Menjadi pemain profesional E-Sport tak berarti kamu hanya harus bertingkah sopan dan ramah saat turnamen saja, saat bermain biasa kamu juga harus bisa bersikap sportif dan menjauhi perilaku toxic yang dapat merusak kesenangan pemain lain.
Pemain professional Starcraft 2 bernama Szymon “Guru” Nieci?g harus menelan pil pahit setelah mengirimkan pesan 3 kata yang pendek namun begitu offensive bagi banyak orang. Saat bermain melawan Dario ” TLO ” Wünsch yang saat itu sedang streaming lewat Twitch, Guru menuliskan “I hate muslims” di menit awal pertandingan.
TLO terkejut akan sikap pemain dari Polandia tersebut dan dengan cepat langsung melaporkan pemain tersebut untuk alasan abusive chat, dia juga menuliskan “xenophobic” pada deskripsi report-nya yang berarti rasa benci kepada masyarakat dari negara lain. Namun siapa sangka jika 3 kata tersebut tak hanya membuat pemain tersebut dapatkan 1 report namun juga membuatnya dilepaskan dari tim yang kini dia tempati.
True Esport, tim dimana Guru bermain, lewat Twitter mengumumkan telah melepas pemain tersebut karena tidak senang dengan opini yang Guru sampaikan saat bermain bersama TLO. Guru telah bermain di tim tersebut selama hampir dari 2 tahun dan berhasil memenangkan beberapa turnamen selama bermain di tim tersebut. Sangat disayangkan dia harus “diusir” begitu saja dari tim hanya karena pesan 3 kata yang dia kirim tanpa pikir panjang lagi.
We distance ourselfes from what Guru said on @LiquidTLO‘s stream. We don’t share his opinions and he is not part of the team anymore.
— True eSport (@TeS_eSport) November 9, 2016
Berikut adalah cuplikan dari stream TLO yang menunjukkan sifat “xenophobic” yang dipertunjukkan oleh Guru bahkan sebelum pertanding mencapai satu menit. Hal ini mengajari kita semua untuk berpikir 2 kali terlebih dahulu sebelum mengucapakan sesuatu saat online, khususnya di game multiplayer kompetitif seperti Starcraft 2 ini.
Source: Gameplayersreview