Orang Ini Habiskan $4000 Hanya untuk Mainkan No Man’s Sky

no man sky
Fans berat No Man’s Sky rela habiskan uang ribuan dolar demi memainkan game kesayangannya.

Blake Patterson, itulah nama orang yang sangat terobsesi dengan game eksplorasi ruang angkasa No Man’s Sky. Ia telah habiskan lebih dari 400 jam, telah mengeksplorasi 415 planet dan 135 tata surya untuk memainkan No Man’s Sky. Blake sempat menjadi orang yang dibenci dari komunitas gamer di Twitter yang tidak menemukan keseruan bermain No Man’s Sky kesukaannya, bahkan istri dan anak perempuannya-pun sudah lelah mendengar celotehan Blake mengenai No Man’s Sky. Lalu, apa yang membuat Blake sangat terobsesi game yang disebut-sebut memiliki citra buruk saat pemasarannya ini hingga menghabiskan uang $4000? Simak cerita Blake yang kami rangkum dari Polygon.

Blake mendengar kabar tentang No Man’s Sky pertamakali pada musim panas tahun 2015 lalu. Ia kagum pada preview gamenya dan tidak sabar untuk segera memainkannya. Blake kemudian membeli versi digitalnya di PS4 setelah gamenya dirilis dan langsung jatuh cinta pada gamenya. Setiap hari ia lalui dengan menikmati keindahan planet No Man’s Sky dan berjuang untuk melanjutkan petualangan antar planet dan galaksinya. Blake kemudian berpikir bahwa, game ini jauh lebih luas dan lebih baik dibanding game yang sebelumnya pernah ia beli di Mac, Elite: Dangerous yang telah membuatnya bosan. Dari sinilah ia mulai menghabiskan uangnya untuk video game.

Ia kemudian membeli curved monitor 32 inch 1920×1080 dan memainkannya di PS4 selama beberapa hari dengan “rasa” yang menurutnya baru dan lebih baik dibanding memainkannya melalui TV biasa. Tidak puas sampai di situ, Blake ingin menikmati No Man’s Sky dengan lebih baik lagi. Ia kemudian memutuskan untuk merakit PC Gaming dengan spesifikasi high-end khusus untuk memainkan No Man’s Sky.

60 fps atau lebih tinggi dengan field of view yang dapat diatur sesuka hati, plus mod support adalah tujuannya. Karena Blake telah lama tidak merakit PC sejak 18 tahun silam, ia kemudian mempelajari hardware PC terbaru selama beberapa hari. Setelah part PCnya tiba di rumahnya, ia kemudian merakit PC Gamingnya dengan spesifikasi Skylake i7 6700K, ASUS Z170-Pro, NVIDIA GTX1080, SSD, dan RAM 16GB. Ia tak lupa membeli gamenya di Steam dan memainkannya dari awal.

Bermain dari PS4 ke PC memberinya pengalaman yang sangat luar biasa. Bagaimana tidak? No Man’s Sky di PS4 disetting 30 fps dan 75 persen field of view, sementara di PC ia menikmatinya dengan 60 fps dan field of view sebesar 95 persen dan itu masih bisa ia rubah sesuka hati. Bulan demi bulan berlalu, ia kemudian membeli banyak merchandise No Man’s Sky seperti baju, mainan, stiker, poster, dan No Man’s Sky Explorer’s Edition box set. 3 kali Blake membeli No Man’s Sky tanpa ada penyesalan sama sekali. Tidak berhenti sampai di situ, Blake kemudian mengganti monitor Samsungnya dengan monitor 32 inch ASUS 75Hz yang mampu menampilkan display 2560×1440 pixel. Perpindahan dari 60 fps ke 75 fps tentunya memberikan pengalaman bermain yang lebih baik lagi.

Setelah ia menanyakan setting GPU ke forum teknologi dengan banyak balasan yang mengatakan bahwa ia memiliki PC yang super kuat hanya untuk memainkan No Man’s Sky, ia tersadar. Blake kemudian kembali menghitung berapa dolar yang telah ia keluarkan demi game kesayangannya tersebut. Ia kemudian mendapati bahwa dirinya telah menghabiskan $4,373 USD hanya untuk sebuah game seharga $60. Gila? Menurut saya pribadi cukup gila, apalagi No Man’s Sky tidak begitu membutuhkan spesifikasi setinggi yang Blake buat.

Uang yang Blake habiskan paling banyak adalah untuk membeli hardware PC yang tentunya bisa dipakai lebih dari sekedar memainkan No Man’s Sky. Ia mengatakan bahwa pembelian hardware PC tersebut masuk pada “uang yang dihabiskan untuk No Man’s Sky”, Blake sama sekali tidak tertarik untuk menggunakan Windows PC. Kebanyakan dari pekerjaannya ia kerjakan menggunakan iMac. Meskipun tidak pernah menyebutkan apapun tentang game lain selain No Man’s Sky, namun Blake juga menginstall game lain seperti The Witcher 3, Dirt Rally, Forza 3, dan Elite Dangerous. Tentunya kebanyakan waktu Blake dihabiskan untuk memainkan No Man’s Sky daripada game-game tersebut.

Lalu, apa alasan Blake menghabiskan uangnya untuk No Man’s Sky? Ia mengatakan bahwa, sejak dahulu ia memimpikan game seperti No Man’s Sky, menarik, memiliki alternate universe yang sangat luas dimana ia bisa menjelajahinya sesuka hati. Meskipun pada kenyataannya universe di No Man’s Sky adalah procedurally generated dan bahkan developernya sendiri tidak bisa menjelaskan semua yang ada di dalamnya, menurutnya ada rasa yang berbeda bagi Blake ketika menemukan dunia baru, menandainya lalu pergi ke tempat baru selanjutnya.

Blake berpendapat bahwa, No Man’s Sky adalah sebuah pencapaian yang sangat mencengangkan dan game tersebut merupakan game yang benar-benar memberikan pengalaman “lari ke dunia lain”. Bagi Blake, No Man’s Sky merupakan game yang sangat bernilai di setiap sen miliknya.

Kasus Blake di atas merupakan satu dari banyak contoh bagaimana seseorang memiliki passion di masing-masing bidangnya. Menurut saya pribadi ini adalah hal yang sangat wajar, terlepas dari banyaknya gamer yang mungkin “membenci” game yang dimainkan Blake.

Setiap orang memiliki point of interestnya sendiri, sama seperti berpendapat. Sudah sewajarnya orang lain menghargai pendapatnya tanpa harus ter-trigger rasa apapun. Sama seperti misalnya ketika ada orang yang mengatakan bahwa Point Blank itu bagus dan Counter Strike itu jelek, yang mana kita juga harus menghargai pendapat mereka. Mungkin mereka sama seperti Blake yang melihat Point Blank atau Counter Strike dari pandangan yang berbeda.

Source: Polygon

Exit mobile version