Tidak terbawa arus untuk mem-futuristik-an game FPS-shooter mereka dan memutuskan untuk mengambil tema untuk kembali ke masa lalu kelihatannya merupakan keputusan terbaik yang pernah EA buat untuk seri Battlefield mereka. Keputusan yang juga mengabulkan permintaan banyak gamer yang menginginkan seri Battlefield tersebut untuk kembali ke masa perang dunia tersebut akhirnya memberi dampak yang positif juga terhadap Battlefield 1 ketika akhirnya resmi dirilis. GFK Chart-Track, sebuah website yang memang selalu mendata penjualan music, video, dan software yang didistrubsikan terutama di Inggris telah menerbitkan data terbaru yang menunjukkan bahwa penjualan Battlefield 1 telah mengalahkan penjualan gabungan Battlefield 4 dan Hardline hanya pada minggu pertamanya. Rekor ini hanya berada di belakang game MMO-Shooter milik Ubisoft, The Division yang dulu memang mencetak rekor menjadi game dengan penjualan terbanyak pada minggu pertamanya.
Keberhasilan penjualan ini tentunya juga didukung dari game Battlefield 1 sendiri yang dikerjakan oleh pengembang DICE secara mengagumkan. Lewat implementasi dan pemaksimalan engine Frosbite yang memang terbukti mampu menghasilkan grafik yang mampu memanjakan mata, lengkap dengan detail lingkungan dan kehancuran yang bisa terjadi di sepanjang pertarungan. Serta mekanika gameplay Battlefield yang memang telah disukai oleh para pecinta FPS Shooter sebelumnya. Plus, tentunya tema Perang Dunia 1 yang berhasil ditangkap oleh DICE dengan sangat baik mulai dari lingkungan, kendaraan-kendaraan perang dunia, persenjataan, hingga detail karakter yang kamu mainkan membawa keunikan sendiri pada Battlefield 1 yang menyebabkan game ini mampu menembus penjualan tersebut. Belum lagi tambahan mode single-player yang secara cerdik membawa para pemain untuk merasakan sebuah game bertema perang dengan pendekatan yang sedikit berbeda.
EA sendiri awalnya berambisi untuk dapat mencapai 15 juta kopi penjualan Battlefield 1 dalam satu tahun, namun dengan pencapaian yang sangat positif seperti sekarang tentunya keinginan EA tersebut bukanlah sesuatu yang sulit bagi EA untuk menembus target mereka tersebut. Namun juga perlu diingat bahwa kenyamanan Battlefield 1 yang memang kini tengah mendominasi tanpa rival tidak akan berlangsung lama karena dalam beberapa minggu ke depan beberapa game Shooter serupa juga akan ikut bersaing meramaikan pasar game dunia. Yap, kita sedang membicarakan game FPS-shooter milik Activision Call of Duty: Infinite Warfare yang tidak hanya datang sendiri namun juga bersama Modern Warfare Remastered yang juga telah dinanti-nanti oleh gamer di seluruh dunia yang ingin merasakan nostalgia dengan game tersebut.
Judul lain yang nantinya akan menghadapi Battlefield 1 adalah salah satu game lain milik EA yang akan mangajakmu bertarung dengan robot-robot raksasa, Titanfall 2. Entah apa alasan EA merilis dua game miliknya dengan genre yang hampir sama dalam waktu berdekatan seperti ini. Atau mungkin EA telah yakin bahwa target gamer mereka berbeda antara para pemain Battlefield 1 dan Titanfall 2 sehingga keduanya tidak akan mengusik satu sama lain. Yang pasti dalam beberapa minggu kedepan pertarungan antar game FPS akan memanas.