Sama seperti AMD, Nvidia juga kerepotan akan permintaan stok graphic card yang tinggi setelah trend cryptocurrency miner yang semakin lama semakin ramai. Pada sisi baiknya trend cryptocurrency ini membuat keuntungan mereka dalam beberapa bulan ini melewati ekspektasi mereka. Sepanjang periode kuartal keempat yang berakhir pada 28 Januari 2018 kemarin, Nvidia umumkan jika mereka meraup pendapatan hingga $2.91 triliun yang dimana sebagian besar dari keuntungan tersebut didapatkan dari sektor “gaming”. Nvidia umumkan jika ada kenaikan yang cukup besar pada penjualan graphic card gaming berbasis Pascal pada akhir tahun yang didorong karena “game-game baru, musim liburan, upgrade untuk warnet, esport dan cryptocurrency mining.”
Cryptocurrency berperan besar dalam kenaikan pendapatan Nvidia dalam beberapa bulan terakhir ini, meskipun hal tersebut menjadi hal positif untuk mereka, beda halnya dengan gamer PC. Stok yang terus habis karena cryptocurrency memancing amarah para gamer PC karena selalu keludesan serta harga dari graphic card populer seperti GTX 1060, 1070 dan 1080 semakin lama semakin ekstrim. Meskipun diuntungkan oleh trend cryptocurrency ini, Nvidia akan tetap fokus dengan pasar utama mereka yaitu gamer karena cryptocurrency dipandang mereka sebagai pasar yang “tidak stabil”. Jen-Hsun Huang, CEO dari Nvidia menyatakan jika mereka tengah sibuk memperbanyak produksi graphic card untuk mengatasi kekurangan stok yang semakin miris setiap harinya.
“Kami berkerja sangat keras untuk mengantarkan GPU kepada para gamer dan kami melakukan segalanya untuk memberi tahu para retailer dan system builder untuk tetap melayani gamer. Kami telah berusaha sebisa kami, tetapi saya rasa hal terpenting untuk kami saat ini adalah mengejar pasokan.”
Menurut Jen-Hsun Huang, permintaan yang besar akan graphic card ini tampaknya akan terus seperti ini pada kuartal kali ini. Oleh karena itu, mereka hanya mampu meningkatkan produksi dengan bantuan dari beberapa manufacturer semiconductor terbesar dunia dan mereka telah merespon permintaan dari Nvidia untuk meningkatkan produksi graphic card mereka khususnya untuk yang berbasis Pascal.
Jen-Hsun Huang juga dengan bangga menyatakan jika terkendala saat ini untuk masalah stok yang terus habis. Dia mengungkapkan jika mereka adalah supplier GPU yang 10x lebih besar daripada sang kompetitor, maka dari itu mereka akan lebih cepat mengatasi masalah ini. AMD beberapa hari yang lalu menyebutkan jika kurangnya stok graphic card mereka disebabkan oleh kurangnya pasokan memory. Melihat Nvidia menggunakan GDDR5 dan bukan HBM2 layaknya AMD, mungkin itu alasan Nvidia sedikit lebih percaya diri dapat mengatasi masalah graphic card untuk gamer ini.
Untuk saat ini, gamer PC hanya bisa bersabar akan stok serta harga dari graphic card high-end saat ini dan berharap masalah ini dapat diatasi kedepannya. Namun butuh waktu berapa lama agar hal tersebut terjadi? Kita lihat saja nanti.
Source: wccftech