Ingat ketika Call of Duty: Infinite Warfare dipenuhi oleh kontroversi sedangkan Battlefield 1 dipuja-puja pada tahun 2016 silam? Tampaknya posisi tersebut tertukar pada tahun ini, Call of Duty: Black Ops 4 dapatkan resepsi yang baik meskipun membuang campaign sedangkan Battlefield V terus dihadapi kontroversi mulai dari pertama kali dirilis.
Berdasarkan beberapa sumber, penjualan dari Battlefield V tidak terlalu gemilang dan gagal saingi Battlefield 1 pada minggu pertama rilis. Eurogamer telah melacak penjualan versi fisik dari game tersebut sepanjang musim libur ini, dan mereka menyebutkan apabila Penjualan Battlefield V turun lebih dari 50% dibandingkan Battlefield 1. Di negara-negara eropa sendiri, Battlefield V gagal masuki top 3 penjualan game terbaik pada Black Friday yang dimana dikuasai oleh FIFA 19, Red Dead Redemption 2, dan Black Ops 4. Berikut 10 game terlaris sepanjang Black Friday:
- FIFA 19
- Call of Duty: Black Ops 4
- Red Dead Redemption 2
- Battlefield 5
- Forza Horizon 4
- Marvel’s Spider-Man
- Fallout 76
- Pokémon: Let’s Go Pikachu
- Spyro Trilogy
- Mario Kart 8 Deluxe
Tingkat pre-order dari Battlefield V juga sebelumnya dikabarkan sangat rendah dibandingkan dengan game-game raksasa dari EA lainnya. Bahkan dengan penundaan game selama satu bulan, tingkat pre-order tersebut tidak terlalu bertambah signifikan dan Red Dead Redemption 2 serta Black Ops 4 tetap merajai penjualan game di akhir tahun ini.
Perhitungan tersebut berdasarkan dari penjualan fisik, penjualan versi digital tentunya tidak dapat dilacak dan hanya diketahui oleh distributor dan EA sendiri. Namun bisa dipastikan apabila Battlefield V tidaklah sesukses game-game sebelumnya dari franchise ini.
Penjualan yang menurun ini tentunya dikarenakan beberapa faktor, mulai dari kontroversi akan representasi perang dunia 2 yang tidak akurat, trailer pertama yang buruk, serta respon negatif yang dikeluarkan oleh Patrick Söderlund yang arogan serta memancing emosi banyak gamer sepanjang beberapa bulan sebelum rilis. Untuk memperburuk reputasi game, EA memutuskan untuk tidak langsung menambahkan mode battle-royale mereka yang dapat saingi Blackout milik Black Ops 4, campaign yang belum selesai dan akan dilanjutkan lewat update post-launch, versi fisik yang masih memerlukan download, serta map yang diberikan pada sesi beta direspon negatif oleh fans.