Sejak era 90-an video game semakin populer dengan hadirnya beragam konsol pada saat itu populer, seperti Super Nintendo Entertainment System (SNES), SEGA Mega Drive, Nintendo 64, Playstation hingga konsol handled Game Boy. Kemudian generasi selanjutnya mulai muncul, seperti Playstation 2, Xbox, Gamecube dan masih banyak konsol generasi selanjutnya. Selain itu, PC yang pada saat itu digunakan sebagai perangkat yang mempermudah pekerjaan mulai dari mengetik hingga mempermudah pekerjaan lainnya juga bisa digunakan sebagai perangkat untuk bermain game.
Buat kamu gamer jaman old pastinya punya kenangan unik pada saat dulu memainkannya. Pelan-pelan brott, kali ini kita akan membahas game-game yang punya kenangan unik saat kalian memainkannya. Salah satu kenangan yang unik adalah dimana saat kita bermain game namun di saat itu juga ada orang tua kita yang marahin kita karena alasan tertentu. Nah kali ini kita akan membahas game “laknat” yang bikin kamu diomelin saat memainkannya di depan orang tua. Parameter “laknat” disini bukan hanya memiliki unsur atau hal-hal yang berbau kekerasan atau mengandung konten “dewasa” namun juga game yang membuat kamu auto kena marah saat memainkannya karena terlalu asik memainkannya hingga lupa waktu meskipun game tersebut tidak mengandung unsur-unsur kekerasan dan lain sebagainya.
Langsung saja berikut 5 game “laknat” yang bikin kamu diomelin saat dimainkan di depan orang tua :
Daftar isi
1. Super Mario Bros. (SNES)
Loh kok game macem gini termasuk game “laknat” min ? kan Cuma lari sama lompat-lompat doang. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, parameter game “laknat” disini bukan hanya mengandung kekerasan atau konten-konten lainnya yang mendukung sebuah game menjadi “laknat”. Saat kalian kecil pasti ingat, game Super Mario Bros. mungkin menjadi game pertama yang kalian mainkan. Karena mungkin ini juga menjadi pengalaman pertama bermain video game kalian mungkin akan lupa waktu saat memainkannya. Yap, dipastikan kamu kena marah karena terus-terusan bermain game sampai akhirnya kamu console SNES kalian disita oleh orang tua dan hanya boleh dimainkan saat hari libur atau akhir pekan saja.
2. Harvest Moon: Back to Nature (Playstation)
“Kok lagi si min sekarang malah Harvest Moon jadi game laknat”. Siapa yang masa kecilnya belum memainkan game simulasi menjadi petani sekaligus peternak ? Mungkin bisa dibilang belum “afdol” jika punya console Playstation tapi masih belum atau sama sekali memainkan Harvest Moon: Back to Nature. Lagi-lagi game ini cukup menyita waktu dimana pemainnya diharuskan mengumpulkan, menanam, merawat hewan ternak, hingga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya di sebuah desa. Bahkan pada saat game ini populer di jamannya banyak bertebaran buku guide dari Harvest Moon: Back to Nature di toko-toko game yang mengungkap banyak hal-hal menarik yang belum kalian ketahui di game tersebut. Untuk menghindari auto kena marah saat main game ini jaman mimin kecil punya strategi khusus yaitu main saat orang rumah kosong, atau mau tidak mau saat weekend. Kalo kamu auto kena marah gak brott dulu pas asik-asiknya main game ini ?
3. Age of Empires II (PC)
Berbeda dengan game console yang bisa dimainkan secara teprisah di console, Age of Empires sendiri hanya bisa dimainkan melalui PC yang saat itu digunakan sebagai perangkat yang membantu pekerjaan manusia, seperti mengetik, mencetak laporan dan kegiatan lainnya. Namun pada saat itu, Age of Empires merupakan salah satu game real-time strategy yang cukup populer. Hampir di setiap PC yang saat itu ada pasti ada game ini. Mimin ingat betul pada saat itu bermain game ini kena “omel” orang tua karena PC-nya akan digunakan untuk mengetik. Padahal tengah asik-asiknya menggunakan cheat “how do you turn this on”yang mengeluarkan unit Cobra Car di markas kalian. Namun tahta orangtua untuk merebut PC-nya harus diakui lebih tinggi dari mimin. Ya, seperti itulah kesulitan saat bermain game PC karena harus gantian dengan pemilik “tahta tertinggi”, yaitu orangtua.
4. Warcraft III: Frozen Throne (PC)
Selain Age of Empires II, Warcraft III juga menjadi salah satu game populer di PC pada masanya. Kalian dapat mengikuti ceritanya dengan bermain Campaign, selain itu juga bisa bermain secara bebas melalui mode Skirmish. Warcraft III sendiri juga melahirkan sebuah game populer yang kini kita kenal dengan Dota 2.
Untuk bermain game ini mimin pada saat itu juga harus menunggu “tahta” dari sang pemilik apakah sedang digunakan atau tidak PC-nya. Tak berhenti disitu saja, saat bermain secara online dengan memainkan map Dota Allstar mimin mulai terkena “semprotan omel” dari orangtua. Ya seperti yang kalian tau, bermain Dota pasti mengeluarkan kata-kata “#!@%#!@$” atau berteriak karena kita menang ataupun kalah. Hal tersebut membuat orangtua marah karena terlalu berisik.
5. Call of Duty: Modern Warfare (Xbox 360. PS 3, PC)
Siapa yang tak mengenal salah satu game first person shooter dengna cerita yang kental ini. Pada dasarnya, konten yang ada dalam game ini tak lepas dari konten yang berbau, seperti kekerasan, politik, hingga beragam konten berbau dewasa lainnya. Pada saat kalian memainkannya pasti kena auto omel karena suara tembakan yang keras membuat orangtua marah. Terlebih jika kalian memainkannya dengan waktu yang lama. Saran mimin jika kalian ingin bermain game ini lagi, turunkan volume-nya atau main dengan menggunakan headset agar tidak mengganggu orang sekitar.
Bonus: GTA San Andreas (PS2, PC, Android, iOS)
Siapa yang tidak kenal dengan game ini, masa kecil kalian mungkin mulai “rusak” karena game ini. Meskipun begitu tidak munafik bahwa game ini cukup membuat fun saat memainkannya. Namun hati-hati jika kalian tidak melihat situasi dan kondisi saat memainkannya pasti akan terkena auto omel dari orangtua. Bagaimana tidak, konten-konten yang ada dalam game ini tak lepas dari kekerasan, perkataan kasar, hingga konten berbau dewasa lainnya. Namun sebagai pemain kita tetap harus bijak dengan konten-konten yang ada dalam game tersebut. Pada dasarnya konten-konten yang ada dalam GTA San Andreas tak lebih hanya sekedar untuk hiburan semata.
Demikian 5 game “Laknat” yang membuat kalian kena auto omel saat memainkannya didepan orangtua, jadi untuk memainkan game tersebut kalian harus berhati-hati paham akan situasi dan kondisi disekitar kalian. Namun akan lebih baik jika kalian memainkan game–game tersebut sesuai dengan rating yang tertera. Oh iya, apakah masih ada game-game laknat lainnya yang buat kamu kena auto omel saat dimainin didepan orangtua ? jangan lupa komen di bawah ya brott.