Overwatch, siapa sangka game baru buatan Blizzard setelah 17 tahun lamanya menghadirkan stigma yang sangat positif bagi Blizzard, namun mungkin negatif bagi dompet para player-nya. Blizzard sukses menghantarkan Overwatch menjadi game yang mendapatkan peringkat pertama penjualan digitalnya bulan Mei lalu di PC menurut SuperData Research. Di sisi lain, Overwatch menduduki peringkat ke-5 dari total penjualan digitalnya di console. Data ini sudah termasuk microtransaction dan full-game download dari Battle.net, Xbox Store, dan PlayStation Store. Ini cukup untuk menghasilkan sekitar 269 juta dolar Amerika atau sekitar 3.6 triliun rupiah (kurs 24 juni 2016) untuk penghasilannya bulan Mei lalu, fantastis!
SuperData menyebutkan bahwa, industri game (Blizzard) seharga 99.6 triliun dolar Amerika tersebut meraup keuntungan sebesar 6 triliun dolar Amerika pada bulan Mei 2016 dari total penjualan digital dari console, PC, mobile, dan web. Keuntungan ini naik 11% berkat penjualan Overwatch yang dijual seharga $40 di PC (Standard Edition), $60 (Origins Edition), dan $60 di console (Origins Edition). Game ini menjadi game terlaris bulan Mei lalu.
Tentunya SuperData tidak memberikan data secara asal-asalan. Data penjualan ini mereka peroleh dari tracking data point-of-sale dari publisher, developer, dan beberapa channel distribusi Overwatch. Analyst dan Chief Executive dari SuperData, Joost van Dreunen mengatakan bahwa, saat ini Overwatch menguasai pasar.
Pendatang baru pada bulan ini adalah Overwatch, yang meraup keuntungan sekitar 269 juta dolar Amerika baik dari PC maupun console. Ini diperkuat dengan tingginya minat para penonton online yang sukses menghantarkan game ini pada posisi ke-5 di seluruh channel livestreaming sebagai salah satu game yang sering dijadikan livestreaming.
Overwatch telah menarik berjuta pasang mata player dan mengubur harapan game lain untuk berkompetisi dengan game ini. Sebut saja Battleborn milik 2K Games dan Gearbox yang banyak ditinggalkan fansnya.
Sementara Battleborn milik Take-Two (Induk Perusahaan 2K Games) memiliki performa yang buruk jika dibandingkan Overwatch. Battleborn hanya mendapatkan keuntungan sebesar 11 juta dolar Amerika dari penjualan digitalnya. – van Dreunen.
Disaat Battleborn hanya datang dan pergi seperti game-game lain, Overwatch justru baru akan memulai debutnya.
Meskipun Overwatch bukan game free-to-play, namun Blizzard sudah merencanakan bisnis jangka panjang dengan menawarkan berbagai macam item salah satunya seperti in-game skin, lootbox, action figure, dan yang lain. – van Dreunen.
Overwatch berikan lootbox yang berfungsi seperti gacha di game-game mobile lain. Lootbox ini bisa kamu dapatkan secara gratis saat levelmu meningkat, atau dengan membelinya langsung di gamenya.
Meskipun game ini kenyataannya sangat laris di luar sana, bagaimana dengan Indonesia dan negara-negara Asia lain selain Korea dan Jepang yang telah melakukan berbagai turnamen eSport profesional? Apakah Overwatch juga bisa memalingkan dunia gamingmu yang sekarang atau, kamu masih ingin bertahan dan tetap menunggu Overwatch didiskon? Perlu diketahui bahwa, game buatan Blizzard umumnya didiskon setelah bertahun-tahun rilis, bahkan game yang termasuk gagal sekelas Diablo 3 yang kemudian diperbaiki oleh Blizzard baru didiskon setelah dua tahun setelah gamenya dirilis.
Source: venturebeat