PC vs Laptop — Mending Beli yang Mana untuk Gaming?

PC vs Laptop

PC vs Laptop – Aktivitas gaming sekarang sudah menjadi hal lumrah dilakukan sehari-hari. Siapapun sepertinya sudah pernah setidaknya memainkan game sekali dalam hidupnya. Banyak juga yang menggunakan PC atau laptop pribadi mereka untuk bermain game.

PC vs Laptop, Mana yang Lebih Direkomendasikan untuk Gaming

Tapi apa sih sebenarnya yang membedakan PC Desktop dan Laptop Gaming? Selain alasan form-factor yang sudah jelas. Jika ditawarkan kedua perangkat tersebut, bagusnya milih yang mana? Penulis kali ini ingin membahas mana yang seharusnya kalian pilih sebagai komputer gaming kalian supaya tidak salah membeli.

Perbedaan Utama PC Gaming atau Laptop Gaming

Mending PC apa laptop, nih

Secara fungsi keduanya sama-sama saja sebenarnya. Keduanya bisa menggunakan sistem operasi Windows atau Linux. Sama-sama menggunakan prosesor dari dua kubu Intel maupun AMD. Perbedaan yang semua orang tahu biasanya adalah ukuran dan portabilitas.

PC gaming atau sebutannya desktop PC punya ukuran yang besar dan komponen yang terpisah-pisah. Sehingga PC gaming biasanya tidak cocok untuk dibawa bepergian dan diperuntukkan bagi kalian yang ingin punya setup permanen.

Kebalikannya, laptop gaming memang diciptakan sebagai alternatif mesin gaming yang bisa dibawa-bawa. Kalian bisa bermain game dimana saja mau di cafe, rumah teman, teras rumah, atau kantor sekali pun (jangan sampai ketahuan atasan ya hehe).

PC vs Laptop – Pros dan Cons

Salah satu laptop buat gaming

Keduanya sama-sama baik tapi apa saja yang perlu kalian pertimbangkan sebelum memutuskan membeli salah satu. Ada beberapa pros dan cons yang perlu kalian tahu sebelumnya. Mari kita mulai bahas dari pros-nya dulu deh.

Pros PC Gaming dan Laptop Gaming

PC Desktop gaming yang lebih komplit

PC gaming punya keunggulan dari segi penggunaan jangka panjang. Kalian bisa dengan gampang meng-upgrade parts PC kalian bila merasa game yang kalian mainkan itu sudah membuat PC kalian kewalahan.

Sebagai contoh kalian punya RAM 4GB dan ingin memainkan game-game Triple A zaman now dengan settingan grafis lebih tinggi. RAM sebesar itu tentu tidak mencukupi standar rekomendasi yang diberikan gamenya. Solusinya kalian tetap bisa membeli RAM 16GB atau bahkan 32GB yang tersedia di marketplace.

Semua komponen PC lebih modular dan bisa kalian upgrade kapan saja walau ada beberapa perintilan yang dibatasi oleh vendor dengan alasan kompabilitas. Tetapi urusan upgrade meng-upgrade tidak ada yang bisa mengalahkan PC.

Kalau kalian merakit PC gaming sendiri, kalian bisa lebih leluasa memilih parts yang tersedia menyesuaikan dengan bajet kantong kalian dan memangkas hal-hal yang tidak begitu esensial. Kalian bisa membaca artikel Gamebrott guide memilih parts seperti Power Supply atau informasi seputar chipset motherboard.

Beralih ke laptop untuk gaming, sebenarnya ada keunggulan selain portabilitas yang ditawarkan. Salah satunya adalah penggunaan daya listrik yang lebih kecil dibanding PC desktop gaming. Komponen laptop biasanya dirancang lebih kecil dan memangkas suhu yang dihasilkan agar tidak kepanasan. Otomatis daya yang dipakai harus lebih kecil karena formulanya: lebih banyak daya berarti lebih panas.

Namun perlu diperhatikan ada juga laptop gaming yang membawa komponen kelas desktop tetapi diimbangi dengan cooling yang mumpuni juga. Biasanya laptop kelas sultan yang disematkan spesifikasi seperti itu.

Cons dari PC dan Laptop Gaming

Gaming di laptop lebih minimalis

Setelah tahu yang manis-manisnya, sekarang kalian harus paham kekurangan dari kedua pilihan diatas. Mulai dari PC, kekurangan pertama bisa dari harga komponen yang tidak menentu. Poin ini sebenarnya bisa menjadi keunggulan ataupun kekurangan. Tergantung kalian menilainya bagaimana.

Penulis rasa kalian yang membeli PC untuk gaming tentu harus siap dengan konsekuensi harga komponen apalagi kartu grafis yang memakan biaya paling banyak dari seluruh bajet rakitan kalian. Bagian lain bisa dipangkas seperti membeli motherboard yang entry level saja. Tapi sebagai mesin gaming, kartu grafis hampir tidak bisa dikompromi.

Masalah upgradeupgrade di PC juga terbatas jika kalian membeli PC pre-built buatan vendor ternama seperti Alienware, Lenovo, dkk. Pasalnya, PC seperti itu sudah dirancang oleh para vendor menggunakan komponen yang tidak dapat diganti dengan komponen aftermarket.

Mereka biasanya menggunakan motherboard khusus atau case yang sudah ter-integrasi sedemikian rupa sehingga kalian mau tidak mau harus membeli lagi dari mereka jika ada komponen yang bermasalah yang bisa mereka charge harga setinggi mungkin.

Potret gamer main di PC desktop

Masalah serupa juga terjadi di laptop gaming atau bahkan laptop secara umum. Komponen dalam laptop sangat tidak modular dan menawarkan opsi upgrade yang sangat minim. Beberapa vendor untungnya masih menyediakan opsi slot RAM atau storage yang bisa kita tambah kedepannya walau tetap saja sangat terbatas.

Walaupun tidak jarang juga vendor yang memangkas opsi tersebut di laptop-laptop gaming entry level dan mengunci “fitur” tersebut untuk disematkan ke jajaran laptop kelas menengah ke atas.

Selain itu laptop juga biasanya punya jumlah USB port yang lebih sedikit jumlahnya. Kalian harus membeli lagi USB Hub secara terpisah bila membutuhkan banyak koneksi yang tersambung ke laptop kalian.

Sisi harga laptop gaming relatif lebih tinggi bila dibandingkan PC gaming dengan spesifikasi setara. Meskipun kita bisa berdalih laptop gaming sudah termasuk dengan layar dan peripheral seperti trackpad dan keyboard. Namun kita tidak diberikan opsi untuk memilih jenis panel apa yang kita mau dan keyboard laptop biasanya kurang nyaman digunakan untuk mengetik dalam durasi lama (ini murni opini penulis saja).

Kesimpulan

Jadi ini main di laptop atau PC?

Nah dari berbagai poin diatas bisa kita simpulkan, tidak ada pilihan yang 100% benar dan kalian bisa menilai sendiri keunggulan dan kekurangan masing-masing sesuai use case dan planning kalian seperti genre game yang akan kalian mainkan. Bila kalian memainkan game esport mainstream tentu tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu tinggi.

Apakah kalian juga butuh portabilitas seperti sekalian membawa laptop ke kantor untuk urusan kerja. Tentu pilih laptop yang tidak begitu berat namun tetap punya performa gaming mumpuni.

Namun untuk yang sekadar gaming santai di rumah kalian bisa memilih PC gaming dan menghemat biaya. Pemilihan komponen juga bisa menyesuaikan bajet yang kalian punya. Saran penulis sih usahakan riset dulu bila ingin beli PC prebuilt karena biasanya biaya merakit sendiri lebih terjangkau namun kalian harus meluangkan waktu untuk memasang komponen-komponen yang pakai.

Itulah beberapa poin penting pembahasan mending PC gaming atau laptop gaming yang kalian jadikan gaming rig. Kalian bisa membaca panduan kami terkait rakitan PC gaming 5 jutaan yang sudah mampu mainkan game setara PlayStation 5. Menurut kalian mending mana, PC atau laptop gaming? Bagi pendapat kalian ya.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait TECH atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version