Untuk brott yang ikuti dunia teknologi, khususnya smartphone, tentu akan ngeh dengan apa yang akan jadi pembahasan kita kali ini. Adalah harga Poco X3 Pro meroket, yang menurut kami hanyalah kesempatan di tengah kesempitan, bukan berdasarkan hukum ekonomi supply-and-demand semata.
Tak usah payah-payah menjadi ‘Si Paling Ekonomi’, karena menurut hemat penulis, aksi penimbunan ini tampak makin gencar saja belakangan ini. Mulai dari masker, hand sanitizer, konsol, kartu grafis, minyak, sampai pada akhirnya smartphone yang terkena imbasnya.
Terlebih di masa pandemi ini, tidaklah heran bila banyak oknum yang getol cari cuan dari penderitaan orang lain. Termasuk di antaranya fenomena harga smartphone anakan brand Xiaomi ini.
Disclaimer:
Semua yang tertulis pada artikel ini merupakan opini pribadi penulis. Besar harapan penulis untuk menyadarkan manufaktur smartphone untuk melangkah ke depan, bukannya downgrade. Dan untuk para penimbun, lebih baik untuk tak lakukan hal ini.
Daftar isi
Alasan di Balik Harga Poco X3 Pro Bisa Meroket
Menurut kacamata kami, alasan di balik harga Poco X3 Pro meroket ini dikompori oleh kekecewaan fans terhadap spesifikasi generasi terbaru. Sebelumnya kami telah bahasnya di sini, namun tampaknya akan lebih mantap untuk membuat opini terkait hal tersebut dengan lebih terperinci.
Ketimbang berlama-lama, berikut adalah hasil observasi kilat kami terhadap harga Poco X3 Pro meroket yang masih jadi topik cukup panas.
1. Dapur Pacu Poco X4 Pro yang ‘Meh’
Entah apa yang mendasari Poco lakukan ini, namun tidaklah sedikit fans kecewa dengan dapur pacu yang ditawarkan Poco X4 Pro. Mari kita kesampingkan chip shortage, apakah tidak ada hal yang mendasari smartphone yang benar-benar ‘meh’ ini secara masif? Bukan bermaksud untuk merendahkan, namun inilah yang terjadi di lapangan.
Yah kalau memang ‘kelangkaan’ itu memang benar-benar ada, kenapa malah memaksa fans untuk mencicipi dapur pacu yang outdated? Bukankah akan lebih bijak bila Poco tingkatkan dapur pacu dengan tanamkan prosesor yang lebih baru ketimbang Qualcomm Snapdragon 695 5G?
Tidak usah susah-susah membela brand ini yang kecewakan fans setelah luncurkan bermacam produk yang laris-manis di tanah air. Meski penulis hanya gunakan Sony XZ2 Premium untuk daily driver, tampak bahwa smartphone 1 Jutaan Rupiah masih bisa bersaing dengan produk terbaru besutan Poco.
Nah, untuk hapus rasa penasaranmu, di bawah ini adalah hasil benchmark ketiga smartphone tersebut.
Gimana brott, meski score Antutu tidak melulu lunturkan niat untuk membeli, namun hal ini patut untuk dievaluasi untuk jangka panjang. Tidaklah heran bila harga Poco X3 Pro meroket dikarenakan yah faktanya kemampuan dari Poco X4 Pro memang mengecewakan.
Dan seperti yang dapat kalian lihat, Poco X3 Pro ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 860 dengan fabrikasi 7nm. Di sisi lain, Poco X4 Pro hanya ditanamkan Qualcomm Snapdragon 695 5G dengan gembar-gembor fabrikasi 6nm. Terakhir, Sony XZ2 Premium yang dibekali dengan Qualcomm Snapdragon 845 dengan fabrikasi yang cukup lawas 10nm.
Termasuk di antaranya sektor kamera, yang mana ketiganya tak terpaut jauh berbeda (kecuali Limbah Jepang, brott). Di bawah ini adalah spesifikasi mendetil di sektor kamera:
Tampaknya, ini adalah alasan terkuat mengapa harga smartphone besutan Poco generasi terdahulu malah meroket, versi kami.
Dikarenakan hal tersebut, maka muncullah poin kedua, yaitu:
2. Ditimbun oleh Para Penimbun
Selain membahas spesifikasinya yang menurut kami turun kasta, hal lain yang mendasari harga Poco X3 Pro meroket tentu dikarenakan penimbun. Berbekal informasi di mana dapur pacunya dipangkas cukup masif, tak butuh waktu lama bagi para oknum untuk memborong smartphone tersebut.
Berbicara tren harga, rasanya banderol dari Poco X3 Pro terlihat stabil pada bulan keempat, dan masih stabil bahkan ketika lebaran. Tampaknya, para scalper alias penimbun menantikan momen yang tepat untuk habiskan semua stok Poco X3 Pro yang ada dengan THR.
Masih tegaskan tidak usah jadi ‘Si Paling Ekonomi’, karena fenomena ini benar-benar berbeda karena diprakarsai oleh sederet oknum. Lagian, buat apa coba menimbun smartphone, karena berbeda dari personal computer, relevansi dari teknologi smartphone benar-benar lebih cepat berlalu, brott.
Bukannya meraup cuan, justru dengan memborong Poco X3 Pro di saat harga meroket bagaikan scalper keruk kubur sendiri. Kembali penulis tegaskan bahwa relevansi sebuah smartphone akan benar-benar berlalu dengan cepat.
Ketimbang memprakarsai harga Poco X3 Pro sampai meroket, rasanya lebih worth lakukan hal yang lebih bermanfaat, meracik sebuah komputer atau laptop misalkan.
Namun, akan lebih bodoh mereka-mereka yang mau saja membeli smartphone Poco X3 Pro di saat harganya tengah meroket. Entah demi kebutuhan gaming atau sehari-hari, namun penulis merasa akan jauh lebih worth it untuk investasi pada komputer ataupun laptop dewasa ini.
Jangan mau dibodoh-bodohi penimbun, karena hal ini hanya akan kenyangkan perut para penimbun tersebut.
Akhir Kata
Di saat harga Poco X3 Pro yang benar-benar tak masuk akal, tampaknya akan lebih mantap bila kita cari smartphone dengan spesifikasi serupa. Karena sebagaimana yang mungkin tak kalian sadari, dunia smartphone termasuk agresif dalam luncurkan produk dengan kemampuan lebih besar dengan cepat.
Berbeda dari personal computer, desktop maupun laptop, penulis berani katakan bahwa relevansi dari sebuah smartphone hanya mentok satu dua tahun.
Selain itu, dengan pemakaian yang menuntut semacam gaming, makin mempercepat smartphone milikmu untuk terasa benar-benar worn-out. Entah baterai yang lebih cepat habis, atau masalah pelik lainnya, yang tentunya harus benar-benar kamu evaluasi.
Saran dari penulis, tidak usah galau melihat harga Poco X3 Pro, dan carilah alternatif lain dengan spesifikasi serupa. Bila tidak temukan alternatif sama sekali, mungkin memang belum jodoh atau saatnya memiliki smartphone baru brott, hehe.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com