Baru-baru ini Valve baru saja menambahkan update baru untuk Dota 2 yang bertajuk Spring Cleaning. Dalam update tersebut, Valve juga menambahkan kebijakan baru terkait banned untuk para pemain Dota 2. Terlebih untuk para pemain dengan sikap negatif, seperti feeding, abandoning, player abuse dan hal-hal negatif lainnya bisa mendapatkan ban secara otomatis selama 6 bulan lamanya.
Belakangan ini ada salah satu player Dota 2 dengan nama yang tidak diketahui yang melaporkan bahwa dirinya terkena banned karena leaving/afk. Namun dia mengaku tidak melakukan hal tersebut saat bermain Dota 2 dengan akunnya. Bahkan perilaku di profil Dota 2-nya sendiri masuk dalam kategori baik.
Meskipun begitu, pihak Valve sendiri merespon atas laporannya tersebut. Menurut Valve akun tersebut terdeteksi melakukan beberapa tindakan yang merugikan dalam komunitas Dota 2, beberapa tindakan tersebut seperti :
- Dengan sengaja melakukan boosting MMR untuk akun tertentu
- Mendapatkan report secara berlebihan dari pemain lain
- Membeli, menjual, bahkan melakukan kegiatan tukar-menukar dengan akun MMR boosting
- Melakukan tindakan curang yang memudahkan saat bermain menggunakan aplikasi pihak ketiga
- Bersekongkol dengan pemain lain atau bot dengan cara yang tidak dianjurkan saat menghabisi masa low priority
Berikut screenshot yang diambil terkait pelaporan tersebut :
Menyikapi hal tersebut, pada dasarnya Valve ingin memberantas para pemain Dota 2 yang melakukan jasa boosting MMR. Hal tersebut memang sangat dirasakan bagi para pemain dengan bracket MMR tinggi. Pada saat bermain bertemu dengan MMR dengan jumlah rata-rata yang sama namun saat bermain seperti pemain dengan MMR dibawahnya. Well, semoga dengan hadirnya kebijakan baru tersebut komunitas Dota 2 bisa semakin maju dan bersih dari para boosting MMR. Good job Volvo dan semoga sang pemilik akun tersebut bisa memetik hikmahnya.