Tuntut agar jabatannya digulingkan.
Activision Blizzard baru-baru ini telah terpaksa melakukan aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal kepada para karyawannya. Diberhentikannya karyawan yang berjumlah sekitar 760 orang itu kabarnya merupakan buah dari siasat Activison-Blizzard, khususnya Blizzard untuk mengefisiensikan tingkat efektivitas mereka dalam memproduksi sejumlah game-game baru.
Akan tetapi, melihat bahwa ini adalah sebuah langkah yang cukup mengejutkan bagi Blizzard, beragam resiko dan konsekuensi tentunya juga akan menjadi bentuk penerimaan yang tak terhindarkan oleh mereka. Karena aksi PHK massal yang telah dilaksanakannya tersebut selama ini ternyata telah memicu amarah dari sekolompok aktivis pekerja yang menamai diri mereka sebagai Game Workers Unite.
Sejak tanggal 13 Febuari kemarin, kelompok advokasi untuk para pekerja di industri video game ini menggalang sebuah demonstrasi kampanye yang ditujukan khusus untuk Bobby Kotick, selaku CEO Activision Blizzard sekarang.
Upending 800 workers’ lives while raking in millions in bonuses for you and your c-suite buddies isn’t leadership, it’s theft.
We, the workers of Activision and their friends, have had enough. Join us in saying that it’s time to #FireBobbyKotick. ??????
— Game Workers Unite ?????? GDC (@GameWorkers) February 13, 2019
Mereka menganggap bahwa keputusan Bobby Kotick yang memecat hampir 800 orang bawahannya sembari berhasil meraup banyak keuntungan untuk kepentingannya sendiri adalah suatu bentuk perampokan. Para serikat pekerja yang sebagian berasal dari para eks karyawan Activision-Blizzard yang sakit hati tersebut tak ketinggalan juga ingin menyuarakan agar Bobby Kotick segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Para kelompok Game Workers Unite ini lalu menjelaskan lebih lanjut bila sungguh sangat serakah sekali bagi Activision-Blizzard untuk memecat ratusan karyawan ketika di saat yang bersamaan mereka berhasil mencatatkan jumlah keuntungan yang tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan gaji $30 Juta yang diterima oleh Kotick selama menjabat sebagai CEO pun mereka sebut sebagai hasil akumulasi gaji curian yang seharusnya menjadi milik para karyawan.
Not convinced Kotick’s leadership is anything but greedy and exploitative?
Iwata, as CEO of Nintendo, cut his own pay during times of trouble to ensure no employees would lose their jobs.
And Activision saw record profits this year! They have no excuse. #FireBobbyKotick
— Game Workers Unite ?????? GDC (@GameWorkers) February 13, 2019
Kontroversi dari penunjukan Dennis Burkin sebagai CFO (Chief Finance Officer) sendiri juga tak luput dari bentuk jangkauan protes mereka. Terutama tentang beredarnya kabar bahwa Dennis telah menerima secara langsung uang bonus sebesar $ 15 juta ketika baru pertama kali menjabat. Mereka pun lalu membanding-bandingkan aksi Kotick dengan pengorbanan heroik yang sudah dilakukan oleh almarhum Satoru Iwata, mantan CEO Nintendo. Dimana dulu ia pernah dikabarkan rela memotong gajinya sendiri agar para karyawan yang ia pimpin tidak kehilangan pekerjaan.
Pihak Activision-Blizzard sampai saat ini belum memberikan respon apapun terkait bentuk protes Game Workers Unite yang semakin lama mulai semakin nyaring keberadaannya.
Baca pula informasi lain terkait Activision-Blizzard, beserta dengan cerita-cerita menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.