Netizen anggap Juara MPL ID Season 8 settingan, bukti kurangnya pengetahuan dan kurangnya apresiasi terhadap pemain.
Bagaimana tidak? MPL bagi para pemain Mobile Legends merupakan panggung official pertama dari Moonton untuk membuktikan siapa tim Esports Mobile Legends terhebat di Indonesia.
Akan tetapi, oknum – oknum yang tidak memiliki pengetahuan seputar Esports Mobile Legends malah mencemari dengan kata – kata ‘juara settingan’ atau sudah diatur. Hal ini seperti tidak menghargai jerih payah tim Esports yang sudah bermain.
Dari mereka mulai melakukan latihan berjam – jam, hingga menumbangkan banyak tim kuat lainnya.
Pendapat juara MPL ID Season 8 settingan muncul ketika tim yang berada di bagian bawah bracket, selalu mengalami kekalahan. Memang benar seperti itu yang terjadi, akan tetapi pendapat seperti itu merupakan ‘cocoklogi’ yang sangat kekanak – kanakan.
Bagaimana kalau ternyata tim yang berada di bagian atas yang selalu kalah? Apakah hal tersebut termasuk ke dalam settingan juga? Jadi, bracket seperti apa yang dapat kita sebut sebagai ‘tidak settingan’? Tentu saja pertanyaan tersebut akan muncul untuk menepis pemikiran kekanak – kanakan dari oknum tertentu ini.
Juara MPL Merupakan Harga Diri Pro Player Mobile Legends
Salah satu alasan kuat yang membuat juara MPL bukanlah settingan adalah Piala MPL merupakan harga diri bagi pro player Mobile Legends.
Ketika tim Esports Mobile Legends telah kalah atau hanya mendapat juara 2 bahkan 3 di MPL, tidak sedikit yang merasa gagal dalam mewujudkan visi dan misi dari tim tersebut. Apalagi, kita bisa menjadi bahan ejekan bagi seluruh penikmat Esports Mobile Legends Indonesia.
Bahkan, sampai keluar perumpamaan dari para penonton yang bisa dibilang menyakitkan untuk setiap tim yang kalah. Sebut saja BTR Alpha yang pernah disebut sebagai “Kelinci Percobaan”, atau tim Aura yang pernah disebut sebagai “badut MPL”.
Bahkan tim sekelas Evos pernah mendapatkan kutukan juara Runner Up di MPL Indonesia selama 3 Season. Hal ini juga menjadikan mereka dianggap remeh oleh para tim Esports lainnya.
Siapa yang mau menerima kekalahan seperti itu? Mungkin kamu berfikir sungguh nikmat mendapatkan julukan yang menyakitkan hati itu dan diatur untuk jadi orang yang kalah.
Padahal, para pro player Mobile Legends ini telah menguras otak dan tenaganya untuk dapat bermain di kejuaraan Mobile Legends Premier League (MPL) Indonesia.
Bertanding Hingga 8 Jam
Sebelum pertandingan Grand Final MPL ID Season 8 antara Onic VS RRQ, Onic Esports harus mengalahkan Evos Legends di lower bracket. Berarti, mereka harus mengerahkan pikiran dan tenaga untuk dapat meraih gelar juara pada MPL kali itu sebelum bertemu RRQ.
Apabila ini merupakan settingan, sepertinya lebih baik RRQ langsung saja mengalah di grand final MPL ID Season 8, dan Onic tidak perlu repot – repot menghabiskan waktu pertandingan hingga 8 jam lamanya.
Apalagi konsentrasi yang tinggi bagi para pemain sangat diperlukan untuk memenangkan pertandingan. Salah sedikit, maka jerih payah selama latihan berbulan – bulan hanya akan terbuang sia – sia.
Mungkin bagi kamu yang tidak pernah merasakan bertanding di turnamen Esports, akan menganggap bermain Mobile Legends selama 8 jam tidak melelahkan sama sekali.
Apabila kamu berfikir begitu, maka lebih baik perbanyak pengetahuan seputar Esports yang kamu miliki. Cobalah untuk mengetahui seberapa sakitnya kekalahan dan seberapa pentingnya otak untuk digunakan saat bermain di kancah Esports.
Mafia Esports
Ada yang beranggapan tentang munculnya mafia Esports di MPL ID Season 8 kali ini. Hal ini mungkin saja terjadi, dimana para pemain dibayar lebih besar dari hadiah turnamen itu sendiri untuk mengalah pada pertandingan yang ditentukan (Match Fixing).
Dengan adanya penggemar Mobile Legends yang sangat tinggi di Indonesia yang memberikan uang lebih besar untuk para streamer Mobile Legends, serta hadiah yang sangat kecil diberikan oleh Moonton untuk kejuaraan setingkat MPL, mungkin menjadi dorongan para pemain untuk menerima uang lebih besar dari para Mafia Esports penggila judi tersebut.
Akan tetapi, tim sekelas RRQ sengaja mengalah hanya karena uang? Hal ini sama sekali tidak terbayang oleh saya selaku penikmat Esports Mobile Legends.
RRQ yang saya kenal merupakan tim yang sama sekali tidak banyak tingkah di dunia Esports. Bahkan prestasi – prestasi yang mereka hasilkan sangatlah luar biasa.
Tidak hanya di Esports Mobile Legends, RRQ juga kerap kali mengangkat piala di turnamen – turnamen Esports lainnya. Dan mereka diharuskan untuk tunduk terhadap para mafia Esports itu? Akan sangat menyedihkan apabila hal ini memang benar terjadi.
Nah, itulah pendapat kami seputar netizen yang anggap MPL ID Season 8 settingan, dan bukti bahwa pemikiran tersebut merupakan kurangnya pengetahuan. Apabila kamu memiliki pendapat yang berbeda, silahkan komentar di bawah ya.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Esports atau artikel lainnya dari Jeri. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.