[Opini] Apakah Fitur Extended RAM Berguna di HP Android atau Cuma Gimmick?

Extended RAM Android

Extended RAM Android – Bermacam fitur dan teknologi diperkenalkan untuk semakin tingkatkan performa smartphone. Mulai dari chipset, memori, sampai fitur extended RAM, semuanya menjamin peningkatan pengalaman user saat gunakan smartphone.

Walau disebut mampu meningkatkan pengalaman, namun yang menjadi pertanyaan, apakah fitur extended RAM akan benar-benar berguna di HP Android, atau justru malah hanya sekadar gimmick semata? Kalau kalian penasaran, yuk langsung saja kita bongkar!

Apakah Fitur Extended RAM di HP Android Berguna atau Cuma Gimmick?

Berguna, atau cuma gimmick?

Kalau kalian mengamati perkembangan dunia teknologi, mungkin kalian menyadari bahwa fitur extended RAM semakin gampang dan lumrah ditemukan. Fitur tersebut kini tak hanya dapat kalian temukan pada smartphone belasan juta Rupiah, karena smartphone harga sejutaan pun telah mengadopsi hal tersebut.

Entah apa yang membuat fitur extended RAM ‘dinormalisasikan’, namun kalian harus menyadari bahwa fitur tersebut hanyalah gimmick semata. Gini, siapa sih yang gak tergoda dengan iming-iming RAM 8+8, membuatnya seolah-olah miliki RAM 16GB, dengan harga yang murah pula.

Berdasarkan pengamatan penulis, fitur extended RAM yang di beberapa smartphone dikenal sebagai expansion RAM ini merupakan sumber gimmick-nya. Loh, kok bisa? Jadi gini yah brott, hal ini dikarenakan kecepatan akses data melalui Random Access Memory (RAM) itu jauh berbeda dari internal, tergantung teknologi yang digunakan.

Contoh Perbedaan Kecepatan RAM dan Memori Internal

Penulis contohkan, kita semua tahu kalau kecepatan RAM itu ada di kisaran Gb/detik, sedangkan kecepatan internal, apalagi kalau masih eMMC itu hanya ada di kisaran Mb/detik. Dengan selisih sampai puluhan sampai ratusan kali lipat, tentunya hal tersebut malah berpotensi perlambat kinerja smartphone yang kalian gunakan, bukan?

Contoh komparasi kecepatan RAM dan internal pada smartphone

Contoh lainnya nih, RAM bisa kita ibaratkan dengan McLaren atau Lamborghini yang ditugaskan untuk mengantarkan barang, dengan harapan paket akan cepat sampai. Karena paketnya terlalu banyak alias overload, proses pengantaran sebagian barang bakal dibantu oleh truk.

Umpamakan kita angkat mengatar barang sebesar 10GB. Menurut brott semua, kira-kira apa yang bakalan terjadi?

Contoh perbandingan pengiriman 10GB

Tentu saja McLaren atau Lamborghini bisa selesaikan pengiriman hanya dalam hitungan detik. Namun, mengingat cara kerja dari extended RAM ini mewajibkan sinkronisasi dalam pengerjaannya, mau tak mau si McLaren atau Lamborghini harus menyeimbangkan kecepatannya dengan truk, padahal si truk butuh lebih dari 60 detik.

Hasilnya tentunya sudah bisa kalian tebak. Ketika diajak jalankan aplikasi atau game berat, HP Android yang kalian gunakan terasa lemot, bahkan meski kalian tak memasang aplikasi aneh-aneh, atau mungkin telah membersihkannya secara berkala dari file sampah sekalipun.

Dalih peningkatan kinerja ketika menjalankan game berat pun sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Mengingat hasil yang bakal didapat akan berbanding lurus dengan performa asli dari HP, mulai dari chipset, jenis penyimpanan, dan besar memori pada kondisi default. Yah, kalau diaktifkan, efeknya kemungkinan gak banyak, dengan selisihnya di kisaran 5-10%.

Menambah memori untuk meningkatkan kemampuan gaming?

Kalau boleh jujur, banyak banget loh gamer yang terbujuk dengan gimmick tersebut. Padahal, game-nya cuma Mobile Legends, atau Genshin Impact yang kalau boleh jujur gak enak dimainkan di HP Android. Boro-boro dapet savage, malah tim musuh yang dapetin.

RAM 8GB dan Dimensity 1200 masih bisa FPS drop main game ringan?

Yah itulah kenapa fitur extended RAM hanyalah gimmick semata. Bukannya semakin meningkatkan performa dari suatu perangkat, yang terjadi justru malah sebaliknya, memperlambat smartphone secara keseluruhan. Ya kali main game survivor di HP yang pake chipset Dimensity 1200 bisa patah-patah? Game ringan loh ini. Yang bener aje, rugi dong!

Kesimpulannya, Fitur Extended RAM Cuma Gimmick?

Gimana kesimpulannya?

Eits, sebelum menarik kesimpulan, sebenarnya fitur extended RAM ini tidak sepenuhnya gimmick loh, brott. Contohnya aja nih, semisal brott lagi ingin gunakan aplikasi edit video yang membutuhkan RAM 8GB misalkan, tapi HP-nya cuma punya RAM 4GB, tentu saja fitur ini bisa langsung kalian aktifkan.

Tapi, sebagaimana yang penulis jelaskan sebelumnya di atas, ketika kalian mengaktifkan fitur tersebut, maka brott semua bakal dihadapkan dengan konsekuensi. Iya, aplikasi edit video tersebut sudah pasti berjalan, tapi jelas jauh lebih lambat ketika dibandingkan dengan HP Android yang punya RAM 8GB atau lebih.

Apakah hanya menjual gimmick semata?

Kalau menurut pendapat penulis pribadi sih, fitur extended RAM memungkinkan HP dengan spek ‘B aja’ dapat membuka, bahkan menjalankan bermacam aplikasi yang membutuhkan spesifikasi atau memori yang lebih besar dari spesifikasi aslinya. Pastinya kalian harus ingat kalau prosesnya bakal lemot, alias memakan waktu banget.

Buat yang belum tahu, fitur ini juga bakal membuat penyimpanan beresiko lebih cepat habis masa pakainya. Alasannya jelas, ya karena semua yang seharusnya dijalankan pada memori, juga harus berjalan pada internal smartphone. Gampangnya sih, ibarat TBW pada SSD komputer atau laptop lah, brott.

Nah, itulah dia opini singkat penulis terhadap fitur extended RAM yang terlihat semakin marak saja digunakan oleh bermacam brand smartphone saat ini, terlepas dari faktor harganya. Gimana, setelah kalian mengetahui kebenaran di balik fitur tersebut, apakah kalian masih ingin gunakannya? Kalau penulis sih jujur gak mau lagi, hehe.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version