Relevansi Steam akan semakin menurun seiring dengan berkembangnya Discord ?
Bermain game sambil berkomunikasi melalui voice chat bersama dengan teman-temanmu memang sangatlah mengasyikan. Sayangnya meski Steam juga memiliki fitur seperti ini, tidak ada yang jauh lebih simpel, mudah, ataupun seefisien Discord dalam menyalurkan hasrat para gamer untuk bersosialisasi. Sehingga untuk sementara, Steam hanya lebih unggul dalam segi menyediakan banyak game berharga miring kepada para konsumen setianya.
Dari paragraf di atas, membandingkan Discord dan Steam memang terkesan tidak Apple to Apple. Karena fokus utama dari kedua platform tersebut sangatlah berbanding terbalik. Tapi, sebuah perusahaan media intelijen yang bergerak dalam menganalisa perkembangan pasar di dunia video game yaitu Super Data, baru-baru ini memberikan sebuah statement yang cukup mengejutkan terkait dengan masa depan kedua platform tersebut.
Diwakilkan secara langsung oleh Carter Rogers, beliau menyatakan bahwa perlahan-lahan Steam sedang mengalami semacam krisis yang menariknya tidak hanya disebabkan karena semakin menjamur dan berkembangnya keberadaan toko-toko game digital lain, seperti Windows Store, GOG, Origin, Uplay, PS Store, dan sebagainya. Melainkan juga karena hadirnya sebuah chat app untuk para gamer seperti Discord.
Jumlah game AAA di Steam juga akan turun ?
Selain dikenal sebagai toko game digital dengan harga diskonnya yang bisa bikin kalian klepek-klepek, Steam juga mempunyai fitur dalam memfasilitasi kebutuhan para gamer untuk bercengkrama satu sama lain lewat fitur social chatnya. Namun ia mengungkapkan jika semakin banyak gamer yang lebih meluangkan waktunya untuk menggunakan Discord, maka posisi Steam sebagai platform untuk bersosialisasi akan menjadi semakin lemah di mata mereka.
Demi memperkuat argumennya, Carter menilai bahwa para gamer saat ini mulai memiliki kekhawatiran setelah melihat Eletronic Arts yang resmi keluar dari platform Steam pada tahun 2011 dan sudah membangun toko game digital miliknya sendiri yang dinamai Origin. Belum lagi ditambah dengan game Call of Duty: Black Ops 4 yang kabarnya akan dirilis secara eksklusif di Battle.net.
Sehingga dari sanalah banyak gamer mulai cemas apabila di kemudian hari akan ada banyak perusahaan-perusahaan game lain yang keluar dari platform milik bapak Gaben tersebut, lalu membangun toko digital versi mereka masing-masing. Akibatnya, para gamer yang membutuhkan tingkat sosialisasi tinggi merasa harus mencari dan mempertahankan daftar teman-temannya yang sudah terpencar di seluruh penjuru platform. Bila terjadi, untungnya masalah ini bisa diatasi secara langsung melalui keberadaan Discord.
Peran dan kekuatan Discord dalam mempersatukan hampir seluruh lapisan gamer dengan berbagai macam platform yang mereka gunakanlah yang menjadi fokus perhatian dari Carter, di samping bahwa ini juga bisa menjadi sebuah peringatan dini bagi Steam untuk dapat segera bersiap dan berbenah. Walaupun begitu, ia tetap berkesimpulan bila Steam masih tetap akan menjadi salah satu toko game digital yang diutamakan bagi para gamer yang menggemari game-game kelas menangah dan indie. Namun, untuk game yang bersifat AAA, Carter memprediksi bila di masa yang akan datang kita tidak akan lagi menjumpai game AAA di Steam dalam jumlah yang sangat lengkap.
Apakah kamu setuju dengan pendapat sang pengamat terkait Steam dan Discord di atas ? Atau mungkin kalian punya pendapat lain ?
Sumber: SuperData