaimana pendapatmu tentang berita ini?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Niantic atau artikel lainnya dari Friliando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com