7 Paten Mekanik Game yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Paten Mekanik Game

Paten Mekanik Game – Sepanjang puluhan tahun video game berkembang, deretan fitur, sistem, dan mekanik baru tercipta yang di mana studio lain saling mereplika dan juga meningkatkannya menjadi lebih baik.

Open-world mungkin takkan seperti sekarang apabila GTA 3 tidak merevolusioner industri game, dan genre FPS takkan sesinematik sekaligus imersif saat ini apabila Valve tak pernah luncurkan Half Life.

Meskipun begitu, beberapa studio bertingkah pelit dan tidak mau ide unik mereka ditiru oleh orang lain, setidaknya secara total. Hal ini membuat mereka membuat paten pada fitur atau mekanik tersebut yang membuat studio lain tak dapat menirunya secara blak-blakan.

7 Paten Mekanik Game yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

7 Paten Mekanik Game yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Berikut ini 7 mekanik game yang mungkin tak kamu sadari sudah dipaten studionya.

1. Sistem Nemesis – Middle Earth: Shadow of Mordor/War

Middle Earth: Shadow of Mordor/War

Ketika Middle Earth: Shadow of Mordor rilis pada tahun 2014 lalu, ekspektasi gamer dipecahkan. Game yang awalnya dipandang sebagai “Assassin’s Creed Fantasi” berubah menjadi calon kuat game of the year di tahun tersebut karena sistem nemesis yang begitu unik.

Pada game ini, kamu akan bertemu deretan pemimpin pasukan uruk yang di mana secara dinamis akan merespon aksi yang kamu lakukan. Apabila kamu mati, pangkat mereka akan naik, menjadi lebih kuat, dan lebih sombong ketika bertemu lagi denganmu karena konfrontasi sebelumnya dipandang mudah baginya. Namun ada juga kemungkinan mereka akan bangkit kembali setelah kamu bunuh dan mencoba balas dendam.

Dinamika ini terhadap karakter yang bahkan tak ada korelasi dengan cerita utama membuat Shadow of Mordor sekaligus sekuelnya terasa miliki cerita sampingan yang terasa personal dengan playthrough-mu dan tiap pemain akan miliki pengalaman yang berbeda.

Sistem ini dipaten oleh Warner Bros tepat setelah perilisan game dan ia akan dipergunakan kembali pada game Wonder Woman yang dikembangkan oleh studio yang sama.

2. Dialogue Wheel – Mass Effect

Mass Effect

Mass Effect menjadi game aksi RPG luar angkasa di mana naratif menjadi fokus game. Apa yang terjadi pada cerita bergantung pada keputusan yang pemain ambil saat cutscene, hal ini membuat Bioware ciptakan sistem dialog yang mudah dimengerti sekaligus nyaman diakses lewat tipe kontrol apapun.

Bioware patenkan interface dialog interactive berbentuk roda mereka pada tahun 2006 silam, setahun sebelum rilis Mass Effect pertama. Paten tersebut masih aktif hingga saat ini dan Bioware sendiri telah memanfaatkan sistem serupa ke berbagai game lain mereka di luar Mass Effect seperti Dragon Age.

Sistem opsi dialog tentunya banyak bermunculan di game buatan studio lain seperti Fallout 4, The Witcher 3, Deus Ex, dan game-game lainnya. Tetapi tiada di antaranya menggunakan interface roda yang sama seperti game milik Bioware.

3. Playable Loading – Ridge Racer

Ridge Racer

Menunggu game memuat level itu terkadang memang bikin bosan, apalagi kalau berlangsungnya lama. Maka dari itu, Namco ciptakan ide unik di mana mereka akan munculkan mini-game tersendiri saat loading berlangsung di game Ridge Racer.

Sejak dipatenkan, tak ada studio lain yang mencoba lakukan hal yang sama meski menjadi solusi pintar untuk tetap menarik perhatian pemain saat level selanjutnya dimuat. Paten ini telah berakhir pada tahun 2015 silam.

Namun dengan teknologi SSD yang dimiliki console dan PC zaman sekarang yang membuat game bisa transisi secara instan, tampaknya ide tersebut akan diabaikan meski tidak direstriksi hukum lagi.

4. Panah Navigasi Dinamis – Crazy Taxi

Crazy Taxi

Crazy Taxi ialah game chaotic di mana kamu harus mengantarkan tiap penumpang ke lokasi mereka secepat mungkin. Hal ini membuat game harus miliki sistem navigasi yang mudah dimengerti selama pemain mengendarai mobil.

Game miliki panah hijau besar yang secara dinamis menunjukan arah tujuan penumpang, namun fitur serupa tidak muncul di game lain karena Sega mengajukan paten akan sistem tersebut sejak tahun 1998.

Karena paten ini, game The Simpsons: Road Rage sempat terlibat masalah hukum karena miliki sistem serupa di tahun 2003 silam. Paten ini telah berakhir pada tahun 2018 silam, maka besar kemungkinan akan ada banyak game lain kembali menggunakan panah ini.

5. Posisi Terakhir Ketahuan Musuh dan Eksekusi Kompak – Splinter Cell Conviction

Splinter Cell Conviction

Splinter Cell Conviction mungkin tak menjadi seri yang dipuja-puja fans layaknya iterasi-iterasi sebelumnya, tetapi game tersebut miliki beberapa fitur unik yang perlu diapreasiasi. Salah satunya ialah sistem last known position yang game implementasi yang di mana game secara visual akan memberi tahu di mana musuh melihat posisimu. Maka pemain, khususnya pendatang baru di franchise ini sekaligus genre stealth tahu untuk tidak mendatangi titik tersebut.

Fitur lain yang dipaten oleh Ubisoft ialah sistem mark and execute yang berarti pemain akan menandai siapa yang akan mereka bunuh sebelum menekan tombol eksekusi di mana karakter akan membunuh semuanya secara instan dan kompak.

Keduanya dimanfaatkan ke berbagai game Ubisoft lainnya mulai dari Assassin’s Creed hingga Ghost Recon baru yang kini telah diperbarui lagi agar sistem eksekusinya dapat dilakukan dalam konsep co-op.

6. Sistem Ping Lengkap – Apex Legends

Apex Legends

Apex Legends dirilis mendadak oleh Respawn Entertainment yang ikut terjun dalam hype battle-royale yang dipopulerkan oleh PUBG. Game ini sukses hingga saat ini dalam deretan kompetitor battle-royale lainnya yang banyak gagal. Bahkan dapat dibilang Apex Legends menginspirasi game kompetitornya lewat fitur yang terkesan sepele tapi besar dampaknya – sistem ping.

Apex Legends miliki sistem ping yang begitu lengkap di mana kamu dapat menandai lokasi musuh, keberadaan item penting, dan deretan komunikasi lainnya yang membuat kamu bisa bermain dengan kumpulan orang asing tanpa harus berkomunikasi lewat mic.

Untuk game yang tergolong kompetitif dan setiap informasi itu penting, melihat pemain dapat memainkannya tanpa harus berbicara secara langsung menjadi sebuah fitur aksesbilitas yang revolusioner karena tak hanya membantu mereka dengan disabilitas, tetapi juga mengurangi toxicity.

Saking bagusnya sistem ping di Apex Legends, EA langsung mematenkannya agar tak dicontek studio lain, khususnya para kompetitor di Battle Royale. Meskipun begitu, beberapa game lain tetap terinspirasi untuk membawa sistem ping ke dalam game mereka, walau tidak selengkap dan sekompleks apa yang dimiliki Apex Legends.

7. Ascend dan Deretan Fitur Baru Lainnya – The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom

The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom

The Legend of Zelda: Breath of the Wild tak hanya merevolusi franchise tersebut, tetapi juga game petualangan open-world lainnya. Meski tak banyak yang dilakukan Nintendo terhadap formula open-world yang sudah ada, banyak game lain khususnya dengan tema fantasi mengambil inspirasi dari game ini seperti Elden Ring dan tentu saja Genshin Impact.

Khususnya Genshin Impact, seperti yang diketahui game dari Hoyoverse tersebut mengambil banyak inspirasi dari Breath of the Wild dan sempat memicu drama hingga seorang fans membanting PS4 dalam acara promosi game tersebut.

Seolah-olah belajar dari pengalaman tersebut, Nintendo langsung mematenkan deretan fitur yang unik pada sekuel ini. Salah satu di antaranya ialah mekanik di mana pemain dapat menembus dinding secara vertikal secara instan untuk lewati sesi memanjat yang lama khususnya ketika berada di dalam gua.


Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Game Terbaik beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version