Pesatnya perkembangan dunia teknologi, terutama dunia komputer membuat kita bertanya-tanya gimana sih standar spesifikasi PC gaming tahun 2025. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2025 ini kemungkinan menawarkan tantangannya tersendiri agar PC yang kita gunakan proper untuk diajak bermain game.
Lalui opini ini, author akan mengajakmu menelusuri perubahan standar spesifikasi PC gaming tahun 2025 dari beberapa tahun sebelumnya. Ketimbang penasaran, yuk kita ulik sekarang!
Disclaimer:
Artikel ini merupakan opini pribadi author yang berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah komunitas serta tren terkini di dunia komputer, dan berdasarkan pengalaman author selama geluti perkembangan komputer secara umum.
Daftar isi
Gimana Standar Spesifikasi PC Gaming Tahun 2025?
Biar kalian mendapatkan insight bagaimana sih standar spesifikasi PC kelas gaming di tahun 2025, mungkin beberapa referensi di bawah ini bisa membantumu dalam menentukan komponen terbaik versimu sendiri.
Berapa Jumlah Core yang Ideal di Tahun 2025?
Di tahun 2025, banyaknya jumlah core pada sebuah prosesor jelas akan mempengaruhi performa sebuah perangkat secara keseluruhan, terutama ketika diajak menjalankan aplikasi yang membutuhkan komputasi tinggi, termasuk game.
Bahkan, di tahun 2024 ini saja bukan rahasia umum lagi bahwa jumlah core yang dibutuhkan ada di kisaran 6-8 core, dan tidak menutup kemungkinan di tahun 2025 mendatang jumlah core ideal bakal meningkat jadi ke kisaran 10-16 core. Dikombinasikan mouse gaming dengan polling rate 4-8K, tentulah prosesor kuat menjadi sebuah kewajiban.
Perlu kami garisbawahi bahwa standar jumlah core yang ideal pada sebuah prosesor di tahun 2025 tersebut merupakan kasus di mana kalian merupakan seorang gamer, developer, atau creator yang memang butuh kemampuan komputasi secara maksimal agar dapat bekerja secara efektif, serta efisien.
Di sisi lain, prosesor yang menawarkan 6-8 core saat ini bukan berarti tidak akan mampu menjalankan bermacam game maupun aplikasi kekinian, mengingat kebutuhan komputasi orang pastilah berbeda-beda dan tidak bisa disamarataan.
Motherboard Wajib Support DDR5 dan PCIe 5.0?
Satu dekade pasca peluncuran memori DDR4, sebenarnya author berani menyimpulkan bahwa memori DDR4 sudah obsolete alias ketinggalan zaman. Tetapi, dalam beberapa kasus, memori DDR5 menawarkan peningkatan yang tidak terlalu signifikan untuk pemakaian standar sehari-hari.
Walau demikian, tetapi tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan motherboard yang mendukung DDR5 mengingat harganya kini sudah termasuk affordable, dengan kecepatan yang sudah mulai meningkat dari semenjak awal diperkenalkan.
Sama halnya dengan dukungan PCI Express 5.0 pada sebuah motherboard, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan teknologi tersebut mengingat kecepatan Read dan Write dalam besaran belasan, bahkan puluhan GB/detik tentulah dapat meningkatkan produktivitasmu secara masif.
Selain itu, tidak ada salahnya untuk future-proof komponen PC gaming milikmu dengan mengadopsi teknologi PCIe 5.0, karena kita tinggal menantikan peluncuran GPU keluaran terbaru yang mengadopsi teknologi ini sembari memberikan price-to-performance yang semakin meningkat.
RAM Minimal untuk Gaming, 16GB atau 32GB?
Percaya atau tidak, tetapi standar spesifikasi PC gaming tahun 2025 kelak bakal membutuhkan minimal RAM 32GB agar semakin nyaman untuk menjalankan bermacam aplikasi maupun game, yang artinya RAM 8GB sudah sangat obsolete sekali dan kurang ideal bahkan untuk berselancar di dunia maya dengan Windows 10 Ghost Spectre sekalipun.
Author mencontohkan, semisal pekerjaan mengharuskan kalian berada di depan layar, untuk melakukan research informasi menarik, browsing, serta membuat postingan di media sosial, RAM 16GB adalah besaran memori teraman untuk saat ini agar perangkat yang kalian gunakan tidak kehabisan memori, sampai-sampai mengakibatkan crash.
Untuk meminimalisir hal tersebut, maka author meyakini bahwa RAM 32GB adalah the next golden standard agar performa perangkat yang kalian gunakan tidak mengalami kendala. Ditambah, beberapa aplikasi terkini juga memakan RAM yang cukup banyak, sehingga mengharuskan user untuk menutup beberapa aplikasi agar optimal.
Dalam beberapa kasus, author bahkan berpikir bahwa bisa jadi RAM 64GB akan lebih future-proof, terlebih melihat perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang bisa saja kalian pasang di perangkat kalian untuk mempermudah keseharian. Makes sense, ‘kan?
Hype RTX, Gimana Nasib iGPU dan GPU Lawas?
Bukan rahasia umum lagi kalau standar spesifikasi PC gaming tahun 2025 akan ditentukan oleh GPU yang kalian pilih. Gamer zaman sekarang terlihat demen memamerkan resolusi 4K dengan pengaturan grafis rata kanan plus ray tracing, yang artinya GPU RTX 4000 adalah sebuah kewajiban untuk memberikan kepuasan tersebut.
Bahkan ketika gamer zaman now tidak mencari resolusi 4K sekalipun, beberapa gamer lainnya bahkan mencari refresh rate setinggi mungkin agar mampu memberikan mereka pengalaman bermain yang lebih imersif, terutama ketika PC tersebut diajak bermain game kompetitif sekelas PUBG, Valorant, Counter-Strike 2, dan game sejenis.
Namun, kembali ke poin “kebutuhan komputasi yang berbeda-beda antar user”, sangat jelas hal ini bukanlah pertanda bahwa iGPU dan beberapa GPU lawas menjadi obsolete. Berbeda dari RAM dan prosesor, bahkan iGPU dan GPU lawas sekalipun dapat dijadikan placeholder, bahkan untuk mainkan game dengan konsekuensi pengaturan yang wajib disesuaikan.
Kalau author pribadi sih, tidak terlalu mempermasalahkan hal ini karena hanya memainkan game ringan seperti Strinova (yang sesekali di-record), dan beberapa game Android dengan gunakan emulator pada monitor 22” yang memiliki refresh rate 60Hz secara kasual.
HDD Sudah Mulai Ditinggalkan?
Walau menawarkan harga yang murah, tetapi faktanya semakin hari kita bisa melihat bahwa semakin jarang orang yang gunakan HDD di perangkat yang mereka gunakan, kecuali benar-benar terpaksa dan belum memiliki dana untuk membeli SSD. Selain gampang rusak karena goncangan, kecepatan Read dan Write pada HDD terlalu lambat untuk standar sekarang.
Author yakin, kebanyakan orang akan lebih memilih untuk membeli SSD 1TB ketimbang HDD 2TB, karena perbedaan pada kecepatan Read dan Write-nya memang sejauh itu. Dengan gunakan SSD (SATA sekalipun), hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada proses loading pada aplikasi maupun game sehingga tidak banyak menyita waktu.
PSU Berkapasitas Besar Bakal Jadi Standar Baru?
Sebagaimana yang bisa kalian lihat pada kemampuan prosesor serta GPU yang semakin meningkat, bukan rahasia umum lagi kalau PSU dengan kapasitas besar (di atas 750W) bakal menjadi standar baru, terutama untuk kalian yang merupakan gamer yang bermain secara kompetitif maupun mengincar pengaturan rata kanan.
Meski disokong dengan teknologi terbaru, tetapi GPU entry-level sampai mid-range kerap dicap tidak mampu untuk memberikan pengalaman terbaik bagi mereka yang serius di dunia game serta content creation. Malah, beberapa orang saat ini tidak terlalu memedulikan konsumsi daya, dan lebih mengincar performa.
Air Cooling atau Liquid Cooling, Mana yang Lebih Ideal?
Konsumsi daya yang dibutuhkan oleh sebuah prosesor dengan jumlah core dan thread masif, tentulah membutuhkan heatsink yang mumpuni untuk menjinakkan suhu yang dihasilkan sebuah prosesor, terlepas dari air cooling maupun liquid cooling alias yang penting adem.
Menurut author, antara air cooling maupun liquid cooling ini sebenarnya tidak menawarkan perbedaan masif terlebih bila harganya sama. Yang harus menjadi concern adalah ukuran case, termasuk sirkulasi udara pada case tersebut, apakah memiliki ukuran kecil atau besar karena akan sangat mempengaruhi sirkulasi udara di dalamnya.
Monitor dengan Refresh Rate Tinggi Jadi Kewajiban?
Jujurly, iya pake banget. Namun, sebenarnya monitor dengan refresh rate tinggi ini lebih mengarah ke kurangnya suplai monitor yang menawarkan refresh rate standar dengan harga yang masuk akal. Kebanyakan dari kita mau tidak mau membeli monitor dengan refresh rate tinggi karena harga dan kualitasnya lebih masuk akal. Benar atau benar?
Ibaratnya gini sih brott, kalau monitor 22” dengan refresh rate 100-120Hz sekarang dibanderol mulai dari 1 Juta Rupiah (bahkan ada yang lebih murah), bukankah monitor “standar” 60Hz (dan bermerk bagus) harusnya di kisaran 500-600 Ribu Rupiah? Jadi, secara tidak langsung fenomena ini menciptakan kelucuannya tersendiri, ‘kan?
Jadi, itulah sedikit opini dari kami tentang standar spesifikasi PC gaming tahun 2025 yang mungkin bisa menjadi insight buat kalian. Gimana menurut kalian, apakah opini ini terasa relevan, atau malah sebaliknya? Yuk, bagikan komentar kalian di bawah!
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.