Penjualan Game Fisik Merosot Tajam, akan Tergantikan oleh Digital?

Penjualan Game Fisik Merosot Tajam

Penjualan Game Fisik – Fisik atau digital? Hal ini masih jadi perdebatan hangat para gamers tak terkecuali gamers Indonesia yang masih fifty-fifty dalam hal pemilihan game. Memang game versi digital menawarkan kemudahan dalam hal transaksi dan berhasil mengatasi keterbatasan stok sejak lama. Namun, disisi lain game versi fisik seperti blu-ray milik PlayStation dan Xbox serta game cartridge milik Nintendo Switch masih jadi pilihan banyak gamers Asia terutama Indonesia.

Namun, laporan dari sebuah lembanga menyatakan bahwa penjualan game secara fisik merosot tajam dibandingkan dengan digital. Apa alasannya? Berikut laporannya!

Penjualan Game Fisik Merosot Tajam Menurut Digital Entertaiment and Retail Association 

Penjualan Game Fisik Merosot Tajam

Memang ,penurunan angka penjualan game fisik menurun secara dramatis sejak platform seperti Steam dan Epic Games Store mempermudah pembelian game-game versi digital yang awalnya dirasa ribet oleh sebagian gamers. Pembelian game secara digital pun didukung oleh metode pembayaran yang semakin bervariasi mulai dari menggunakan kartu kredit hingga gift card yang bisa kamu temui di minimarket terdekat.

Seperti yang dilaporkan oleh BBC, Digital Entertaiment and Retail Association (ERA) yang merupakan asosiasi pengawas penjualan media hiburan baik fisik dan digital di Britania Raya, mengatakan bahwa penjualan game versi fisik yang kita jumpai di toko-toko game hanya sekitar 10,5% saja, jauh tertinggal dari digital yang berhasil mengambil 89,5% dari penjualan yang ada, 30% dari transaksi digital tersebut didominiasi oleh platform mobile.

Hanya Kolektor yang Mau Membeli Game Fisik

Chief Executive dari ERA, Kim Bayley mengatakan bahwa industri game versi digital tidak bisa diprediksi bila dibandingkan dengan film dan musik.

Saat masih berkembang, angkat penjualan game digital 2,3% dibawah musik dan film. Namun, berkat perkembangan teknologi dan inovasi, mereka jadi merajai transaksi hiburan digital saat ini.

Kim Bayley

Laporan dari ERA masih sebatas estimasi dengan mengumpulkan data-data survey, kerena platform seperti Steam dan Epic Games tidak pernah mempublikasikan penjualan mereka secara terbuka. Kim Bayley juga menambahkan bahwa hanya fans dari sebuah game atau kolektor game yang masih setia membeli game secara fisik.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Bagaimana Nasib Game Fisik di Indonesia?

Masih Banyak Game Shop di Indonesia yang Menjual Game Fisik

Lantas kita bertanya-tanya, bagaimana nasib game fisik di Indonesia? Sebenarnya untuk pasar Asia, game fisik sendiri masih cukup digemari oleh gamers khususnya gamers Indonesia. Hal ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor dan salah satu faktor utamanya adalah ukuran game yang kian membengkak hingga ratusan GB dan dikombinasikan dengan internet Indonesia yang masih dalam kategori lemot.

Tak hanya itu, alasan kenapa game fisik masih populer di Indonesia juga kerena fleksibilitas kita dalam melakukan jual beli game juga jauh lebih mudah dibandingkan game versi digital.

Hal ini bisa kamu buktikan sendiri dengan masuk ke grup-grup sosial media sebuah konsol atau e-commerce yang masih menjajakan game-game second hand baik itu dijual secara individu atau melalui toko retail. Tingginya jual beli game second ini juga disebabkan oleh game original yang masih dirasa mahal oleh sebagai gamers dan lebih memilih menunggu ada orang yang menjual game favorit mereka secara second hand.

Bagaimana? Apakah kamu gamer yang masih setia membeli game fisik atau malah sudah beralih sepenuhnya ke game versi digital?


Baca berita terupdate Gamebrott terkait Game Indonesia dan informasi gaming menarik lainnya dari saya Ananda Pratama. For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com.

Exit mobile version