Di dunia game online, cheat jelas telah disepakati sebagai suatu barang yang “haram” untuk digunakan. Khususnya untuk game kompetitif, sulit untuk menerima atau memaklumi adanya penggunaan cheat atas dasar alasan apapun. Esensinya pun sangat begitu berbeda dengan keberadaan cheat di game offline. Mengingat cheat di dalam game online sendiri sifatnya lebih terbukti dapat langsung merusak pengalaman dan kenyamanan dari para pemain lain.
Meski begitu, kultur cheater di dalam game online hingga kini seolah nampak masih belum punah dan bahkan malah semakin menjamur dengan begitu suburnya. Keberadaan sosok “penggerak” yang terus memproduksi sekaligus mengedarkan disinyalir menjadi sumber permasalahan yang harus difokuskan.
Dan benar saja, ketika peran dari pihak kepolisian sampai harus dilibatkan, tentu masalah ini sudah bukanlah lagi masalah yang bisa dianggap sepele. Dilansir melalui pemberitaan BBC, perusahaan game sekelas Tencent sampai merasa perlu bekerja sama dengan kepolisian Cina untuk meringkus komplotan pengedar cheat game online kelas kakap asal Kunshan.
Disebut kelas kakap, karena sindikat yang beranggotakan 10 orang ini telah sukses mencetak pendapatan sekitar 76 juta USD atau sekitar 1 Triliun Rupiah. Cheat game yang mereka buat sekaligus komersilkan lebih dituju untuk game-game online kompetitif populer sekelas Overwatch dan Call of Duty Mobile. Melalui sistem subskripsi (berlangganan), harganya pun dipatok mulai dari 10 USD per hari hingga 200 USD per bulan. Di mana para gamer pelanggan yang membeli cheat ini dilaporkan tidak hanya berasal dari negeri Cina saja, tetapi juga tersebar dari ratusan negara lain di dunia.
Saat berhasil ditangkap, setidaknya ada 17 jenis cheat yang dikembangkan telah berhasil dilenyapkan oleh pihak kepolisian. Sindikat yang menamai tindak-tanduk operasinya lewat julukan Chicken Drumstick tersebut diketahui juga menyimpan aset-aset senilai USD 46 juta atau sekitar 668 Miliar Rupiah. Layaknya sosok “Crazy Rich”, sebagian aset harta mereka juga ada yang berisikan sekumpulan mobil sport mewah.
Masih belum diketahui apakah komplotan grup cheater asal Kushan ini merupakan sindikat cheater terbesar yang sudah berhasil diringkus di Cina, atau ternyata, masih ada lagi rupanya kelompok cheater-cheater dengan penghasilan masif lain yang belum sempat terpantau ?
Yang jelas, inilah fakta dari bagaimana gilanya bisnis cheat game online itu, walau kenyamanan dari gamer-gamer kompetitif yang jujur jadi tumbalnya.
Sumber: BBC
Baca pula informasi lain terkait Cheater, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com